Pendidikan: Refleksi Sel Dalam Otak Manusia
Oleh Dr. Amie Primarni
Neurosains Terapan Pendidikan. Barang apakah ini ?
Pendidikan adalah proses holistik yang membutuhkan banyak sokongan dari ilmu-ilmu lain, selain ilmu Pendidikan itu sendiri. Ilmu Psikologi merajai hampir seluruh aspek pendekatan belajar dan mengajar selama ini.
Ilmu Komunikasi menjadi dasar dari terciptanya relationship antar pendidik dan siswa didik. Berbagai metode ajar selalu dicari dengan tujuan agar pembelajaran itu efektif dan berdaya ubah.
Kini orang mulai merambah pada pendekatan pendidikan berbasis cara kerja otak.
Ada 10 pangkat 11 sel di dalam otak kita yang satu dengan yang lain saling terkoneksi, berintra-koneksi maupun interkoneksi, berinteraksi, berintrarelasi dan interrelasi.
Dr.dr Taufiq Pasiak, pakar neurosains dalam pemaparannya mengatakan "otak kita seperti bumi yang di dalamnya terdiri atas manusia yang milyaran jumlahnya. Sel itu seperti manusia yang saling terhubung. Mereka terstruktur dan beraktifitas sesuai dengan fungsinya. Sel ini membentuk kampung-kampung yang akan berkerja sesuai struktur dan fungsinya".
Sel-sel di otak ini bekerja dengan amat rapi, tertib dan sistematis. Sehingga manusia bisa berpikir, merasa, melihat, mendengar dan bergerak. Otak Manusia disusun dari milyaran sel yang setiap orang berbeda selnya.
Jika kita memahami berbagai ragam kemampuan sel di dalam otak maka akan ada banyak pengetahuan yang terkuak bagaimana manusia mendengar, berbicara, berpikir, bertindak dan merasa.
Pendidikan sejatinya adalah mendidik manusia yang mengoptimalkan fungsi akalnya. Maka berarti otak sebagai organ vital akal menjadi penting untuk dipahami.
Akallah, fungsi otak untuk berpikir, mendengar, berbicara, bertindak dan merasa yang membuat manusia memiliki derajat tertinggi dari hewan.
Memahami kerja Otak manusia, sejatinya memahami diri sendiri. Apa yang tengah terjadi, akan terjadi dan selalu terjadi. Dengan demikian maka mempelajari cara kerja otak akan membantu memahami diri kita.
Dari situlah kita juga akan mudah dalam memahami sesama, memahami lingkungan, alam dan Sang Pencipta. Tidaklah Allah menciptakan sesuatu tanpa makna. Maka manusia diminta untuk mengeksplornya sesuai dengan kadar kemampuannya.
Manusia SINTESA adalah manusia holistik yang tangguh, harmonis dan sinergy. Mereka dikembangkan untuk tangguh dalam dirinya dan selaras dalam jiwanya sehingga mampu membangun sinergy yang berdaya ubah tinggi menuju Insan Kamil.
Tidak ada komentar