tag:blogger.com,1999:blog-54143306356902764872024-03-21T16:09:32.747+07:00PurisdikiPusat Riset Pendidikan IndonesiaPurisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.comBlogger326125tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-16353001682798871352024-03-05T14:17:00.005+07:002024-03-05T14:30:33.086+07:00Jangan Kena Jurnal Abal-abal, Dirjen Dikti Wajib Memfasilitasi<span style="white-space-collapse: preserve;">Oleh Irham Yuwanamu, Unisma Bekasi</span><br /><br /><span style="white-space-collapse: preserve;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAOL12VwviCVKjPgIuVKSLgBDXoqppcshZEZzbXhTU9upcxqJ8TNrsYMy2MnpgtXJU1M-f9FK-k0c5YzyOFZevy30x7g1FvVxsNAJUxoiRFwVKB3ehpKJX-k1wkIedZZHEITat3mpex-6nncB_ueh1vfvkqLtDl9GUhsB_GBnodPcw82caMITfuOPnYpbo/s411/OIP.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="266" data-original-width="411" height="207" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAOL12VwviCVKjPgIuVKSLgBDXoqppcshZEZzbXhTU9upcxqJ8TNrsYMy2MnpgtXJU1M-f9FK-k0c5YzyOFZevy30x7g1FvVxsNAJUxoiRFwVKB3ehpKJX-k1wkIedZZHEITat3mpex-6nncB_ueh1vfvkqLtDl9GUhsB_GBnodPcw82caMITfuOPnYpbo/s320/OIP.jpg" width="320" /></a></div><div>Saya mencoba mempelajari jurnal yang kategori abal-abal atau seringnya disebut dengan istilah predator. Ini saja karena dipicu oleh Dirjen Dikti dalam berita yang beredar yang mengatakan publikasi internasional ilmuan Indonesia cukup membanggakan, tinggi dan naik, namun sedihnya dikatakan, banyak yang abal-abal, dan kualitas yang rendah. Jadi saya penasaran. Kalau karakteristik jurnal abal-abal saya sudah tahu lama, namun pada akhirnya penilaian pada saya sendiri, jurnal ini abal-abal dan tidak layak publikasi di sana. Saya selama ini berusaha sendiri mensubmit ke jurnal bukan melalui orang lain. </div><div><br /></div></span><span style="white-space-collapse: preserve;">Akhir tahun 2023 dan awal tahun ini saya mencoba mensubmit draft ke jurnal luar negeri seperti terbitan Elsevier, Wiley, Springer dan lainnya. Memang banyak pengalamannya, ada yang ditolak sebelum direview, ada yang karena tidak cocok langsung ditolak, ada yang karena bahasa tidak standar akhirnya ditolak, ada yang direkomendasikan ke jurnal lain, dan ada yang masuk ke tahap review. Rata-rata manajemennya bagus, responsif, meski sangat tegas. Yang jelas hingga saat ini belum ada keputusan diterima, masih proses. Semoga saja nanti ada kabar baik kepublish di jurnal sana.</span><br /><br /><span style="white-space-collapse: preserve;">Sementara ini pengalaman penerbitan ke Jurnal Nasional, baik dari jurnal yang peringkatnya Sinta 2, Sinta 1, atau di bawahnya. Banyak pengalaman juga dari yang <i>slow respons</i> hingga yang cepat. Setelah saya mencoba menggali lebih jauh mengenai jurnal predator, rata-rata memang jurnal yang ada di luar negeri. </span><div><span style="white-space-collapse: preserve;"><br /></span></div><div><span style="white-space-collapse: preserve;">Kenapa jurnal di Indonesia tidak ada? Apa karena belum terjaring saja, saya belum tau jawabnya. Perlu lebih lama mempelajari ini. Saya ketemu Wesite yang mendaftar jurnal abal-abal seperti yang saya bagikan linknya di bawah ini. Sebenarnya ada banyak, bisa cari sendiri saja. Teman-teman semua bisa cek dulu ketika berencana menerbitkan artikel ke jurnal internasional di luar negeri, apakah rencana jurnal yang dituju abal-abal apa tidak. Karena jurnal-jurnal seperti ini agresif sekali, mengirim email ke kita dengan berbagai tawaran yang menggiurkan dan kita bisa tergiur. </span></div><div><span style="white-space-collapse: preserve;"><br /></span></div><div><span style="white-space-collapse: preserve;">Saya dulu hampir tergiur, tapi saya konsultasikan ke yang ahli, </span><span style="white-space-collapse: preserve;">akhirnya saya paham kalau itu predator, dan harus dihindari. Saya berhasil keluar dari jebakan jurnal predator. Biasanya email seperti itu (jurnal predator) menyasar ke peneliti pemula. Jadi di sini memilih penerbit harus jeli, dan yang jelas penulis tidak takut proses yang melelahkan dalam publikasi jurnal internasional yang berkualitas tinggi. Ikuti saja prosesnya, itu bagian dari kualitas diri kita. </span><span style="white-space-collapse: preserve;">Sudah capek menulis, keluar uang, mahal pula, eh ternyata terbitan tidak diakui karena abal-abal. Sayang sekali. Yang memprihatinkan adalah imej kita selanjutnya pudar, menurun, dan dianggap remeh. Padahal terjebak di jurnal ini terkadang ketidaksengajaan.</span></div><div><br /><span style="white-space-collapse: preserve;">Dalam melihat masalah ini, Dirjen Dikti jangan hanya berkomentar saja, gak boleh diam saja, harus bergerak, memfasilitasi para dosen dan peneliti mendeteksi jurnal yang berkualitas dan terhindar dari abal-abal. Kalau pelatihan tentang menulis draft artikel yang baik sudah sering diadakan tapi jarang bahkan tidak ada fasilitas pelatihan mendeteksi jurnal abal-abal. Sekali lagi literasi tentang ini harus segera diperkuat di kalangan dosen dan peneliti di Indonesia.</span></div><div><br /></div>Ini salah satu website yang dapat dijadikan rujukan mendekteksi jurnal abal-abal, terakhir di update tahun 2021. <a href="https://beallslist.net/standalone-journals/" rel="nofollow" target="_blank">Klik di sini.</a><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br />Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-22605578296770146812024-02-20T15:44:00.002+07:002024-02-20T16:07:34.416+07:00Krisis Iklim dan Peran Perguruan Tinggi Islam<p class="MsoNormal"><span lang="IN">Oleh Irham Yuwanamu, Unisma Bekasi</span></p><p class="MsoNormal"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU1IY_pzFfvEte2mHnjbxuQlO0lDa8mGpKQnC8R6H373BKoj5kdb9x760ZqgOsin5A92DAmw9kRO-O5Wwft2HpybdWDkJj5AG2vTxyLRPJzOeKEmbV2sfh6hEi9zVCtVp9lM0wLN2oP-uerZNPYl8UPwKUys_fgemaLtlUIV2H7krNt3ExYlvHpnjYnN4T/s1024/iklim.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU1IY_pzFfvEte2mHnjbxuQlO0lDa8mGpKQnC8R6H373BKoj5kdb9x760ZqgOsin5A92DAmw9kRO-O5Wwft2HpybdWDkJj5AG2vTxyLRPJzOeKEmbV2sfh6hEi9zVCtVp9lM0wLN2oP-uerZNPYl8UPwKUys_fgemaLtlUIV2H7krNt3ExYlvHpnjYnN4T/s320/iklim.jpg" width="320" /></a></div><b><span lang="IN">Perubahan
Iklim yang Merugikan</span></b><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Saat ini iklim tidak hanya di Indonesia namun di dunia makin tidak menentu.
Dampak dari iklim yang tidak menentu ini membuat kita semua makin tidak nyaman.
Suhu bumi semakin panas yang dapat memicu terjadinya kebakaran hutan,
meningkatnya kasus penyakit yang terkait dengan panas, atau peningkatan risiko kesehatan
lainnya. Meningkatnya suhu ini juga memicu munculnya badai distruktif,
peningkatan kekeringan, habitat laut terancam terganggu, satu juta spisies
lautan dan daratan juga terancam punah, penurunan produktifitas di sektor
pertanian, peternakan dan perikanan yang dapat mengakibatkan krisis makanan.
Dampak lanjutannya adalah peningkatan kemiskinan dan perubahan perilaku manusia.
Jadi perubahan iklim ini dampaknya beruntun mulai dari kerusakan alam sekitar
hingga kelangsungan hidup manusia yang makin tidak menyenangkan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Berdasarkan situs Perserikatan Bangsa-Bangsa Indonesia, yang disiarkan pada
Maret tahun 2022 selain dampak yang sudah dijelaskan di atas, bahwa dekade
tahun 2011-2020 merupakan dekade terpanas dibanding dekade sebelumnya. </span>I<span lang="IN">ni menunjukkan bahwa sekarang ini
merupakan perubahan iklim yang ekstrem, suhu pemanasan bumi tercepat dalam
sejarah kehidupan. Dekade berikutnya bisa jadi makin parah atau bisa jadi
menurun tergantung perilaku manusia untuk mengatasi perubahan iklim. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Lebih lanjut perubahan iklim </span>yang seterusnya dapat dikatakan sebagai
krisis iklim <span lang="IN">disebabkan banyak hal.
Penyebab utamanya yang jelas adalah emisi gas rumah kaca yang menyelimuti bumi
dan memerangkap panas matahari. Ini merupakan penyebab hukum alam yang alamiah.
Namun hukum alam ini bukan tanpa sebab, melainkan ada sebab ulah tangan manusia.
