MENULIS ITU ADALAH SENI


Oleh Khairul Azan, Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis

Menulis merupakan sesuatu yang langka di kalangan masyarakat Indonesia. Menulis belum menjadi budaya melainkan secara umum masih sebatas pemenuhan tuntutan kerja atau sejenisnya. Menulis masih menjadi sesuatu yang takutkan dan dihindarkan. Padahal semenjak Sekolah Dasar (SD) kita sudah dilatih untuk menulis dalam bentuk karangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menulis mengandung arti melahirkan fikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat).

Menulis adalah memahat peradaban bangsa yang tak akan hilang ditelan bumi dan masa. Ia akan abadi selamanya selagi masih ada manusia dimuka bumi. Berbicara menulis adalah sesuatu yang asik untuk didiskusikan. Ada sebagian orang beranggapan bahwa menulis itu sangat sulit untuk dilakukan. Pandangan ini selalu dibela dengan pemahaman bahwa menulis itu adalah bakat yang telah dibawa sejak lahir. Sementara ada juga yang berpandangan bahwa menulis itu tidak terlalu sulit selagi ada kemauan.

Jika ditanya dari dua pengkuan di atas manakah yang paling benar?. Jawaban saya menulis itu bukanlah karena hanya ada bakat melainkan karena ada kemauan yang melekat. Sehingga menurut saya kurang tepat jika menganggap menulis itu adalah bakat yang dibawa. Percuma ada bakat namun tak pernah berbuat. Bakat itu bisa diciptakan selagi mau mencoba dan terus berlatih. Sampai saatnya orang yang berani mencoba dan berlatih akan mengalahkan orang yang berbakat namun tak pernah menulis untuk sesuatu yang bermanfaat. 

Menulis itu adalah seni. Dimana seni diartikan sebagai segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan dan mampu membangkitkan perasaan orang lain. Memaknai menulis sebagai seni terlihat dari dua sisi, yaitu:  seni dalam mengukir kata dan seni dalam mengembangkan makna.

Pertama, seni dalam mengukir kata. Penulis adalah orang yang kaya akan kata. Tanpa kumpulan kata yang tersedia maka menulis akan sulit terasa. Namun perlu diingat kumpulan kata akan ada ketika seorang penulis kreatif dalam mengembangkan kata. Seorang penulis dituntut untuk kreatif dalam merangkai kata agar pembaca bisa terbawa suasana.

Rangkaian kata yang memikat membuat pembaca merasa hanyut tentang pesan yang disampaikan oleh penulis. Inilah seni dalam menulis. Memang untuk membuat kata-kata yang indah itu tidak mudah butuh proses dan kesabaran. Teruslah berlatih meskipun tertatih-tatih. Teruslah mencoba menulis dan jangan putus asa. Ketika itu dilakukan maka lihatlah hasilnya dengan sendirinya kata-kata yang menarik dan indah akan bermunculan sendiri tanpa kita sadari.

Kedua, seni dalam mengembangkan makna. Seorang penulis ia adalah seorang kreator handal dalam mengolah makna. Bayangkan saja dari sampah yang menjadi beban fikiran berubah menjadi sesuatu yang bermanfaat ketika dituliskan. Makna yang muncul dari apa yang difikirkan masih bersifat semu dan abu-abu menjadi jelas ketika telah dituangkan dalam sebuah catatan bisu. Itu dilakukan dengan proses filterisasi melalui akal yang mengaduk-aduk fikiran agar bisa menghasilkan sesuatu yang punya makna simultan. Simultan disini adalah pandangan yang bukan hanya berasal dari sudut padang kita melainkan juga dari sudut pandang orang lain-lain.

Dua sisi di atas adalah bagian dari menulis sebagai seni. Dimana ketika dua sisi tersebut dikombinasi maka jadilah tulisan yang indah, mudah dipahami dan bisa mengispirasi.

Inilah sekilas catatan pribadi tentang pengalaman menulis. Semoga bermanfaat dan menginspirasi para penulis. Aminnn..


*Sumber gambar: Google

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.