Karakter Kebangsaan: Karakter Utama Pesantren

Oleh Jamal Ma'mur Asmani, Dosen Ipmafa Pati.
Tulisan ini merupakan refleksi Bedah Buku yang berjudul Pendidikan Karakter di Pesantren Karya Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya, Mas Abdullah Hamid, di IPMAFA Pati, pada Selasa, 15 Mei 2018.

Karakter utama para santri di pesantren adalah spirit kebangsaan yang sangat tinggi. Karakter kebangsaan ini tidak lepas dari pemahaman mendalam santri terhadap fiqh, ushul fiqh, qawaid fiqh, maqasidus syariah, dan pemahaman realitas secara arif dan bijaksana.

Beberapa pemikiran kebangsaan santri adalah:
1. Hubbul Wathan Minal Iman (cinta tanah air termasuk tanda iman)
2. Resolusi jihad untuk mempertahankan kemerdekaan
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati

Pendidikan karakter di pesantren, selain fokus pada internalisasi moral, keilmuan, dan spiritual, juga bermuara pada terbentuknya karakter nasionalisme yang tinggi.

Karakter pesantren yang genuine khas Indonesia ini membuat kaum kolonial dari dulu sampai sekarang ingin merusak pendidikan pesantren dengan segala macam rekayasa. Namun, upaya tersebut gagal.

Nasionalisme pesantren sampai sekarang menghuncam kuat dalam pesantren. Kiai dan para santri tampil sebagai sosok yang mencintai Indonesia, berperan memajukan Indonesia, dan menjadi figur utama yang menolak radikalisme, fundamentalisme, dan terorisme.

Islam nusantara sebagai manifestasi dan representasi Islam Rahmatan Lil-Alamin menjadi bendera perjuangan kaum santri dalam wadah organisasi Nahdlatul Ulama.

Pendidikan karakter pesantren yang mengokohkan kebangsaan (nasionalisme) tercermin dari definisi pendidikan menurut Mustafa Al-Ghalayaini dalam kitab Iddhatun Nasyiin:

التربية هي غرس الاخلاق الفاضلة في نفوس الناشئين وسقيها بماء الارشاد والنصيحة حتي تصبح ملكة من ملكات النفس ثم تكون ثمراتها الفضيلة والخير وحب العمل لنفع الوطن

Pendidikan adalah internalisasi akhlak utama dalam jiwa remaja yang sedang tumbuh berkembang dan mengembangkannya dengan intensifikasi bimbingan dan nasehat sampai menjadi kemampuan inhern (menyatu) dalam jiwanya. Buah pendidikan adalah keutamaan, kebaikan dan cinta kerja untuk memberikan kemanfaatan bagi tanah air.

Ulama-ulama besar, seperti KH. M. Hasyim Asy'ari, KH. Abdul Wahab Hazbullah, KH. Bisyri Syamsuri, KH. Abdussalam, KH. Mahfudh Salam, KH. MA. Sahal Mahfudh, KH. Ahmad Fayumi Munji, KH. Ali Ma'shum, KH. A. Nafi' Abdillah, KH. Bisyri Mustafa, dan KH. Zubair Dahlan adalah ulama yang pemikiran dan perjuangannya didedikasikan untuk kemajuan bangsa dengan penuh ketulusan dan hanya mengharap ridla Allah Subhanahu Wa Ta'ala di dunia dan akhirat.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.