<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Sebab peningkatan emisi global adalah akibat ulah tangan manusia, seperti
penggunaan energi listrik dan panas yang terbuat dari bahan fosil yang dibakar,
seperti batu bara, minyak dan gas. Hanya seperempat energi listrik global yang
memanfaatkan energi alamiah yang tidak mengeluarkan emisi yaitu angin, tenaga
matahari atau air. Sebab lainnya yaitu meningkatnya polusi yang dihasilkan
akibat manufaktur barang dan industri yang masih menggunakan energi fosil. Semakin
banyak industri semakin banyak emisi yang dihasilkan. Selain itu karena
penebangan hutan yang makin luas, dan tidak diimbangi dengan reboisasi. Makin
berkurangnya pohon, makin banyak emisi yang tidak terserap sebab pohon dapat
menyerap karbon dioksida. Penggunaan
alat transportasi yang berbahan bakar fosil, meningkatnya segala konsumsi
manusia yang membutuhkan energi fosil, dan gaya hidup manusia juga penyumbang
emisi. Gaya hidup seperti makanan, sampah yang dibuang, barang elektronik yang
digunakan dan lainnya, merupakan sumbangan
manusia yang mungkin tidak disadari. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN">Cara mengatasi </span>krisis</b><b><span lang="IN"> iklim <o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Perubahan iklim ke arah yang lebih baik harus segera dilakukan supaya
kondisi alam tidak makin terpuruk. Alam yang makin terpuruk akan membuat
kehidupan manusia juga terpuruk. Mungkin saja kita yang hidup saat ini masih
bisa menyiasati hidup agar tetap nyaman, namun apakah generasi kita berikutnya
akan mampu? Semakin rusak lingkungan alam, sumber daya alam semakin berkurang
dan dampaknya adalah kehidupan manusia. Artinya dampak negatif perubahan iklim
ini merupakan dampak saat ini yang dapat dirasakan dalam kehidupan manusia dan
generasi masa mendatang. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Strategi mengatasi perubahan iklim dapat dilakukan dengan berbagai ragam
cara. Namun strategi dapat disederhana</span>kan<span lang="IN"> menjadi dua yakni strategi besar melalui kebijakan-kebijakan pemerintah/
negara. Ini merupakan strategi dari atas <i>(top down)</i> untuk mengurangi gas
emisi dan me</span>ng<span lang="IN">ubah perilaku
manusia. Strategi berikutnya yakni dapat disebut dengan strategi kecil yang
sumbernya dari perubahan gaya hidup manusia. Strategi ini dapat diperankan oleh lembaga </span>p<span lang="IN">endidikan dan inisiasi masyarakat.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Secara individu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim
adalah, hemat energi di rumah, menggunakan transportasi umum, makan makanan
nabati, mengurangi sisa makanan untuk dibuang, mengubah sumber energi di rumah,
beralih pada kendaraan listrik, dan memilih produk yang ramah lingkungan. Dal</span>a<span lang="IN">m hal ini mengatasi iklim yang ekstrem
melalui kehidupan dari rumah tangga</span> perlu digalakkan<span lang="IN">. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN">Peran Perguruan Tinggi Islam<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Perlu disadari bahwa mengatasi perubahan iklim bukanlah upaya sementara,
melainkan harus dilakukan berkelanjutan dari </span>waktu ke waktu, <span lang="IN">generasi ke generasi. Upaya ini sangat
efektif melalui </span>l<span lang="IN">embaga </span>p<span lang="IN">endidikan, </span>termasuk<span lang="IN"> lembaga pendidikan tinggi perlu ambil bagian</span>. L<span lang="IN">embaga </span>P<span lang="IN">endidikan </span>Tinggi
<span lang="IN">Islam tidak boleh lepas tanggung
jawab atas permasalahan perubahan iklim yang melanda dunia saat ini. Setidaknya
ada dua argumentasi yang dapat dijadikan landasan filosofis. Pertama adalah
Pendidikan Islam merupakan bagian lembaga pendidikan pada umumnya untuk
membentuk kepribadian manusia dan juga menumbuh</span>-<span lang="IN">kemba</span>ng<span lang="IN">kan potensinya, termasuk membangun per</span>a<span lang="IN">daban dan kebudayaan dunia. Corak kebudayaan dan
peradaban masa depan tergantu</span>ng<span lang="IN"> corak pendidikan masa kini. Perubahan lingkungan hidup ke arah yang lebih
baik tergantung pada paradigma pendidikan dalam melihat lingkungan hidup. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Argumentasi yang kedua adalah Pendidikan Islam tidak terlepas dari
norma-norma serta etika Islam. Ada beberapa ajaran Islam yang bersumber
langsung dari al-Quran agar manusia menjaga lingkungan </span>supaya <span lang="IN">tidak rusak. Norma-norma ini perlu
dijelaskan di sini untuk mengingatkan kita semua</span> kalau<span lang="IN"> umat Islam memiliki tanggung jawab mutlak menjaga
dan membangun lingkungan hidup yang lebih baik. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Q.S. al-Rum ayat 41 telah menunjukkan sangat jelas bahwa kerusakan alam
semesta, baik daratan maupun lautan, termasuk udara dan lainnya merupakan ulah
manusia. Dengan kerusakan alam yang terjadi pada dasarnya manusialah </span>yang
harus bertanggung jawab dan akan <span lang="IN">merasakah
dampak negatifnya. Ayat ini jika kita pamahi ingin memberikan kesadaran kepada
umat manusia, bahwa kerusakan alam ada hubungan dengan apa yang dilakukan oleh
manusia dan berefek pada keberlanjutan hidup mereka. Oleh karenanya, pesan
dibaliknya adalah manusia janganlah merusak alam, manusia semestinya merawat
dan menjaganya agar kehidupannya tetap nyaman. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Alam semesta me</span>rupakan<span lang="IN">
fasilitas dari Tuhan untuk kelangsungan hidup</span> manusia<span lang="IN">. Jika ayat di atas meneg</span>a<span lang="IN">skan agar manusia menjaganya</span>,<span lang="IN"> bukan merusaknya</span>, maka<span lang="IN"> Q.S. al-Hijr ayat 19 dan 20 menegaskan bahwa
Allah menciptakan alam untuk fasilitas manusia. Secara tekstual </span>ayat ini
<span lang="IN">dapat dipahami bahwa bumi,
gunung-gunung dan tetumbuhan yang ada yang diciptakan oleh Allah merupakan
fasilitas untuk kelangsungan hidup, dan memenuhi kebutuhannya. Ayat ini jelas
menunjukkan bahwa manusia diperbolehkan memanfaatkan alam semesta untuk
kepentingannya, namun tidak boleh men</span>g<span lang="IN">eksploitasi dengan tidak bertanggung jawab yang </span>akhirnya <span lang="IN">berdampak pada kerusakannya. </span>Di
sini manusia diingatkan, bahwa jangan hanya menikmati pemberianNya namun juga
menjaganya (amanah). <span lang="IN">Ayat al-Quran
maupun hadist Nabi yang menjelas</span>k<span lang="IN">an terkait dengan ini, tentu masih banyak, kedua ayat di atas cukup
mewakilinya</span> untuk menyatakan bahwa Islam mengajarkan manusia untuk mencintai
lingkungan hidup<span lang="IN">. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Dalam bidang fikih juga ada bab yang secara khusus membahas tentang
lingkungan hidup, ini yang disebut dengan <i>fiqh al-bi</i></span><i>’</i><i><span lang="IN">ah</span></i><span lang="IN"> (fikih lingkungan). </span>Banyak bab yang
dibahasnya, yang jelas m<span lang="IN">anusia tidak
dapat hidup sendiri</span> dan memiliki hubungan dengan lingkungan<span lang="IN">. Alam semesta merupakan kehidupan yang </span>juga
perlu diperhatikan, hukumnya wajib<span lang="IN">. </span><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Manusia memiliki tiga hubungan
yang harus dijaga dengan baik. Ketiga hubungan itu yakni, hubungan kepada
Tuhan, kemudian hubungan kepada sesama manusia serta hubungan kepada lingkungan
alam. Lingkungan alam ini mulai dari air, udara, tumbuhan, hewan, gunung, sungai,
lautan, planet-planet dan lainnya, selain manusia dan Tuhan. Keseimbangan tiga<span lang="IN"> hubungan </span>ini akan membuat<span lang="IN"> kehidupan manusia tetap harmonis. </span>Fikih
lingkungan membekali manusia agar menjaga hubungan baik dengan alam semesta,
dan lingkungan sekitar. Dengan demikian, lingkungan sehat, k<span lang="IN">ita dan anak cucu kita </span>akan sehat, kita
dapat <span lang="IN">meminum air bersih, menghirup
udara sehat, bukan </span>menghirup <span lang="IN">polusi. </span><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Argumen normatif tersebutlah yang mestinya menjadi pendorong kuat Lembaga
Pendidikan Islam/ Perguruan Tinggi Islam ikut bertanggung jawab mengatasi
masalah </span>krisis<span lang="IN"> iklim</span>;<span lang="IN"> kerusakan lingkungan hidup, polusi udara
yang makin ekstrem</span> dan lainnya<span lang="IN">. Lembaga Pendidikan Islam lepas tanggung jawab atas hal itu, sungguh ironi</span>,
pendidikan Islam menjadi gelap<span lang="IN">.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Upaya yang dapat diperankan oleh
lembaga perguruan tinggi Islam untuk mengatasi perubahan iklim atau krisis
iklm, tentu banyak. Strategi pertama yang dapat dilakukan melalui kurikulum
kampus. Boleh jadi mengintegrasikan materi krisis iklim ke dalam mata kuliah
yang relevan, termasuk mata kuliah Pendidikan Agama Islam, atau bisa jadi ada
mata kuliah tersendiri. Strategi kedua melalui ko kurikulum atau kurikulum
ekstra, misalnya ada program-program tersendiri yang secara khusus untuk tujuan
ini dan semua mahasiswa wajib mengambil program. Tentu banyak cara yang dapat
dilakukan akan hal ini, yang jelas perguruan tinggi Islam harus bergerak. Insan
cendekia akan ikut berdoasa jika tidak ikut menyuarakan ini. Keselamatan dunia juga
tanggung jawab Kampus Islam. <span lang="IN"> </span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Artikel ini telah diterbitkan oleh Bulletin al-Fattah Vol.12, No.2 bulan Desember Tahun 2023, bisa dilihat <a href="https://www.researchgate.net/publication/378312371_Krisis_Iklim_dan_Peran_Perguruan_Tinggi_Islam" target="_blank">di sini.</a> <o:p></o:p></span></p>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-35419959908533433672023-12-04T17:50:00.004+07:002023-12-04T17:52:20.909+07:00MERAWAT TRADISI TENGGANG RASA DI TENGAH PERBEDAAN<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Cambria, serif;">Oleh Irham Yuwanamu</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEeaPbmsR47Dq2Fuue3uUd1CcKqyFXekvo_AMHmduju4Hi0Z20kmU6nORWuefOzh5_cb8EqSoPF8mnbAxcdYcKVpwWFzZ6_n5ZwaY9vdQ8D5ZZ-elDFA4OMGSCqRmS_7Z6RHJMuagH20pYQO6yXG6SSmlajrl30YsH1HAh3ejyMsAbldlSGtdKt5asLSI_/s535/014706382287.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="340" data-original-width="535" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEeaPbmsR47Dq2Fuue3uUd1CcKqyFXekvo_AMHmduju4Hi0Z20kmU6nORWuefOzh5_cb8EqSoPF8mnbAxcdYcKVpwWFzZ6_n5ZwaY9vdQ8D5ZZ-elDFA4OMGSCqRmS_7Z6RHJMuagH20pYQO6yXG6SSmlajrl30YsH1HAh3ejyMsAbldlSGtdKt5asLSI_/s320/014706382287.jpg" width="320" /></a></div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Cambria, serif;">Kita
sering dihadapkan satu kejadian yang dapat merusak kerukunan dan persatuan
seperti pertengkaran yang disebabkan karena beda faham, status sosial,
keyakinan, pendapat, dan perbedaan-perbedaan lainnya. Perbedaan memang dapat
memicu konflik di dalam kehidupan sehari-hari. Namun tidak selamanya demikian,
perbedaan dapat menjadi unsur keindahan sendiri. Warna-warninya pelangi yang
semua sepakat untuk mengatakan indah, itu karena diakibatkan perpaduan
warna-warna yang beragam. Perbedaan dapat berakibat negatif dan juga positif
tergantung dari sisi mana kita melihatnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Perbedaan
itu artinya tidak sama, dalam konteks kehidupan sosial dapat diidentifikasi mulai
dari perbedaan jenis kelamin, bahasa, tradisi dan budaya, ras, agama, pandangan
dunia, politik, organisasi, dan seterusnya. Artinya di sini perbedaan itu
sebuah kenyataan hidup yang kita rasakan dalam keseharian. Hidup tanpa
perbedaan mungkin tidak akan hidup. Mana ada kehidupan yang unsurnya tidak
beragam dan berbeda ? Satu kehidupan rumah tangga saja dapat tewujud karena
perbedaan, paling tidak adanya perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan
perempuan sehingga keduanya dapat bertemu lalu menikah dan memiliki keturunan. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Keinginan
hidup yang harus serba sama, seragam, atau sejenis itu yang sebenarnya utopis,
tidak mungkin terjadi. Allah sendiri pernah mengatakan di dalam al-Quran,
seandainya dunia ini diciptakan hanya satu bentuk saja, Tuhan sangat mampu,
namun Allah lebih menciptakan semesta
ini dengan perbedaan dan keragaman. Lalu bagaimana kita harus menyikapi
perbedaan-perbedaan dalam kehidupan sosial ?<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tradisi Toleransi <o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ada
satu kata kunci yang sering kita dengarkan sehari-hari yang dapat digunakan untuk
mengelola perbedaan agar tidak terjadi konflik atau untuk menangani konflik
kalau memang terlanjur terjadi yaitu “toleransi”. Kata ini sudah menjadi bahasa
Indonesia yang awalnya diserap dari bahasa Inggris <i>tolerance </i>atau<i> toleration </i> yang secara bahasa berarti kesabaran, daya
tahan, dan kelapangan dada. Secara istilah <i>tolerance</i>
dapat dimaknai kemampuan atau kesediaan menoleransi segala sesuatu yang berbeda
termasuk adanya pendapat atau perilaku yang belum tentu disetujui. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Istilah
toleransi memang berasal dari Barat yang digunakan untuk menghormati dan
menghargai segala perbedaan, sehingga yang berbeda-beda tetaplah dapat ketemu
secara harmonis. Toleransi juga selalu digaungkan untuk mengikis perilaku
sosial yang diskriminatif (pembedaan berdasarkan status sosial). Dengan
toleransi perbedaan dan keragaman dapat menjadi sesuatu yang indah, atau kalau
terjadi konflik dengannya dapat terselesaikan. Konsep seperti ini dalam
kehidupan sosial harus ada dan dimiliki oleh setiap orang. Jika tidak, sebab
perbedaan dan keragaman di masyarakat akan terjadi pertengkaran/ konflik sosial,
sehingga membuat hidup kurang rukun/ harmonis. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Toleransi
itu bukan ada dengan sendirinya di dalam jiwa setiap manusia, tetapi toleransi menjadi
satu kata kerja atau kata sifat yang munculnya harus diupayakan. Kesadaran
untuk menghormati dan menghargai kepada orang lain dapat menjadi awal toleransi
dapat terbangun. Toleransi juga dapat dimulai dari tidak merendahkan pihak
lain, dan tidak mengunggulkan diri sendiri. KH. Mustofa Bisri pernah mengatakan
bahwa, “merendahkan orang lain hanya mempertegas kerendahan diri sendiri.” Pernyataan
ini dapat mempertegas bahwa sikap menghargai, menghormati, bertoleransi dengan
yang lain itu sama dengan menghormati diri sediri. Kalau kita tidak ingin
diremehkan orang lain maka jangan merendahkan orang lain. Sementara setiap
orang pasti tidak ingin direndahkan oleh siapa pun. Artinya di sini melakukan
perghormatan, penghargaan, toleransi dengan yang lain itu satu keharusan,
hukumnya wajib. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Di
Indonesia konsep toleransi sebenarnya sudah dimiliki dan menjadi tradisi
bersama dengan adanya istilah tenggang rasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia
memaknainya sebagai sikap dapat atau ikut menghormati dan menghargai perasaan
orang lain. Istilah bahasa Jawa yang menunjukkan makna yang sama dengan
tenggang rasa adalah <i>teposeliro</i>.
