Membuka Lembaran Baru Dalam Sebuah Buku


Oleh Khairul Azan Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis


Menjalani kehidupan ini memang sebuah misteri. Misteri tak akan terpecahkan ketika kita berhenti ditengah jalan. Jalan kita masih panjang maka lalui dan telusuri jalan tersebut agar kita melihat sebuah jalan kebahagiaan. Kita seringkali merasa lelah dan tak berdaya yang membuat diri menjadi menyerah dan kalah. Padahal kita belum bergerak sama sekali dan berupaya menjemputnya. 

Apakah itu layak dikatakan bahwa kita telah kalah? Tidak, mengapa demikian? karena kalah sesungguhnya bukanlah karena begitu banyak masalah yang dihadapi dan membuat kita gagal dan gagal lagi, tetapi seberapa banyak kita bangkit dari kegagalan yang kita alami. Barangkali kita haruslah belajar dari para pengusaha sukses. Mereka sukses bukan berarti tak pernah gagal tetapi sebaliknya, dari kegagalan tersebutlah ia belajar agar bisa bangkit dan terus melangkah dengan pasti.

Tak ubahnya membaca sebuah buku. Kita membuka lembaran demi lembaran yang tertera dalam bab yang ada. Setiap bab berisikan cerita yang berbeda, ada sedih, senang, bahagia dan derita. Semua cerita yang ada merupakan satu kesatuan dalam sebuah buku. Kita tidak akan tau akhirnya ketika kita tidak mau membuka lembaran baru dan terus membacanya. Begitulah kehidupan kita. Ketika kita terpaku dengan masa lalu yang suram maka itu pertanda bahwa kita sedang berada pada sisi jurang kehancuran.

Semua orang punya masa lalu dengan berbagai kesalahan yang telah dilakukan, tetapi bukan berarti tidak ada peluang bagi kita untuk menjadi lebih baik. Tuhan itu maha baik, ia selalu memberikan peluang kepada kita untuk membuka lembaran baru dalam kehidupan. Lakukan perubahan jika saat ini kita berada dalam jurang kehancuran. Jurang yang menjerumuskanmu akan bisa tertutup ketika kita bangkit untuk berbuat sesuatu yang positif.

Berbuat sesuatu yang positif akan terjadi ketika kita punya fikiran positif. Lihatlah lembaran demi lembaran buku yang telah kita selesaikan untuk dibaca. Meski diawal kita melihat buku itu sangat tebal dan rasa tak berdaya untuk membacanya tetapi karena ada dorongan dalam diri semua itu terkalahkan dan kitapun mengetahui ending dari sebuah buku.



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.