Arti Mengajar dan Mendidik


Oleh M. Khoirudin

Kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari peran guru beserta siswa. Pembelajaran berlangsung tidak harus di dalam kelas, melainkan bisa di luar kelas. Mengajar pada hakikatnya ialah mendidik, mengarahkan, mengajak, dan memberi contoh yang baik. Ketika mengajar, pendidik juga belajar. Bukan berarti jika sudah menjadi pendidik berhenti belajar. Justru pendidiklah yang harus banyak belajar, dari pada anak didiknya. Karena pendidik ada sumber inpirasi bagi peserta didiknya. 

Mendidik anak tidak serta merta seperti membalikkan telapak tangan. Mendidik anak hingga menjadi bisa memerlukan waktu yang cukup lama. Jadi pendidikan itu adalah proses pembentukan karakter peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu. Amanah yang diberikan terhadap pendidik memang sangat besar, yakni mencetak generasi emas. Namun yang harus dipahami, pendidik bukan satu satunya tumpuan untuk mewujudkan itu semua, perlu peran penting dari keluarga dan lingkungan. Keluarga dan lingkungan yang mendukung akan sangat membantu seorang pendidik untuk mencetak generasi emas.

Mengajar bukan menghajar. Sering kita jumpai baik dalam berita atau di kehidupan nyata. Seorang pendidik banyak yang berbuat kasar terhadap anak didiknya. Bila diteliti siapa yang salah dan siapa yang benar memang susah. Tapi, sebagai pendidik seharusnya tidak berbuat kasar. Selain itu, kenapa pendidik berbuat kasar terhadap anak didik. Perlu analisis yang kritis untuk menanggapi hal tersebut. Tidak sedikit pendidik yang banyak meluapkan emosi ketika melihat anak didiknya sulit untuk diatur. 

Tidak sedikit pula orang tua yang tak terima apabila anaknya diberikan hukuman. Banyak yang menyangkal bahwa anaknya tidak nakal. Disinilah terkadang terjadi miskomunikasi antara pendidik dan orang tua. Sehingga bisa mengakibatkan saling menyalahkan dan terjadi perseteruaan.

Sebuah fenomena yang tidak aneh lagi jika diamati. Menyayangi sang buah hati memang perlu sekali. Tapi, jangan sampai berlebihan. Pada dasarnya pendidik adalah fasilitator dan bukan satu satunya sumber pengetahuaan. Sedangkan peran orang tua sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Berhasil atau tidak, seorang anak tergantung orang tuanya, bukan pendidiknya. Oleh sebab itu, sebagai orang tua yang menginginkan anak anaknya menggoreskan prestasi, orang tua harus mendampingi, memperhatikan, mengarahkan, dan jangan lupa memberi biaya untuk pendidikannya.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.