Kedua istilah ini sudah mengakar dan barangkali setiap daerah di indonesia
memiliki bahasa sendiri dengan arti yang senada. Ini menunjukkan bahwa dalam
tradisi bangsa Indonesia toleransi itu sudah terbentuk dan menjadi kebiasaan
hidup di masyarakat. Maka tidak heran Indonesia yang beragam dan majemuk ini masyarakatnya
dapat hidup berdampingan dan harmonis. Memang terkadang terjadi konflik sosial
karena adanya perbedaan-perbedaan di masyarakat, namun itu relatif kecil
sekalanya dan mudah teratasi (kasuistik). <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ada
satu kearifan atau kebijaksanaan lokal yang dapat digambarkan untuk menunjukkan
adanya sikap tenggang rasa atau <i>teposeliro</i>.
Misalnya masyarakat Kudus hingga sekarang kalau akan menyembelih hewan kurban
kebiasaannya adalah hewan kambing atau kerbau. Menyembelih sapi hampir jarang
ditemukan di Kudus meski sudah ada beberapa untuk saat ini. Dulu malah tidak
ditemukan sama sekali. Tradisi seperti ini di Kudus bukan terjadi dengan tanpa
sebab yang melatarbelakanginya. Di beberapa daerah sekitarnya; Pati, Rembang,
Jepara, Demak, Semarang, sapi menjadi hewan kurban itu sudah biasa, tapi di
Kudus tidak demikian. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tradisi
ini ada latar belakang dari kehidupan para pendahulu, khususnya Sunan Kudus.
Kudus sebelum seperti sekarang sebagai kota santri, dahulu masyarakatnya banyak
yang menganut agama Hindu-Buddha. Masyarakat yang beragama Hindu mengaggap sapi
adalah hewan yang disucikan, dan disakralkan. Sapi bagi penganut Hindu harus
dihormati dan dilindungi sebagai simbol kehidupan yang bersih dan suci. Sunan
Kudus sebagai tokoh Islam waktu itu menyarankan warganya untuk tidak
menyelembih sapi ketika hari kurban. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Jelas
sekali Sunan Kudus melarang atau menganjurkan kepada orang muslim untuk tidak
menyembelih sapi bukan karena ada larangan ajaran Islam namun maksudnya adalah
agar tidak menyakiti hati tetangga yang beragama Hindu. Orang Islam dalam
menjalankan syariatnya diminta oleh Sunan Kudus tetap memperhatikan hal-hal
yang bersifat sosial, seperti menghargai perasaan umat lain. Sunan Kudus
menekankan tenggang rasa/ <i>teposeliro</i>
untuk menghargai perasaan penganut agama lain.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ada
yang menarik lagi dari Sunan Kudus, bukan hanya soal hewan kurban, tetapi desain
menara masjid Kudus yang mirip-mirip dengan tempat ibadah agama lain
(Hindu-Buddha). Di sini desain menara masjid Kudus mengakulturasikan arsitektur
rumah ibadah agama lain. Ini dapat dimaknai bahwa Sunan Kudus tidak melakukan
perlawanan dengan masyarakat yang bergama selain Islam, tetapi Sunan tetap
bergaul, dan saling menghormatinya. Tentu bagi warga Hindu-Buddha menjadi
bangga ada menara masjid yang desainnya mirip-mirip dengan rumah ibadah mereka.
Selain itu ini juga dapat dimaknai bagian dari strategi dakwah yang akomodatif
dan ramah budaya. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Satu
contoh lagi tenggang rasa yang sudah menjadi bagian dari hidup masyarakat
Indonesia. Di daerah saya dilahirkan, Kota Juwana, masyarakatnya terbilang
beragam. Juwana termasuk daerah pesisir yang pada waktu dulu menjadi tempat
pertemuan-pertemuan orang dari berbagai daerah bahkan negara melalu pelabuhan
Juwana dan Lasem/ Rembang. Masyarakat di sini sudah terbiasa dengan keragaman
dan perbedaan. Misalnya dalam satu keluarga atau dalam satu rumah penghuninya
terdiri lebih dari dua agama. Satu keluarga ada yang beragama Islam, Kristen,
Buddha. Mereka hidup dengan damai tanpa ada persoalan beda keyakinan. Kemudian
lagi dalam satu rukun warga ada tiga rumah ibadah yang berdampingan sekaligus.
Mushala, Klenteng dan gereja berlokasi yang tidak jauh. Bagi masyarakat di sana kondisi seperti ini
sudah biasa masing-masing dapat berjalan sendiri dan kalau ada moment tertentu
mereka saling bekerjasama.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Menjaga
Tradisi<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tradisi
tenggang rasa yang sudah mengakar ini perlu dirawat agar keharmonisan sosial
tetap terjaga. Konsep toleransi yang bermula dari Barat tidak menjadi masalah
jika terus dikembangkan, karena memang tidak bertentangan dengan tradisi dan
substansi ajaran agama. Konsep toleransi dapat memperkaya makna tenggang rasa/ <i>teposeliro</i>, atau sebaliknya konsep
tenggang rasa dapat memperkuat dan memperkaya teori tentang toleransi. Akan
tetapi hemat penulis mempopulerkan tradisi yang sudah mengakar itu lebih baik
dari pada mengenalkan istilah yang baru tapi masyarakat terkadang masih
bertanya-tanya maknanya. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tenggang
rasa dapat dilakukan dalam semua kondisi di tengah-tengah masyarakat, termasuk
tenggang rasa dalam perbedaan agama. Dalam konteks ini tenggang rasa dapat
dibagi menjadi dua, yaitu tenggang rasa sesama agama dan tenggang rasa beda
agama. Meski sesama agama tenggang rasa perlu dilakukan sebab dalam agama itu
sendiri juga terdapat perbedaan. Misalnya dalam agama Islam ada beberapa
madzhab fikih, aliran akidah, organisasi agama, dan lainnya. Tenggang rasa
dalam sesama agama ini akan dapat memperkuat persaudaraan seagama <i>(ukhuwwah islamiyah).</i> <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Berikutnya
tenggang rasa beda agama. Tenggang rasa ini bukan sinkretisme (mencampuradukkan
ajaran agama yang berbeda), tetapi tenggang rasa dalam hubungan kemanusiaan.
Tenggang rasa seperti ini misalnya kita boleh berdagang dengan orang lain yang
berbeda agama, saling tolong menolong, bekerjasama urusan kemanusiaan dan
semacamnya. Masyarakat sering bingung soal datang ke rumah ibadah agama lain
apakah ini termasuk sinkretisme yang dilarang atau sekedar menghargai perbedaan
? Jika seandainya datang ke gereja misalnya untuk mengikuti ibadah mereka
padahal ia beragama Islam maka itu tidak boleh karena mencampuradukkan ajaran
agama. Akan tetapi kalau datang tidak untuk itu misalnya mengikuti perlombaan, ikut
kerja bakti, bersih-bersih atau semacamnya maka itu bagian dari tenggang rasa
beda agama. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ada contoh bagus yang dilakukan oleh forum kerukunan
umat beragama di Juwana (FKUB). Forum ini terdiri dari berbagai agama yang ada.
Mereka sering melakukan kegiatan bersama setiap ada moment tertentu. Misalnya
bersih-bersih, kerja bakti, kepanitiaan bersama ketika ada moment hari besar
agama. Mereka bergantian kadang dilakukan di masjid/ mushala ketika hari besar
Islam, kadang di klenteng, atau di gereja dan lainnya menyesuaikan moment
terlebih lagi ketika ada moment bencana. Kebersamaan ini bukan termasuk
sinkretisme tetapi bagian dari tengga rasa antar sesama. Dalam ajaran Islam
tenggang rasa/ toleransi sering diistilahkan dengan <i>tasamuh</i>. Olehkarena itu tenggang rasa yang sudah mentradisi ini
harus terus dipupuk dalam kehidupan umat beragama maupun kehidupan
sosial-budaya. Perbedaan adalah sebuah kenyataan tetapi konflik karenanya tidak
boleh terjadi, dan tenggang rasa yang membuat perbedaan dan keragaman itu
menjadi indah dan membawa kedamaian.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria",serif; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Artikel ini pernah diterbitkan oleh Majalah Tebu Ireng Edisi 80, Mei-Juni 2022. </span></p>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-68331934418269865692023-09-11T13:32:00.002+07:002023-09-11T13:35:52.909+07:00KONSEP PENDIDIKAN ISLAM TERBUKA PERSPEKTIF KH. SAHAL MAHFUDH <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Oleh Irham Yuwanamu, Unisma Bekasi</span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3Zn3donAkU2DEAb4jijOB9JNzhuzd63tvRLcM0AxcMzhlvGwNTD61XuLmpjJdenmAnJ2KPm-IkIjuCKb0VQmnJMwO5zNqR4ufNenKG995xVBArxdIbOfo-J07xWe3qKuohU2YbP8r0QhCxAohZ_6jupy4224OAjTUDaM4vqH3zKix1u0yG6Tw5QV4PEAo/s830/kh-muhammad-achmad-sahal-mahfudz-_140124111129-959.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="556" data-original-width="830" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3Zn3donAkU2DEAb4jijOB9JNzhuzd63tvRLcM0AxcMzhlvGwNTD61XuLmpjJdenmAnJ2KPm-IkIjuCKb0VQmnJMwO5zNqR4ufNenKG995xVBArxdIbOfo-J07xWe3qKuohU2YbP8r0QhCxAohZ_6jupy4224OAjTUDaM4vqH3zKix1u0yG6Tw5QV4PEAo/s320/kh-muhammad-achmad-sahal-mahfudz-_140124111129-959.jpg" width="320" /></a></div><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pendidikan Islam bukan hanya sekedar
lembaga yang hanya mengajari membaca huruf-huruf dan menulis al-Quran serta
yang berkaitan dengan ilmu-ilmu keislaman saja, melainkan sebagai lembaga yang
mampu melahirkan ilmuwan-ilmuwan hebat dan mengakomodasi sosial budaya untuk
kemajuan. Persoalan yang ada memang masih menunjukkan bahwa lembaga pendidikan
Islam yang berkembang di dunia Islam terlepas dari konteks sosial-budaya.
