Bagaimanakah PAI Merespons Revolusi Industri 4.0 ?

Oleh Diah Titi Nuraeni, Mahasiswi PAI Unisma Bekasi



Tulisan ini merupakan ulasan dari buku yang berjudul “Redesign Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menuju Revolusi Industri 4.0” karya Asfiati, dan Ihwannudin Pulungan terbit tahun 2018 oleh penerbit Prenamedia Group. Ulasan ini yang akan menjawab pertanyaan dalam judul di atas dengan kata kunci Redesign sebagai respons PAI atas revolusi 4.0. 

Buku ini menitikberatkan permasalahan kepada peranan guru dalam melaksanakan interaksi antara peserta didik dalam meredesign pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk menghadapi Revolasi Industri 4.0. Menurut Penulis redesign pembelajaran sangat dipentingkan sebagai sumber dalam menangkal revolusi industri 4.0 ke arah yang positif dan keadaan ini sangat berpotensi meningkatkan kualitas hidup peserta didik jika bisa dikolaborasikan dengan iman, ilmu dan amal. Diharapkan para pendidik terutama Guru Pendidikan Agama Islam dapat ikut andil dalam me-redesign pembelajaran dan mampu menyikapi era revolusi industri 4.0 tanpa mengurangi nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan. 

Dalam buku ini penulis menjawab dan menerangkan bagaimana dampak positif yang akan didapatkan peserta didik jika para pendidik mampu merancang kurikulum pendidikan agama Islam dan meredesign pembelajaran. Karena redesign pembelajaran pendidikan agama islam sangat berguna untuk menjawab hal-hal yang akan terjadi di masyarakat seperti; mengapa, bagaimana caranya, oleh siapa dan dalam setting yang bagaimana, dst. Kurikulum dan pembelajaran pendidikan agama Islam selayaknya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada.

Penulis mengemukakan makna arti Revolusi Industri sebagai aktivitas manusia dengan lainnya yang berpacu dengan kecepatan waktu, sehingga manusia membutuhkan bantuan teknologi agar dapat memberikan hasil yang sempurna. Revolusi Industri mampu membuat aktivitas dalam kehidupan manusia semakin komunikatif serta dapat terbangunnya kerjasama antara pengetahuan manusia dengan skill. Revolusi tidak lahir dengan sendirinya, akan tetapi membutuhkan bantuan dan pengetahuan skill agar dapat membawa sejarah yang unik dari lahirnya revolusi industri 4.0.

Revolusi Industri 4.0 dalam dunia pendidikan dapat menghantarkan proses pembelajaran peserta didik memiliki komopleksitas tersendiri. Karena, pembelajaran semakin memperhatikan ketekunan dan kreativfitas, dalam pendidikan agama Islam sebagai mata pelajaran di Revolusi Industri 4.0 menopang harapan yang sangat besar pada pendidikan nilai moral, agar proses pembelajaran dapat mewujudkan nilai moral yang ideal. Redesign pembelajaran pendidikan agama Islam dilakukan sebab kebutuhan tingkat kemajuan zaman. Kemajuan zaman yang telah berbeda dengan sasaran pembelajaran dan meredesign pembelajaran dilakukan dengan tidak merubah tujuan yang disusun dalam kurikulum pendidikan yang berlaku.

Redesign pembelajaran pendidikan agama Islam dalam hal ini mencangkup hasil karya yang dirancang dengan sejumlah perencanaan yang dijadikan sebagai langkah awal untuk menjalankan proses pembelajaran agar sesuai dengan garis besar kebutuhan peserta didik dan tuntutan zaman. Meredesign pendidikan agama Islam diharapkan mampu mengembangkan kompetensi dan meningkatkan kualitas hidup melalui pengembangan kreatifitas dan inovasi agar peserta didik memiliki kemampuan dalam berfikir kritis. 

