Pesantren Bermanhaj Salafi, Seperti Apa ?

 Oleh Irham Yuwanamu

Di Indonesia, pendidikan Islam sudah ada sejak awal mula Islam masuk ke Nusantara. Secara tradisional pendidikan Islam itu disebut dengan pesantren. Selain itu juga ada istilah lainnya dengan pengertian sama yang menunjukkan lokalitas, misalnya dayah sebutan untuk daerah Aceh, surau untuk daerah Minangkabau, pesantren, pondok, langgar untuk daerah Jawa (Azra and Afriyanti, 2005:1-4)

Kemudian dalam perkembangannya, pendidikan Islam mengalami penyesuaian dengan keadaan jaman dengan pengelolaan/sistem modern sehingga lahirlah sistem madrasah. Pesantren dan madrasah di Indonesia mempunyai karakter asli yang berbeda dengan pendidikan Islam di dunia. Dari awal mulanya hingga kini, pendidikan Islam di Indonesai selalu mengalami perkembangan dan pergeseran (baca Azra, 2012: 94–104). Termasuk munculnya pesantren model manhaj salafi, yang mana pesantren ini berbeda karakternya dengan pesantren-pesantren salaf  maupun yang kholaf

Menyoroti perkembangan pesantren manhaj salafi di Indonesia pada tiga dekade akhir ini terlebih setelah tumbangnya rezim orde baru adalah sangat cepat dan masif. Perkembangannya merupakan representasi dari dampak Islam arus global (gerakan salafis) yang tidak terlepas dari kontroversi dengan masyarakat sekitar. Masalah kontroversinya karena gerakan tersebut termasuk juga pesantren ber-manhaj salafi tumbuh berkembang dengan corak sebagai pendidikan Islam yang eksklusif yang kurang akomodatif dengan budaya masyarakat. 

Tumbuhnya gerakan salafi dan pesantren ber-manhaj salafi misalnya, munculnya Dewan Dakwah Islam Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA), gerakan aktivis Islam kampus, berdirinya pesantren al-Irsyad Tangerang, dan lain sebagainya, yang sering berseberangan pandangan dan budaya dengan masyarakat. Munculnya gerakan tersebut berupaya mengembangkan idiologi manhaj salafi yang kurang akomodatif dengan kondisi sosio-kultur/sosio-historis masyarakat sehingga gerakan salafi ini kerap menimbulkan konflik masyarakat (Noorhaidi, 2005: 23-84)

Tumbuhnya gerakan tersebut, termasuk pesantren bermanhaj salafi, di sisi lain berbeda dengan penjelasan yang menyatakan bahwa pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam yang akomodatif terhadap kondisi sosial budaya bangsa dan merupakan pendidikan yang memuat nilai-nilai multikultural (Irham, 2015: 93-118). Hal yang sama juga dijelaskan oleh Azra yang menyatakan bahwa pendidikan pesantren adalah untuk menjadikan manusia seutuhnya bukan bermaksud untuk menumbuhkan mental-mental manusia yang tertutup, yang tidak menerima keragaman atau yang suka berkonflik dan melakukan penyimpangan sosial (Azra, 2012: 4–9).  

Artikel ini berupaya menguraikan perkembangan pesantren manhaj salafi di Indonesia dan atas faktor apa model pendidikan ini dapat berkembang. Artikel ini merupakan kajian tentang pendidikan agama Islam yang memfokuskan kajiannya terhadap perkembangan pesantren bermanhaj salafi. Dalam kajian ini metode yang digunakan adalah studi kepustakaan, yakni mengkaji pesantren yang bermanhaj salafi dengan menggunakan literatur hasil penelitian terkini. Sumber primer dalam penulisan artikel ini adalah laporan penelitian disertasi yang ditulis oleh Din Wahid di Universitas Utrecht Belanda yang selesai pada tahun 2014. Disertasinya berjudul “Nurturing The Salafi Manhaj: A Study of Salafi Pesantren in Contemporary Indonesia.” Kemudian, sumber sekunder sebagai pendukung adalah hasil penelitian terkait tentang kepesantrenan dalam bentuk buku maupun jurnal.

Pentingnya menuliskan artikel ini adalah untuk mengetahui perkembangan terkini terkait dengan perubahan atau pergeseran pendidikan Islam di Indonesia. Secara khusus untuk menemukan perkembangan pesantren bermanhaj salafi di Indonesia. Temuan ini dapat mengetahui corak dan model pendidikan bermanhaj salafi yang telah diselenggarakannya, begitu pula corak keberagamaannya. Jadi, artikel ini menjawab pertanyaan besar, bagaimana perkembangan terkini model pendidikan Islam di Indonesia pada kasus pesantren yang bermanhaj salafi?


*sumber gambar diambil dari internet.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.