Sehingga yang terjadi lembaga ini tidak mampu berkontribusi menyelesaikan
problem sosial yang ada seperti kemiskinan, ketertinggalan teknologi,
ketergantungan, konsumerisme dan lain sebagainya. Memprihatinkan lagi jika
lembaga pendidikan Islam melahirkan corak pemikiran anak didik yang kaku,
keras, intoleran, konservatif dan anti kemajuan.</span></div></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Selain persoalan tersebut, pendidikan Islam
belum mementingkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karenanya
masyarakat muslim tertinggal jauh dengan peradaban modern. Dalam konteks
seperti ini tidak mengherankan bila lembaga pendidikan Islam tidak diminati
oleh masyarakat dan kecenderungannya selalu terbelakang sehingga pendidikan
Islam tidak mampu bersaing dan menjadi terdepan dalam merespons perubahan. Persoalan
ini tentu sebagian di antara problem yang ada pada lembaga pendidikan Islam di
dunia, tentu tidak semua lembaga pendidikan Islam di dunia memiliki problem
ini. Ada juga lembaga pendidikan Islam yang mampu merespons perkembangan zaman,
menjadi lokomotif perubahan dan akomodatif dengan konteks sosial budaya dan
perkembangan ilmu pengetahuan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tulisan ini ingin menunjukkan bahwa
pendidikan Islam bukanlah pendidikan yang terlepas dari peradaban dunia
melainkan pendidikan Islam sebagai penggerak perubahan dan berkontribusi pada
penyelesaian masalah sosial budaya dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Artikel pendek ini berupaya menjelaskan konsepsi pendidikan Islam ini dari
pandangan tokoh pendidikan Islam Indonesia kontemporer yaitu KH. Sahal Mahfudh.
Konsep yang dijelaskan ini selanjutnya disebut dengan “Pendidikan Islam
Terbuka”. Tulisan ini merupakan inti sari dari artikel panjang penulis yang
telah diterbitkan oleh Jurnal internasional terkemuka, terindeks Scopus Q1, yaitu
Jurnal Studia Islamika volume 29 nomor 1 tahun 2022 dengan bahasa Arab yang berjudul,
</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><a href="https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/studia-islamika/article/view/14657" target="_blank">"Al-Ta‘līm al-Islāmī al-maftūḥ ladá KH. Sahal Mahfudz (1937-2014)"</a>.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kriteria Pendidikan Islam Terbuka<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">KH. Sahal Mahfudh merupakan seorang tokoh
penting nasional yang pernah menjabat Ketua Umum MUI Pusat selama tiga periode
dari tahun 2000-2014, dan Rais Aam PBNU juga selama tiga periode. Selain itu ia
merupakan pengasuh pondok pesantren Maslakul Huda di Kajen Pati. Ia dikenal
seorang yang tradisionalis sekaligus modernis. Tradisionalis karena tumbuh
berkembang murni dari lembaga pendidikan tradisional pondok pesantren yang
terus menjaga tradisi-tradisinya, dan dikatakan modernis karena
pemikiran-pemikirannya terbuka dengan kemajuan, termasuk lembaga pendidikan
yang dikelolanya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">KH. Sahal Mahfudh memiliki konsep-konsep
pendidikan yang layak dirujuk untuk pengembangan lembaga pendidikan Islam baik
dari tingkat dasar hingga tingkat perguruan tinggi. Dari hasil penelusuran
penulis terhadap sudut pandang KH. Sahal Mahfudh tentang pendidikan, setidaknya
ada 4 kriteria utama dapat dikatakan sebagai pendidikan Islam Terbuka. Konsepsi
pendidikan Islam terbuka merupakan formulasi penulis atas hasil penelusuran
tentang konsep-konsep pendidikan Islam KH. Sahal mahfudh. Konsep pendidikan ini
akan mampu mengatasi problem pendidikan dan problem sosial-budaya yang sudah
disebutkan di atas. Kriteria pertama tentang konsep pendidikan ini yaitu,
pendidikan Islam memiliki fungsi fundamental yang terpadu. Fungsi fundamental
ini meliputi filsafat manusia, pengembangan sosial budaya dan pengembangan ilmu
pengetahuan. Kedua, pendidikan Islam tidak mengisolasikan diri dari
perkembangan budaya masyarakat, tidak menutup diri dari perkembangan dunia,
serta mampu berakomodasi dengan perubahan-perubahan dan pembaharuan. Ketiga,
pendidikan Islam memiliki corak dan metodologi berpikir yang
multi-interdisiplin keilmuan. Keempat, pendidikan Islam memiliki karakter
inovatif namun tidak meninggalkan budaya tradisional yang masih relevan dengan
konteks sekarang; menjaga tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi modern
yang baik.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Empat kriteria utama di atas tidak akan
dijelaskan semuanya di sini karena keterbatasan ruang. Hanya kriteria pertama
yang akan diuraikan di sini, pertimbangannya bahwa kriteria pertama ini sebagai
landasan filosofis pendidikan Islam jika ingin menjadi lembaga yang
kontributif, sehingga hal ini penting sekali untuk menjadi basis transformasi
lembaga pendidikan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Keterpaduan Fungsi Fundamental<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Lembaga pendidikan Islam harus memahami dan
memiliki fungsi fundamental sebagai basis pengembangan pendidikan. Tanpa adanya
fungsi ini maka lembaga akan kehilangan arah. Seperti yang sudah dijelaskan di
atas bahwa fungsi fundamental yang harus terpadu yakni filsafat manusia,
pengembangan sosial budaya dan pengembangan ilmu pengetahuan. Ketiga fungsi
fundamental ini masing-masing uraiannya sebagai berikut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Fungsi pertama yang harus dipegang oleh
lembaga pendidikan Islam adalah kaitannya dengan makna dan tujuan hidup manusia
itu sendiri. Ini yang dimaksud dengan fungsi filsafat manusia. Dalam hal ini
KH. Sahal Mahfudh menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan memiliki tujuan menjadi
<i>khalifah Allah</i> yang <i>akram</i> dan <i>salih</i>. Menjadi khalifah
artinya manusia memiliki dua peran sekaligus yaitu peran beribadah kepada Allah
baik secara individual maupun secara sosial. Jika manusia mampu melakukan hal
ini maka ia akan mendapatkan predikat <i>akram</i> (makhluk yang paling mulia).
Berikutnya peran <i>imarat al-ardh</i> yang berarti mengelola dunia seisinya
sebaik mungkin untuk menunjang kebutuhan manusia untuk mengabdikan diri kepada
Allah agar bahagia dunia dan akherat. Jika manusia mampu memerankan tugas ini
maka ia akan mendapatkan predikat <i>salih</i>; kemampuan mengelola alam
seisinya dengan baik. Filsafat manusia ini bersumber dari penjelasan-penjelasan
al-Quran.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dari basis filsafat manusia tersebut maka
pendidikan Islam selanjutnya didefinisikan oleh KH. Sahal Mahfudh sebagai
proses pembentukan watak, sikap dan perilaku islami yang tediri dari iman,
Islam, dan ihsan (akhak, etika dan tasawuf). Pengertian ini sangat jelas bahwa
lembaga pendidikan Islam berperan untuk mendidik manusia agar sesuai fitrahnya
manusia sesuai dengan pandangan al-Quran. Tidak hanya itu, pendidikan Islam
dipandang sebagai lembaga yang mampu menggerakkan dinamika sosial budaya dan
basis moralitas masyarakat serta sebagai lembaga yang membekali manusia agar
mampu mengelola dunia seisinya dengan baik.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Fungsi penting kedua yakni terkait dengan
pengembangan masyarakat. Dalam hal ini KH. Sahal Mahfudh mengatakan bahwa
pendidikan Islam tidak boleh terpisah dari kehidupan sosial karena pendidikan
Islam itu merupakan bagian darinya. Oleh karena itu konsekuensinya bahwa
pendidikan Islam memiliki tugas untuk masyarakat. Pendidikan Islam bukan saja
mengurus anak didik yang belajar dan pembentukan kepribadian murid namun juga
memerhatikan problem sosial yang ada lalu membantu mengatasinya. Argumen lain
yang dihadirkan olehnya terkait dengan ini, bahwa Islam itu sendiri telah
mengatur hubungan kepada Allah, hubungan sesama manusia baik secara individu
dan kelompok (<i>muamalah</i> dan <i>mu‘asharah</i>), dan sesama manusia dengan
lingkungan alam sekitar. Ajaran Islam telah memberikan landasan yang kuat dan
fleksibel terkait dengan disiplin sosial.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pengembangan masyarakat harus menjadi
bagian dari tujuan pendidikan Islam, maksudnya adalah pendidikan Islam mampu
berperan mengentaskan masalah sosial budaya dengan upaya-upaya yang sistematis
dan terukur. Masalah-masalah sosial budaya misalnya kemiskinan, diskriminasi
status sosial, bias gender, intoleransi, dan lain seterusnya. Lembaga pendidikan
Islam dalam konteks ini mampu memberdayakan masyarakat dengan berbagai program
agar dapat keluar dari keterpurukan sosial yang dirasakan oleh masyarakat
sekitar. Dalam bahasa lebih umum peran ini dapat dikatakan pengabdian sosial. Istilah
dalam perguruan tinggi dikenal dengan peran tridharma, yakni peran pendidikan/
pengajaran, peran pengabdian masyarakat dan peran penelitian.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Fungsi fundamental berikutnya yakni
pengembangan ilmu pengetahuan. KH. Sahal Mahfudh menegaskan bahwa lembaga
pendidikan Islam harus berperan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan ini bukan hanya terbatas pada yang sering disebut dengan ilmu-ilmu
agama (ilmu-ilmu akherat) seperti ilmu al-Quran, hadis, fikih, tafsir dan
seterusnya. Melainkan sampai pada ilmu-ilmu dunia seperti ilmu sosial budaya
dan ilmu kealaman. Di awal sudah disinggung bahwa tujuan hidup manusia untuk
mengelola dunia seisinya dengan baik, dan ilmu yang dibutuhkan ini adalah
ilmu-ilmu seperti ilmu sosial-budaya dan ilmu kealaman. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Lembaga pendidikan Islam tidak boleh lagi
mendikotomikan antara ilmu akherat dan ilmu dunia atau ilmu agama dengan ilmu
umum. Jika masih demikian yang terjadi maka selamanya lembaga pendidikan Islam
tidak akan mampu menguasai ilmu pengetahuan seutuhnya. Pendidikan Islam akan
terjebak terus menerus antara urusan surga dan neraka tidak lagi memerhatikan
kepentingan ilmu pengetahuan. Padahal pengembangan ilmu pengetahuan seutuhnya
akan membuat derajat umat Islam menjadi berwibawa, mulia dan mampu mengatasi
masalahnya sendiri. Pendidikan Islam dalam hal ini harus terbuka dengan
peradaban dunia yang ada baik itu datangnya dari tradisi Islam sendiri atau
dari luar tradisi Islam seperti tradisi modern (Barat). Tradisi lama yang masih
relevan dijaga dan tradisi modern yang baik diadopsi. Prinsip ini akan membuat
lembaga pendidikan Islam menjadi maju dan bersaing di tingkat global.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ketiga fungsi fundamental diatas harus
terintegrasi dalam pendidikan Islam tidak boleh terpisahkan di antara fungsi
tersebut. Jika lembaga pendidikan Islam telah memiliki fungsi fundamental ini
maka pendidikan Islam bukan sekadar hanya belajar baca tulis al-Quran saja,
atau belajar halal haram saja, melainkan sebagai lembaga/ pusat peradaban
dunia. Dulu dunia Islam pernah mengalami kejayaan karena ilmu pengetahuan berkembang
pesat, maka sekarang jika ingin mengulangi sejarah baik itu kuncinya adalah
lembaga pendidikan Islam terbuka yang mampu melahirkan ilmuwan-ilmuwan hebat
serta responsif atas problem sosial-budaya yang ada. Tanpa seperti ini hanya
mimpi di siang bolong peradaban Islam akan maju. Suatu saat nanti akan ada
nobelis yang lahir dari Indonesia dan juga dari lembaga pendidikan Islam terbuka.