Teknologi sebagai alat bantu revolusi industri 4.0 dalam dunia pendidikan menjadi mutakhir dan sangatlah dikaryakan. Lebih lanjut lagi penulis menjelaskan bahwa lembaga pendidikan dalam perkembangan industri bisa dihadapi dengan menggunakan beberapa pendekatan ilmu. Pendekatan ilmu agama Islam bisa dikaitkan dengan arah revolusi industri 4.0. dan merujuk dari penelitian McKinsey pada tahun 2016 bahwa dampak dari revolusi industri 4.0 dalam lima tahun kedepan akan ada 52.6 juta jenis pekerjaan yang mengalami pergeseran.

Pendidik dapat berperan dalam pembelajaran dengan memusatkan diri pada konstruksi, pencarian dan penemuan. Pendidik berperan dalam pembelajaran yang menekankan pada kreativitas, kaya akan pengembangan ilmu serta dapat mengarahkan peserta didik dengan mengikuti kebiasaan dan jalur-jalur yang ditentukan. Dalam buku ini mengutip dari penelitian Harapah tahun 2018; tentang peran pendidik di era revolusi industri 4.0 secara khusus menitikberatkan kepada bagaimana pemahaman tentang hal-hal yang dilakukan peserta didik dalam belajar dan bagaimana merancang kegiatan dan pengalaman pembelajaran yang efektif, menghasilkan peserta didik sebagai sumber daya yang bisa dikembangkan dengan ilmu pengetahuan.

Revolusi Industri 4.0 dalam dunia pendidikan melibatkan semua unsur komponen pendidikan, mulai dari pendidik, peserta didik, pemimpin pendidik, lingkungan, sarana, fasilitas, perangkat lunak dan perangkat keras pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, revolusi industri 4.0 adalah faktor pemacu dan pemicu untuk berhasil guna.

Revolusi Industri 4.0 menghasilkan industri cerdas, moduler dan mampu menciptakan salinan dunia fisik secara virtual. Perubahan ini melahirkan berbagai perangkat cerdas yang memudahkan manusia dalam mengelola aktivitas sehari-hari. Kesiapan kita dalam menghadapi revolusi industri 4.0 sangat bergantung pada kemampuan diri sendiri dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas, karena pendidikan adalah akar dari segala sendi dalam kehidupan. Pendidikan di era revolusi industri 4.0 berupa perubahan dari cara belajar, pola pikir serta cara bertindak para peserta didik dalam mengembangkan inovasi kreatif berbagai bidang. peserta didik dan pendidik mau tidak mau harus saling berkerja sama agar sejalan dengan pola pembelajaran baru.

Untuk mendukung pembelajaran di era revolusi industri 4.0 maka diperlukan lembaga pendidikan dan pelatihan untuk guru. Hal ini akan sejalan jika para pendidik difasilitasi dan didukung dengan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di era revolusi industri 4.0. Serta, pemerintah juga ikut andil dalam mensukseskan perubahan sistem pembelajaran dengan menyediakan teknologi yang mumpuni. Diperlukan perpindahan makna KKN menjadi komunikasi, kolaborasi dan networking untuk membangun generasi penerus yang melek teknologi. 

Di samping itu, mengusung pendidikan 4.0 yang timbul sebagai respon terhadap kebutuhan, dimana manusia dan mesin diselaraskan untuk memperoleh solusi, memecahkan berbagai masalah yang dihadapi, serta mengemukakan berbagai inovasi baru yang dapat dimanfaatkan bagi perbaikan kehidupan manusia modern. Langkah terakhir dengan adanya perubahan sistem pendidikan di era revolusi industri 4.0 ini, pemerintah perlu merevisi kurikulum dengan menambahkan lima kompetensi yang dimiliki peserta didik. Hal ini sebagai modal yang sangat dibutuhkan untuk bersaing dalam era revolusi industri 4.0


5 komentar:

  1. Wahhh keren, Ilmunya sangat bermanfaat bagi yang membaca, khususnya bagi para pengajar dan pelajaran 😇

    BalasHapus
  2. Masyaallah tabarakallah sangat menambah pengetahuan��

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah dapat ilmu baru makin bertambah wawasan ,makasih😊

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah dapat ilmu baru makin bertambah wawasan ,makasih diah 🙏🏻😊

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.