Semoga. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-spacerun: yes;">Artikel ini diterbitkan oleh Buletin al-Fatah Vol.12, No.1 tahun 2023, untuk selanjutnya klik <a href="https://www.researchgate.net/publication/373077177_Konsep_Pendidikan_Islam_Terbuka" target="_blank">di sini</a>.</span></span></p>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-58273770376439010142023-08-12T18:04:00.008+07:002023-08-12T18:08:24.856+07:00STKIP Yapis Dompu Selenggarakan Pelatihan Multimedia untuk Mendorong Kurikulum Merdeka<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Oleh Arif Bulan</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYDKpXqQsj67wQ2w7VQk0IxHHzonmlvLSoeGl7OZDcSJx6LJCOuTu_tBtnlSl3v6n34xA8T_mu2Az2Ut9l-CidAWViWJu0NveOcdh29_I6KVl2rClA5UFuewrTLVbPuKjBDYqPKrKbBO-ojuqjc1TiSkDlcDGQz3AXrCb4DOJRzqGlKKuvI22M16q9Q-zS/s3438/IMG_20230805_134330_362.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1800" data-original-width="3438" height="168" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYDKpXqQsj67wQ2w7VQk0IxHHzonmlvLSoeGl7OZDcSJx6LJCOuTu_tBtnlSl3v6n34xA8T_mu2Az2Ut9l-CidAWViWJu0NveOcdh29_I6KVl2rClA5UFuewrTLVbPuKjBDYqPKrKbBO-ojuqjc1TiSkDlcDGQz3AXrCb4DOJRzqGlKKuvI22M16q9Q-zS/s320/IMG_20230805_134330_362.jpg" width="320" /></a></div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam upaya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dan menghadirkan pembelajaran yang lebih terdiferensiasi
kurikulum merdeka, Tim Pengabdian Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) STKIP
Yapis Dompu bekerjasama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa
Inggris Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Dompu mengadakan
"Pelatihan Pembuatan Multimedia Interaktif Berbasis Teknologi untuk
Memfasilitasi Pembelajaran Terdiferensiasi Kurikulum Merdeka." Pelatihan
ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi guru bahasa Inggris dalam
menghadirkan pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif tentunya
terdiferensiasi berdasarkan kurikulum merdeka.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kegiatan PKM ini merupakan
realisasi dari Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat yang didadaptkan oleh tiga
dosen STKIP Yapis Dompu yakni Arif Bulan, Ija Srirahmawati, dan Hasan<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">.</span> Kegiatan terlaksana pada
hari Sabtu, 5 Agustus 2023 di Gedung Darmawanita Kabupaten Dompu.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kegiatan ini berbentuk pelatihan.
Di mana yang diundang dalam pelatihan ini adalah guru yang menjadi mitra
program PKM yaitu guru yang tergabung dalam organisasi MGMP Bahasa Inggris yang
direkomendasikan oleh ketua MGMP sebanyak 50 guru bahasa Inggris SMP di
Kabupaten Dompu.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketua LPPM STKIP Yapis Dompu,
dalam sambutannya mengatakan bahwa “Multimedia pembelajaran interaktif sangat
penting untuk dibuat oleh guru karena dengan itu guru mampu menjembatani
kebutuhan belajar siswa yang dekat dengan teknologi.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Selain itu, pembicara pertama
Bapak Muhammad Irwansyah, yang juga selaku fasilitator guru penggerak
mengatakan “<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">d</span>engan
berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, pendidikan masa depan semakin
menggantungkan diri pada penggunaan multimedia interaktif. Kurikulum Merdeka,
yang diperkenalkan pada tahun 2021, telah memberikan keleluasaan bagi sekolah
untuk mengadaptasi kurikulum sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.
Pelatihan ini diharapkan akan memberikan bekal tambahan bagi para guru agar
mampu menciptakan materi pembelajaran yang lebih beragam dan sesuai dengan
minat serta tingkat pemahaman siswa”.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pelatihan ini akan melibatkan
sejumlah ahli dalam bidang teknologi, pendidikan, kurikulum merdeka,
pembelajaran terdiferensiasi dan multimedia interaktif. Adapun pembicara yang
diundang dalam PKM ini adalah Muhammad Irwansyah, Mardiah, dan Muhammad Fahmi.
Para peserta mendapatkan materi yang terstruktur dan dipersiapkan dengan
seksama agar dapat langsung diimplementasikan dalam lingkungan kelas. Di antara
materi yang disajikan adalah teknik pembuatan materi pembelajaran
terdiferensiasi, penggunaan aplikasi pembelajaran berbasis teknologi seperti
pictory.ai dan <i>wordwall</i>, dan perangkat pembelajaran kurikulum merdeka.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saat ditanyakan mengenai
harapannya atas pelatihan ini, salah seorang guru bahasa Inggris yang mengajar
di SMPN 1 Dompu menyampaikan, "Saya sangat bersemangat mengikuti pelatihan
ini. Dengan bantuan teknologi dan multimedia interaktif, saya yakin
pembelajaran di kelas akan menjadi lebih menyenangkan dan efektif. Siswa akan
lebih terlibat dalam proses belajar, dan kami dapat menyesuaikan materi sesuai
dengan kebutuhan individu mereka”.<o:p></o:p></p>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-22903851352419214042023-05-10T17:35:00.003+07:002023-05-10T17:35:48.875+07:00Kelebihan dan Kelemahan Rapor Merdeka Belajar
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;"><a href="https://www.blogger.com/u/2/"><span style="color: blue; text-decoration: none; text-underline: none;"></span></a></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;"><span style="color: #050505; text-decoration: none; text-underline: none;">Oleh Iftah Risal </span></span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;"><a href="https://www.harapanrakyat.com/wp-content/uploads/2022/12/Aplikasi-E-Rapor-Kurikulum-Merdeka-Tahun-2022-Resmi-Rilis.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="113" src="https://www.harapanrakyat.com/wp-content/uploads/2022/12/Aplikasi-E-Rapor-Kurikulum-Merdeka-Tahun-2022-Resmi-Rilis.jpg" width="200" /></a></span></div><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;"><a href="https://www.blogger.com/u/2/"><span style="color: #050505; text-underline: none;">Rapor </span><span lang="EN-US" style="color: #050505; mso-ansi-language: EN-US; text-underline: none;">p</span><span style="color: #050505; text-underline: none;">endidikan yang jadi programnya Menteri</span><span lang="EN-US" style="color: #050505; mso-ansi-language: EN-US; text-underline: none;"> Pendidikan Nadim Makarim saat ini,</span><span style="color: #050505; text-underline: none;"> cukup bagus. Situasi sekolah
terpotret oleh Asesmen Nasional. Tidak hanya memotret ada di titik mana
kemampuan rata</span><span lang="EN-US" style="color: #050505; mso-ansi-language: EN-US; text-underline: none;">-rata</span><span style="color: #050505; text-underline: none;"> anak, namun
juga kualitas sekolah di mana anak itu belajar. </span></a></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;"><a href="https://www.blogger.com/u/2/"><span style="color: #050505; text-underline: none;">Hasil potret itu termaktub dalam
Rapor Pendidikan yang dilampiri saran pembenahan di tahun berikutnya. Lengkap
pula dengan poin anggaran BOS yang bisa dipakai untuk pembenahan </span><span lang="EN-US" style="color: #050505; mso-ansi-language: EN-US; text-underline: none;">tersebut.</span><span style="color: #050505; text-underline: none;"> Tagline-nya bagus dan simpel</span><span lang="EN-US" style="color: #050505; mso-ansi-language: EN-US; text-underline: none;">, yakni; </span></a><a href="https://www.facebook.com/hashtag/benahisesuaikebutuhan?__eep__=6&__cft__%5b0%5d=AZURAqxt_QF7OeUIzlO9_55bYd1xyIK7kPG-31qzFg_ppFxoks2BRt60o2bKB3bpogTQ9rafgysYj33U24gXysmCT1ayU2AydHjzRtyC8rS70-UXLQJXCQyROYLrujDCPx0&__tn__=*NK-R"><span style="border: 1pt none windowtext; color: blue; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm; text-underline: none;">#BenahiSesuaiKebutuhan</span></a>.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">Namun ada juga sisi
kelemahan yang patut untuk menjadi perhatian dan perbaikan</span><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">.</span><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;"> </span><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">Pertama, celah waktu antara asesmen dan pembenahan. Asesmen dilakukan tahun
2022, hasil keluar t</span><span lang="EN-US" style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">ahun</span><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;"> 2023, lalu baru bisa implementasi di </span><span lang="EN-US" style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">tahun </span><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">2024. Ada <i>gap year</i> di sana.</span><span lang="EN-US" style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;"> Ini tentu cukup lama.</span><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;"> Andaikan bisa dipotong mungkin lebih ideal. Artinya yang kurang baik di </span><span lang="EN-US" style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">tahun </span><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">2022 </span><span lang="EN-US" style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">b</span><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">isa langsung
dibenahi di 2023. Tidak perlu nunggu 2 tahun.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">Kedua, proporsi populasi data. Saya kira rasio 30 murid s</span><span lang="EN-US" style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">ebagai</span><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;"> samp</span><span lang="EN-US" style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">el</span><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;"> untuk 500
murid yang lain; tidak setara d</span><span lang="EN-US" style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">engan</span><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;"> 30 untuk 90 murid. Negara masih memukul rata populasi data anak untuk
seluruh sekolah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">Ketiga, Anda bisa lihat sendiri. Bagaimana mau diskusi kalau kolom <i>chat</i>
isinya cuma <i>spam</i>: nama_asalsekolah_hadir/nyimak. Dan itu terus menerus
dari awal sampai bubaran. Yang mau usul, kritik, atau sebatas menyampaikan
kendala; tenggelam oleh <i>spam</i>. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">Tapi jangan salahkan mereka. Fenomena itu lumrah di hampir semua <i>webinar</i>
pemerintah. Mengapa? Karena mereka tidak merdeka dalam memutuskan ikut atau
tidak. Slogan <a href="https://www.facebook.com/hashtag/merdekabelajar?__eep__=6&__cft__%5b0%5d=AZURAqxt_QF7OeUIzlO9_55bYd1xyIK7kPG-31qzFg_ppFxoks2BRt60o2bKB3bpogTQ9rafgysYj33U24gXysmCT1ayU2AydHjzRtyC8rS70-UXLQJXCQyROYLrujDCPx0&__tn__=*NK-R"><span style="border: 1pt none windowtext; color: blue; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm; text-underline: none;">#merdekabelajar</span></a>
belum sepenuhnya terwujud.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span></p>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-ID</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="376">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Mention"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Smart Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hashtag"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Unresolved Mention"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Smart Link"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri",sans-serif;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-font-kerning:1.0pt;
mso-ligatures:standardcontextual;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-26933615741762211162023-04-15T15:01:00.004+07:002023-04-15T15:04:28.124+07:00Permenpan-RB no 1 Tahun 2023 tentang Dosen, Kemunduran ?<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Oleh Irham Yuwanamu</div><p></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; margin: 6pt 0cm 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.bkn.go.id/unggahan/2023/01/watermark-foto-6.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="534" data-original-width="800" height="214" src="https://www.bkn.go.id/unggahan/2023/01/watermark-foto-6.jpg" width="320" /></a></div><span style="color: #050505; font-family: "inherit",serif; font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Historic"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Seringkali
ada masalah maka sistem diubah, itu yang sering terjadi di negeri ini. Sistem
dibuat lalu ada masalah, maka sistem diubah lagi, padaal belum tentu karena sistemnya yang bermasalah. Begitu seterusnya, sampai
memusingkan kita. Kasus Permenpan RB tentang Dosen menghapus sistem lama yang
sudah rinci termasuk bagian ini.<o:p></o:p></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; margin: 6pt 0cm 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "inherit",serif; font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Historic"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sepertinya
Permenpan dan RB yang baru saja diluncurkan oleh MenpanRB khususnya bab
perdosenan merespons fenomena perjokian ilmiah yang ramai dibahas media
nasional sebelumnya, tentu masalah yang lain juga ada. Setelah PermenpanRB terbit
sekarang bisa kita saksikan banyak respons negatif oleh para dosen di media
nasional maupun di media sosial.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; margin: 6pt 0cm 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "inherit",serif; font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Historic"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Banyak
kritik yang dilancarkan oleh para akademisi tentang aturan baru itu. Kalau
Burhanudin Muhtadi membikin twit kalau kerjaan dosen tidak menarik lagi. Karir
menjadi profesor akan lama. Kritikan lain sepertinya membuat produktifitas
ilmiah dosen akan menurun, terutama publikasi internasional.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; margin: 6pt 0cm 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "inherit",serif; font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Historic"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kalau
dilihat aturannya memang mengarah demikian, kenaikan pangkat/ jabatan dosen
bukan karena kecukupan angka kredit yang dihasilkan dari keproduktifisannya.
Namun, kenaikan pangkat didasarkan pada jenjang waktu kerja. Untuk menjadi
Professor bisa 28 tahun dari pangkat terendah. Makanya ini akan membuat dosen
kurang menarik, jenjang karir menjadi lama. Bahkan bisa jadi jabatan profesor
akan dibatasi di setiap kampus, atau setiap keahlian tertentu saja. Ini
diantara yang saya dengar saat menyimak via YouTube sosialisasi
kenaikan pangkat dosen yang diselenggarakan oleh UIN Jakarta tidak lama ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; margin: 6pt 0cm 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "inherit",serif; font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Historic"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jika
dibandingkan aturan lama dengan aturan yang baru tentang Dosen, saya menilai
lebih progresif aturan yang lama. Dosen ada kesempatan akselerasi dan didorong
untuk publikasi kelas internasional (produktif ilmiah). Dari aturan ini
publikasi internasional dari dosen meningkat tinggi. Dosen berlomba-lomba untuk
yang terbaik, kalau ada kesempatan akselerasi ke jabatan yang lebih tinggi
mengapa tidak? Di sini dosen setidaknya dapat berupaya yang terbaik.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; margin: 6pt 0cm 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "inherit",serif; font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Historic"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Namun
sering kali dosen merasa keberatan dengan prasyarat aturan lama tersebut untuk
kenaikan pangkat. Sehingga muncul jalan pintas perjokian jurnal. Ini sebenarnya
masalah sistem apa mental akademisinya sih? Banyak artikel ilmiah internasional
hasil dari perjokian, tempel nama tak ada kontribusi, plagiat, dan seterusnya.
Kompas, dan media nasional lagi nya secara berturut-turut memberitakan hal ini. Jika ada masalah demikian apakah yang salah sistemnya? Hemat penulis yang menjadi fokus masalah adalah mental dosennya. Mengatasi ini tentu bukan mendekonstruksi sistemnya, solusi yang dapat diperbaik jangka menengah dan panjang dengan membentuk budaya akademik di tingkat program pascasarjana (S2 dan S3). <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; margin: 6pt 0cm 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "inherit",serif; font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Historic"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Memang
kadang memusingkan kepala, dikasih aturan yang progresif memberatkan, lalu
diubah sistemnya juga demikian, banyak protes. Kata <a href="https://www.facebook.com/masirry?__cft__%5b0%5d=AZXR6sE12jUKXmbP0JEOHlXWUuZWG9UUiqUqX4ZbrYpFXdsGIn80f38U28FY4_geN6qdbzzwptwEeg3rAC0JWsg4M5F5XFaLOjKeSNCCUzBozOHxm9WmDQ4UQyCrNSaLswrTzBdM9_kC2n_eJ-SPcTlX&__tn__=-%5dK-R"><span style="border: 1pt none windowtext; color: blue; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm; text-decoration: none; text-underline: none;">Mun'im Sirry</span></a>
dalam postingannya dikasih aturan ini, itu selalu ribut. Entah maunya apa ya.
Selalu ribut. Tapi yang jelas merubah sistem ini tidak mengobati masalah tapi
menambah masalah. Sistem progresif yang bagus digantikan dengan PermenpaRB n0.1 Tahun 2023 menurutnya saya mengalami kemunduran.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="mso-ansi-language: IN;"><o:p> </o:p></span></p><br />Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-12016910103425943342023-03-09T16:23:00.003+07:002023-03-09T16:23:47.761+07:00One Day Workshop Program Nusantara-Go Dompu<p style="text-align: left;"></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Oleh Arif Bulan STKIP Yapis Dompu</span></p><p></p><p></p><table cellpadding="5" cellspacing="0" style="background-color: white; border-collapse: collapse; border: 1px solid rgb(224, 224, 224); color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; width: 608px;"></table><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEMLUapJ0ukuSk1cTrBwan9_Z2zV0AHZqIQS1wTRHp1j2-RpCfUKKnfErmv6s8x7JrxPjflixZY5i4Nme1CYoywiG1cI6xl89gdVHfpc4RaFRJT5SgnfOJcX9XUflbCP_XukDTKARiscUcsh87ZjTdrYzZbTu4VN02TVoADewM_FLp86Rt61gLrvLOXQ/s1200/bhs.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1161" data-original-width="1200" height="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEMLUapJ0ukuSk1cTrBwan9_Z2zV0AHZqIQS1wTRHp1j2-RpCfUKKnfErmv6s8x7JrxPjflixZY5i4Nme1CYoywiG1cI6xl89gdVHfpc4RaFRJT5SgnfOJcX9XUflbCP_XukDTKARiscUcsh87ZjTdrYzZbTu4VN02TVoADewM_FLp86Rt61gLrvLOXQ/s320/bhs.jpg" width="320" /></a></div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">P</span><span style="background: white; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">ada hari Rabu 1 Maret 2023</span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> telah diselenggarakan k</span><span style="background: white; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">egiatan workshop </span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">program Nusantara Go Dompu. Program ini </span><span style="background: white; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">diselenggarakan bertempat di Gedung PKK Kabupaten Dompu, mulai jam
08.00 WITA sampai jam 15.00.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Kegiatan dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, serta Kepala Bidang Guru dan
Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Dompu.
Hadir dalam memberikan sambutan, Sekretaris Dinas, Muhammad Ikhsan, M.M
memberikan apresisasi kepada Sekolah Guru Indonesia yang telah mensponsori
kegiatan one-day workshop.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sekolah Guru Indonesia (SGI) merupakan organisasi pengembangan kepemimpinan
guru di bawah naungan Dompet Dhuafa Pendidikan yang memiliki komitmen untuk
memberi kontribusi aktif dalam perbaikan pendidikan melalui cara-cara
ke-Indonesiaan dengan tujuan melahirkan ketokohan guru pemimpin yang memiliki
kompetensi mengajar, mendidik, dan jiwa kepemimpinan.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br />
One-Day Workshop Program Nusantara- Go adalah program yang memperkenalkan
kompetensi inti literasi digital, berpikir kritis, dan keterampilan komunikasi
yang tercakup dalam Konsep Pembelajaran bahasa Inggris Abad ke- 21, selain itu
peserta dapat mengembangkan kemampuan bahasa inggris dan komunitas di wilayah.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ada banyak wilayah yang menjalankan program one-day workshop ini yaitu
Kabupaten Musirawas, Brebes, Lombok Utara, Lombok Tengah, Dompu, Tolo-Toli,
Donggala dan Sigi. Kegiatanya berfokus pada masing-masing Kabupaten. Namun,
pada kesempatan ini kami hanya membhas mengenai kegiatan yang dilakukan di
Kabupaten Dompu.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br />
Kegiatan one-day workshop di Kabupaten Dompu dihadiri oleh 50 guru bahasa
Inggris yang tersebar di semua kecamatan. Kehadiran 50 guru tersebut tidak
terlepas dari upaya dan kerjakeras dari bebagai pihak. Pihak-pihak yang
terlibat dalam menyukseskan acara ini adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahgara Kabupaten Dompu, Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
di Dompu, dan tentunya MGMP Bahasa Inggris Sekolah Mengengah Pertama (SMP).</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br />
Selain itu, guru yang hadir yang paling banyak didominasi oleh oleh guru SMP
tentunya ini tidak terlepas dari peran pengurus MGMP yang mendorong dan momitavi
guru lain untuk ikut kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Ada juga guru dari
MGMP SMA yang hadir dan itu menjadi nilai tambah karena semua MGMP Bahasa
Inggris di Kabupaten Dompu terlibat dalam mengikuti kegiatan tersebut. Dengan
hadirnya representasi guru pada tiap MGMP ini, harapannya, dapat memberikan dan
menularkan ilmu yang didapat dari kegiatan ini.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="background: white;">One-day workshop ini mengangkat topik atau tema
“Pembuatan ebook sebagai media pembelajaran efektif dan inovatif”. Saat ini
terminology media pembelajaran sudah mulai bergeser, jika beberapa decade
terakhir kita memaknai media adalah melulu mengenai sesuatu yang bersifat
manual, namun saat ini media pembelajaran sudah bersifat digital, apalagi
terintegrasi dengan teknologi.</span></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam kegiatan workshop ini peserta diperkenalkan dengan fitur baru yaitu book
creator, fitur ini dapat digunakan untuk membuat ebook yang sederhana yan
tentunya interaktif karena dapat digunakan oleh siswa dimanapun berada asal ada
sambungan internet. Jadi luaran kegiatan ini guru mampu membuat ebook sebagai
materi atau</span><span style="background: #F0F0F0; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">media pembelajaran yang berbasis
teknologi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p><br /><p></p><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br />Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-43124023121166703812023-01-08T06:33:00.003+07:002023-01-08T06:33:53.128+07:00Sebuah Catatan Pengalaman Menyusun Akreditasi<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Oleh Arif Bulan, dosen di <span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: left;">STKIP Yapis Dompu</span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://bpm.unnes.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/aSHLz0iJ.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="800" height="320" src="http://bpm.unnes.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/aSHLz0iJ.jpg" width="320" /></a></div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pengalaman dosen dalam akreditasi
perguruan tinggi merupakan proses yang membutuhkan dedikasi dan konsentrasi
tinggi dari para dosen. Ini karena akreditasi merupakan proses yang bertujuan
untuk mengevaluasi kualitas dan keberhasilan suatu perguruan tinggi dalam
memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas<span lang="EN-US">.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dosen merupakan salah satu
komponen utama dalam proses akreditasi<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">. </span>Mereka harus memberikan kontribusi besar dalam menyusun dokumen
akreditasi yang memuat informasi mengenai kualitas program studi yang
diajarkan, keberhasilan dosen dalam memberikan pelayanan pendidikan yang
berkualitas, serta keberhasilan dosen dalam mengelola keuangan dan administrasi
perguruan tinggi. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dosen juga harus mempersiapkan
diri dengan baik untuk menghadapi proses audit akreditasi yang dilakukan oleh
tim auditor. Mereka harus menyiapkan data-data yang dibutuhkan untuk menunjang
kelulusan akreditasi perguruan tinggi, seperti data keberhasilan lulusan,
tingkat kepuasan mahasiswa, dan lain-lain. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Proses akreditasi juga membutuhkan
dosen untuk terlibat aktif dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, seperti
menjadi mentor kepada mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan <i>community
service</i>, atau menjadi pemakalah dalam seminar dan lokakarya. Hal ini
bertujuan untuk menunjukkan bahwa dosen tidak hanya memfokuskan diri pada
kegiatan akademik, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap kemajuan
masyarakat. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tidak hanya itu, dosen juga harus
memperhatikan kualitas publikasi ilmiah yang dilakukan. Publikasi ilmiah
merupakan salah satu faktor yang dinilai dalam proses akreditasi, sehingga
dosen harus memastikan bahwa publikasi yang dilakukan memenuhi syarat-syarat
yang ditetapkan oleh perguruan tinggi. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dosen juga harus memiliki
kemampuan dalam mengelola keuangan dan administrasi perguruan tinggi dengan
baik. Ini karena keuangan dan administrasi merupakan salah satu faktor yang
dinilai dalam proses akreditasi, sehingga dosen harus memastikan bahwa keuangan
dan administrasi perguruan tinggi berjalan dengan lancar dan efisien. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Secara keseluruhan, pengalaman
dosen dalam akreditasi perguruan tinggi merupakan proses yang sangat menantang.
Di mana dosen dituntut terlibat aktif baik saat sebelum akreditasi sampai saat
proses akreditasi. Sebelum akreditasi adalah berkaitan dengan hal-hal penyiapan
dokumen-dokumen seperti dokumen visi, misi, tujuan, dan strategi, tata pamong,
tata kelola, dan kerjasama, mahasiswa, sumber daya manusia, keuangan, sarana
dan prasarana, pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan yang
terakhir adalah luaran dan capaian tridharma. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berikut saya akan menceritakan
dua pengalaman saya menjadi tim penyusun borang akreditasi berkenaan dengan
Sembilan standar di atas. Pertama, kami menyusun visi, misi, tujuan, dan
strategi. Setiap lima tahun sekali dosen melakukan rapat dan musyawarah
perubahan visi, misi, tujuan dan strategi. Jadi hasil rapat tersebut kami catat
kemudian kami sampaikan ke dalam Borang. Intinya apa yang sudah ditetapkan
dalam <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">kegiatan </span>tersebut
harus ditulis dalam borang kriteria pertama ini. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kriteria kedua, tata pamong, tata
kelola, dan kerjasama. Tata pamong adalah sebuah proses pengelolaan sumber daya
manusia di suatu organisasi yang terdiri dari sejumlah kebijakan yang harus
diikuti oleh seluruh karyawan. Tujuan utama tata pamong adalah untuk
menciptakan suasana kerja yang efektif dan efisien, serta menjamin bahwa
karyawan bekerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh organisasi. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tata kelola adalah sebuah proses
pengelolaan yang mencakup sejumlah kebijakan dan prosedur yang harus diikuti
oleh seluruh anggota organisasi. Tujuan utama tata kelola adalah untuk menjamin
bahwa organisasi tersebut dapat beroperasi secara efektif dan efisien, serta
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kerjasama adalah suatu bentuk
kerja sama yang terjadi antara dua atau lebih pihak yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang sama. Dalam akreditasi, kerjasama dapat terjadi antara
lembaga akreditasi dan lembaga yang ingin diakreditasi, serta antara lembaga
akreditasi dan pihak lain yang terkait dengan proses akreditasi tersebut.
Kerjasama tersebut dapat berupa pertukaran informasi, pembagian tugas, dan
lain-lain.<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></p><br />Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-35910675743183509232023-01-04T18:17:00.002+07:002023-01-04T18:17:25.648+07:00Kuliah S1, S2, S3, Apa Bedanya ?<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: Times New Roman, serif;">Oleh Zaprulkhan </span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="color: #050505; font-family: Times New Roman, serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1FB9VYJ7UobF8sEAYHBzNpBtHuWFpqJsTkIm1vtROQdu9YHSRMBEL5SwfyDggpMTLOYb3JIcJWMdnHv0XmjUyyKAp_UPlYTbO6MGHBUsNhTJvm8mmPYb25pK8R_sW8wWsvi_vXMlzA752aIcZ1HcQaMBh5jAGP_FRspd5iOyjo2FgKorzd-5eig7HCA/s1200/bhs.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1161" data-original-width="1200" height="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1FB9VYJ7UobF8sEAYHBzNpBtHuWFpqJsTkIm1vtROQdu9YHSRMBEL5SwfyDggpMTLOYb3JIcJWMdnHv0XmjUyyKAp_UPlYTbO6MGHBUsNhTJvm8mmPYb25pK8R_sW8wWsvi_vXMlzA752aIcZ1HcQaMBh5jAGP_FRspd5iOyjo2FgKorzd-5eig7HCA/s320/bhs.jpg" width="320" /></a></span></div><span style="color: #050505; font-family: Times New Roman, serif;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebagaimana kita ketahui bersama jenjang
pendidikan formal di Perguruan Tinggi mencakup Sarjana S1, Magister S2 dan
Doktor S3. Jenjang-jenjang ini mempunyai standard atau kriteria yang berbeda
satu dengan yang lain. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pertama, jenjang S1. Level S1 bisa
disebut <span dir="RTL" lang="AR-SA">رجل يتعلم</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> mahasiswa yang sedang
belajar yang tugas utamanya how to understand norms, concepts, theories and
methodologies. Idealnya dalam konteks STAIN, IAIN dan UIN, mahasiswa yang akan
masuk ke kampus-kampus tersebut, sebaiknya memiliki latar belakang pendidikan
pesantren ketika memilih bidang studi agama, seperti Ilmu Alqur’an dan Ilmu
Hadis atau Tafsir-Hadis, PAI, Akidah dan Filsafat (Islam), Hukum Islam,
Perbandingan Madzhab, Al-Ahwal Al-Syakhsyiyah, Bahasa dan Sastra Arab, Sejarah
Peradaban Islam, Perbandingan Agama, dan lain-lain.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mengapa demikian? Supaya mahasiswa sudah
memiliki dasar-dasar pengetahuan yang berhubungan wacana agama. Sehingga di
Perguruan Tinggi mereka bisa fokus mempertajam, memperkaya, sekaligus
mengembankan pengetahuan dasar yang telah mereka miliki. Apalagi di kampus
mereka dituntut untuk bersikap aktif dan proaktif. Prosentasinya: hampir 75
persen keaktifan ada pada mahasiwa dan 25 persen pada dosen. Mahasiswa harus
aktif belajar, bertanya, membaca, berdiskusi, dan menulis. Dosen hanya sebagai
fasilitator yang aktif mengarahkan dan membimbing mahasiswa.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ketika memasuki Perguruan Tinggi juga,
idealnya mereka sudah memiliki minat baca yang tinggi. Mengapa demikian? Karena
di kampus mereka dituntut untuk banyak membaca, menelaah, menganalisis,
berdiskusi dan menulis makalah. Dosen tidak lagi sibuk mengarahkan mahasiswa
agar tumbuh minat bacanya. Minat baca ini seharusnya sudah dimiliki para
mahasiswa sebelum masuk kampus. Sayangnya, hanya segelintir mahasiswa yang
memiliki minat baca yang tinggi untuk memasuki Perguruan Tinggi. Akibatnya,
mereka kewalahan mengikuti perkuliahan dan ketika selesai kuliah, kebanyakan
tidak memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidangnya, selain selembar ijazah yang
bertuliskan titel seorang sarjana.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada level S1, dalam rentang masa kuliah
semasa empat tahun, sebaiknya mahasiswa mampu menyelesaikan membaca buku
sebanyak kurang lebih antara 100-200 buku. Setiap di awal pertemuan perkuliahan
mahasiwa S1, hal ini saya sampaikan di hadapan mahasiswa. Bagaimana respons
mereka? Ketika menyebut jumlah buku ini, nyaris seisi kelas ger-geran. Ruang
kelas menjadi riuh, mereka tertawa, saling tatap satu sama lain. Mereka menatap
saya dengan raut wajah tidak percaya dan tidak mungkin membaca buku sebanyak
itu. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Lalu saya jelaskan, bahwa selama kuliah
S1, mereka akan belajar sebanyak kurang lebih 140 sampai 150 sks yang meliputi
sekitar 50 mata kuliah. Secara global, kalau mahasiwa membaca 2 buku untuk
setiap mata kuliah, maka mereka membaca 100 buku dalam waktu 4 tahun. Kalau
mahasiswa membaca 4 buku setiap mata kuliah, maka mereka membaca 200 buku
selama masa kuliah 4 tahun.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menyimak penjelasan saya ini, mereka
mulai berpikir, tapi masih memandang saya dengan raut wajah sedikit bingung dan
masih tidak percaya. Lalu saya katakan kepada mereka: bukankah 100 sampai 200
buku tidak banyak jika dibaca selama 4 tahun? Mereka tetap diam, tapi dengan
tatapan yang sudah mulai memahami. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hal ini menunjukkan kebanyakan mahasiswa
kita tidak memiliki gairah keilmuan. Paling tidak menurut pengalaman saya
mengajar hampir selama 14 tahun, mayoritas mahasiswa tidak memiliki minat
membaca dan gairah belajar yang tinggi. Padahal semangat belajar, membaca dan
berdiskusi inilah yang harusnya menjadi ruh bagi mahasiswa sehingga mereka
benar-benar menguasai program studi yang mereka pelajari selama kuliah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kedua, jenjang S2. Level S2 bisa kita
sebut sebagai <span dir="RTL" lang="AR-SA">عالم يتحقق</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> , orang alim yang
cerdas yang sudah mulai mampu: how to criticize the concept and theory, how to
contextualize the methodology. Menganalisis suatu konsep, teori dan metodologi
secara kritis, serta sudah mulai mampu melakukan kontekstualisasi berbagai
konsep pemikiran dengan realitas faktual dalam kehidupan nyata. Itulah
alasannya mengapa ketika dalam tahap S1, mahasiswa sudah harus menyelesaikan
bacaan yang cukup banyak dan luas sebagai modal awal untuk menganalisis dan
berpikir kritis terhadap materi-materi baru pada level S2.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Karena itu, kalau level S1-nya miskin
bacaan, hampir dapat dipastiksn pada level S2 akan mengalami kesulitan dalam
melakukan analisis kritis terhadap berbagai konsep pemikiran dan tidak mampu
melakukan kontekstualisasi berbagai konsep, teori dan metodologi dengan
kehidupan faktual. Di sini urgensinya ketika masuk S2, mahasiswa pascasarjana
idealnya sudah melahap paling tidak sekitar 200 buku. Pada level S2 idealnya
mahasiswa membaca sekitar 300 buku. Kok lebih banyak bacaannya dari S1? Padahal
waktu kuliah S2 lebih singkat dari S1?<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ya, karena kemampuan mahasiswa S2 sudah
jauh melampaui mahasiswa S1. Mahasiswa S2 juga sudah memiliki banyak pengalaman
membaca, menelaah, dan berdiskusi tentang beragam konsep dan gagasan. Sehingga
cara bacanya tentu sudah berbeda dengan mahasiswa S1. Cara menyerap ilmu
pengetahuan juga sudah berbeda dengan mahasiswa S1, yakni sudah lebih cepat. Di
sinilah mahasiswa S2 bisa menerapkan speed reading, teknik membaca dengan
cepat. Jadi walaupun waktu kuliah S2 lebih singkat daripada S1 tapi bacaannya
lebih kaya, lebih banyak dan lebih berbobot daripada S1.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bagaimana tatkala hal ini saya sampaikan
di kelas-kelas S2 Pascasarjana? Sama dengan mahasiswa S1, mereka ger-geran
seisi kelas. Hampir kebanyakan mahasiswa tidak percaya dengan standard ideal
level S2. Saya melihat persoalan kebanyakan mahasiswa S2 adalah miskin bacaan
ketika kuliah S1. Jadi ketika kuliah S2, hanya mengikuti rutinitas perkuliahan
semata. Jangankan melakukan analisis kritis dan komparatif pemikiran,
presentasi di kelas saja seperti orang baca berita dan pasif berdiskusi.
Apalagi ketika sebagian mahasiswa sudah berkerja. Tampak sekali, mereka kuliah
hanya untuk dapat ijazah, bukan untuk memperluas wawasan dan mendapatkan ilmu
baru.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Terakhir, jenjang S3 atau Doktor. Level
S3 adalah <span dir="RTL" lang="AR-SA">عالم يجتهد</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> yakni level
pendidikan yang bisa mengantarkan seseorang menjadi ulama, cendekiawan atau
ilmuwan. Pada level S3, mahasiswa akan diajarkan: how to construct small or new
theories; how to create small theories, bagaimana cara mengkonstruksi atau
menciptakan sebuah teori, konsep, atau gagasan baru. Pada puncak studinya,
jenjang doktoral merupakan level yang secara normatif harus berpikir dan
menganalisa suatu hal hingga level philosophy guna menjawab pertanyaan
fundamental dan mendasar, juga ditandai dengan kemampuannya membaca dibalik
yang tertulis dan melihat dibalik yang tampak. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jenjang doktoral ini pun sebagai
kelanjutan dari jenjang S1 dan S2. Bukan hanya secara formal-administratif.
Tapi dalam hal luas dan kayanya bahan bacaannya sewaktu S1 dan S2. Aktifnya
dalam menelaah berbagai pemikiran secara kritis dan menulis makalah. Juga
aktifnya mendiskusikan beragam konsep, teori, metodologi, dan wacana dengan
kolega dan dosen. Jadi kalau pada level S1 dan S2-nya miskin bacaan, tidak
rajin melakukan telaah kritis dan menulis, serta pasif berdiskusi, maka pada
level S3-nya akan kewalahan. Boleh jadi tidak mampu selesai kuliahnya, atau
selesai S3-nya dengan hanya mendapatkan gelar doktor tapi dengan kualitas yang
tidak sesuai dengan gelarnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tapi kalau sejak S1 dan S2 sudah banyak
dan luas bacaannya, sudah aktif berpikir secara kritis dan menulis berbagai
makalah, serta aktif berdiskusi dengan beragam pemikiran, pendekatan, dan
metodologi ,maka pada level S3-nya akan berjalan smooth dan pada puncaknya akan
benar-benar mencapai <span dir="RTL" lang="AR-SA">عالم يجتهد</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> Kualitas keilmuannya
benar-benar sesuai dengan gelarnya. Para doktor seperti inilah yang bisa
menginspirasi dan memberi pencerahan kepada orang lain. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Itulah alasannya mengapa pada level
doktor, jumlah bacaan sudah tidak dibatasi lagi. Katakanlah ketika selesai S2
sudah membaca sekitar 400-500 buku. Ketika S3, mahasiswa doktoral melanjutkan
bacaannya dengan sumber bacaan yang kaya dan luas yang tidak ada batasnya.
Bahkan ketika sudah selesai jenjang S3; sudah mendapat gelar doktor, seorang
doktor yang sesungguhnya akan terus belajar sepanjang hayatnya. Ia akan terus
memburu buku-buku baru, membaca, menulis, dan berdiskusi dengan beragam
kalangan tentang berbagai persoalan yang relevan dengan kompetensinya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam diri seorang doktor yang
sesungguhnya bersemayam semacam constructive discontent yakni sebuah
ketidakpuasan konstruktif yang membuatnya melakukan pertualangan intelektual
sepanjang hidupnya. Kegiatan membaca, menulis, belajar, meneliti dan berdikusi
menjadi nafas kehidupan sepanjang hayatnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sampai disini, lalu apa karakteristik
jenjang Pascasarjana, terutama level doktor? Pertama, bersifat community of
equals, artinya semua peserta bahkan profesor yang mengajar sekalipun pada
dasarnya mempunyai status dan kedudukan yang sama, yang antara lain disimbolkan
dengan tempat kuliah yang berbentuk lingkaran. Karena itu, semua harus berlomba
untuk menyerap informasi sebanyak mungkin melalui bahan bacaan yang tersedia di
perpustakaan. Inilah salah satu karakteristik amat penting dalam Program
Pascasarjana yang disebut library oriented, yakni menjadikan perpustakaan
sebagai sarana utama dalam proses belajar-mengajar dan bukan teacher oriented,
yakni selalu menunggu perintah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kedua, ia dicirikan oleh “berpikir
tentang Islam dan umat Islam.” Hal ini menuntut adanya jarak antara yang dikaji
dengan pengkaji sehingga terhindar dari sikap bias. Apapun yang dibahas
(sekalipun disebut berlandaskan Al-Qur’an) harus disikapi dengan kritis
(critical outlook) dan didukung oleh pandangan skeptis (sceptical approach).
Motto yang sering dikumandangkan adalah: “pencarian, pembebasan, dan
pencerahan.” Sebagai scientific program, maka tugas utamanya adalah mencari
kebenaran (searching for truth, nothing but truth). Maka dalam prakteknya,
peserta program diajak mengkritisi mana yang tergolong benar dan mana yang
tergolong tidak benar (true and untrue). <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tentu saja, benar dan tidak benar di
sini dalam konteks yang bersifat akademik-relatif dan bukan kebenaran yang
bersifat mutlak dan final (ultimate truth). Kajian yang dikembangkan adalah
mempertanyakan kenapa sesuatu itu dikatakan benar dan/atau tidak benar. Hasil
kajiannya mungkin juga bisa menjungkirbalikkan pandangan yang ada dan telah
dipandang mapan. Dalam konteks ini, filsafat menjadi satu keniscayaan pada
level Program Pascasarjana.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ketiga, studi Islam harus didasarkan
pada pemahaman yang bersifat normatif sekaligus empiris dan kontekstual,
sehingga kajian yang dilakukan selalu berorientasi pada dasar-dasar ajaran yang
telah ada sekaligus bersifat responsif terhadap masalah-masalah yang dihadapi
umat. Keempat, studi Islam perlu selalu beriringan dan melihat ke segala arah
perkembangan ilmu. Dengan demikian, studi Islam tidak ketinggalan dari
perkembangan ilmu sekaligus perkembangan masyarakat. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kelima, perlu mempertimbangkan
pentingnya kesatuan ilmu pengetahuan (consilience, the unity of knowledge).
Dengan perspektif ini, maka setiap bidang ilmu dan model-model atau
pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam studi Islam harus dipandang sebagai
satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Tidak ada satu bidang atau pendekatan
yang bisa menyelesaikan satu persoalan secara sempurna. Kebanggaan terhadap
satu disiplin ilmu tertentu dan pada waktu yang sama mengabaikan pentingnya
disiplin-disiplin ilmu lainnya hanyalah terjadi pada mereka yang belum memahami
makna ilmu secara mendalam.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Keenam, studi Islam harus bercirikan
holistik. Karena itu, setiap kajian dalam Islam (apapun subyeknya) harus mampu
menempatkan Islam dan umat Islam sebagai satu kesatuan yan tidak terpisahkan.
Hal ini bisa berjalan dengan baik jika ditopang oleh networking yang kuat,
sehingga apapun ilmu yang digunakan tidak terisolasi dari perkembangan
ilmu-ilmu yang lain dan juga perkembangan umat manusia pada umumnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan beberapa karakteristik umum
tersebut, tampak jelas bahwa level Pascasarjana, khususnya level S3, memang
salah satu tujuannya adalah pengembangan ilmu pengetahuan dan menciptakan
seorang intelektual, cendekiawan, ilmuwan atau ulama yang memiliki kepekaan
intelektual sekaligus tanggung jawab sosial.<o:p></o:p></span></p>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-27724923253110287412022-12-28T11:29:00.005+07:002022-12-28T11:31:02.297+07:00CAKRAWALA KULIAH ONLINE: Menuju Kampus Islam “Merdeka Belajar” Sepenuhnya<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Oleh Irham, Dosen Unisma Bekasi dan Peneliti Purisdiki</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b></b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbCOoTuWKy6gDBASR1q6wraE45GsyB_NfEM8rt100Lw1RV9xzZ72ycpc2_Ud6BtiLN7ZKfXA--5jWzUyduGuyhe8sKvmWJ5bODJERxgZGy7tojwH7DAbPedRkm3fYxdqEqn-6ptb5Mc1M2vQYawHR9ugGpjuv8JGwYiO79bR4MM3kZBc1VGXALvhkNUw/s1280/mooc.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbCOoTuWKy6gDBASR1q6wraE45GsyB_NfEM8rt100Lw1RV9xzZ72ycpc2_Ud6BtiLN7ZKfXA--5jWzUyduGuyhe8sKvmWJ5bODJERxgZGy7tojwH7DAbPedRkm3fYxdqEqn-6ptb5Mc1M2vQYawHR9ugGpjuv8JGwYiO79bR4MM3kZBc1VGXALvhkNUw/s320/mooc.jpg" width="320" /></a></div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Merdeka
Belajar</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Sudah
hampir 2 tahun Kementerian Pendidikan Indonesia meluncurkan program pendidikan
tingkat perguruan tinggi yang disebut dengan “Merdeka Belajar Kampus Merdeka”
(MBKM). Berdasarkan situs kementerian, program ini diluncurkan pada 24 Januari
2020 dan kini Kementerian telah menyediakan buku pedoman untuk pengembangan
MBKM di kampus.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Ada
empat kebijakan utama dalam MBKM yang selanjutnya akan diterapkan oleh seluruh
perguruan tinggi di Indonesia. Kebijakan pertama adalah system akreditasi
perguruan tinggi yang sebelumnya reakreditasi diberlakukan setiap lima tahun
sekali, kini dapat dilakukan secara otomatis. Kedua adanya hak mahasiswa untuk
belajar di luar program studi bahkan beberapa kesempatan dilaksanakan di luar
kampus, setidaknya ada 3 semester. Ketiga, kampus mendapatkan kemudahan mendirikan
program studi (otonomi) dan keempat kemudahan untuk bertransformasi dari
Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU) menjadi Perguruan Tinggi
Badan Hukum (PTN-BH).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Keempat
kebijakan tersebut yang secara langsung berkenaan dengan kepentingan mahasiswa
adalah kebijakan tentang adanya hak mahasiswa belajar di luar program studi
baik di dalam kampus ataupun di luar kampus. Kebijakan ini membuat peguruan
tinggi termasuk kampus Islam untuk berbenah dengan merancang kembali atau mengembangkan
kurikulumunya. Jika kita baca dari buku pedoman yang dikeluarkan Kementerian
Pendidikan, semangat dari kebijakan ini agar para mahasiswa memiliki kemampuan
tambahan di luar kompetensi program studi, dan mahasiswa dapat bergaul lintas
tradisi prodi dan keilmuan. Model belajar inter-multidisiplin keilmuan yang hendak
dibangun dalam MBKM.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Sayangnya
kampus Islam ketika menyikapi kebijakan ini ada yang masih gagap, dan ada yang
cepat beradaptasi. Kebiasaan dengan linieritas disiplin ilmu terkadang yang
menghambat pengembangan kurikulum MBKM, sehingga sulit menerima kurikulum yang
benar-benar ke luar dari keprodian. Tulisan ini ingin menyodorkan satu cakrawala
perkuliahan </span><i style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">online</i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> yang selama ini masih kita pahami secara sederhana.
Dengan cakrawala ini harapannya, kampus Islam menjadi melek, dan siap
menyongsong program “Merdeka Belajar Kampus Merdeka” secara sepenuhnya. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">MOOC:
Model Kuliah <i>Online</i></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selama ini kita mengenal kuliah <i>online</i> (dalam jaringan)
masih secara sederhana, padahal di luar sana penyelenggaraan perkuliahan <i>online</i>
sudah sedemikian rupa perkembangannya. Secara internasional ada istilah khusus
yang digunakan untuk menyebut satu model perkuliahan <i>online</i> yaitu <i>massive
online open courses</i> selanjutnya disingkat dengan MOOC. Ada <i>channel</i>
youtube bagus yang suka membahas tentang hal ini yaitu <i>Ekoji Channel </i>milik<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pakar IT, yaitu Prof. Eko Indrajit. Secara
khusus yang membahas tentang perkembagan MOOC dapat ditemui pada seri ke 28
dalam <i>channel</i> tersebut, dan tulisan ini juga terinspirasi darinya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Barangkali kita masih awam tentang MOOC sehingga dosen atau
mahasiswa belum mau mencobanya. Banyak yang menjadi alasan mengapa hanya
sedikit yang mencoba dan mengenalnya. Di antara alasan yang sudah mengenal tapi
tidak mencoba<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yaitu, karena biaya
tinggi, penggunaan bahasa asing dalam peruliahan, kemudian tidak diakui, sulit
mengintegrasikan ke kurikulum, dan masih banyak alasan lainnya. Mestinya alasan
tersebut tidak lagi menjadi masalah dengan adanya MBKM. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">MOOC merupakan salah satu bentuk cara pembelajaran jarak jauh yang
umumnya diselenggarakan oleh kampus atau perguruan tinggi. Di luar negeri hal
ini sudah biasa, dan kita dapat mengikuti perkuliahannya tanpa kita pergi ke
negeri tersebut. Misalnya mengikuti kuliah <i>online</i> tentang antropologi di
Havard University tanpa pergi ke kampus tersebut. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">MOOC sebagai sumberdaya pembelajaran untuk percepatan peningkatan
kualitas dan kuantitas pendidikan. MOOC dapat menyediakan empat kuadran yang
berbeda yaitu antara tempat sama, lokasi berbeda, waktu sama dan waktu berbeda.
Empat kuadran ini dapat disatukan dengan MOOC untuk melahirkan kualitas
pendidikan yang baik serta kuantitas yang baik pula. Pendidikan seperti ini
dapat dikatakan pendidikan terbuka.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">MOOC memiliki prinsip yang menjadi paradigma dari pendidikan
terbuka yaitu <i>open content, open courseware,</i> dan <i>open education</i>. <i>Open
content</i> itu berisi semua dokumen, dokumentasi, paper, ebook, dll yang
bermanfaat untuk memperkaya bahan ajar. Kemudian <i>open cousware</i> berisi
berbagai materi ajar mata kuliah dan pengampu mata kuliah yang sama dapat saling
melengkapi materi ajar. Ketiga<i> open education </i>atau pendidikan terbuka
berisi bahan ajar yang lengkap untuk diajarkan dalam kurun waktu yang setara
dengan satu semester. Peserta mengikuti semua kegiatan pembelajaran sesuai
dengan waktu. Ada sertifikat yang diberikan setelah selesai mengikuti perkuliahan
sebagai bukti kelulusan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Umumnya MOOC terbangun dari dua model. Pertama yang dibangun oleh
konsorsium perguruan tinggi dan kedua yang dibangun oleh industri. MOOC dari
perguruan tinggi misalnya EDX yang diselenggarakan oleh Kampus MIT, UC San
Diego, terus ada Future Learn yang didukung oleh Universitiy of Auckland dan
lainnya. Penulis sendiri pernah mencoba kuliah <i>online</i> di Future Learn
secara gratis satu mata kuliah tertentu, namun tidak sampai mendapatkan
sertifikat kelulusan. Ada dua skema yang ditawarkan, jika ingin mendapatkan sertifikat
kelulusan ketika selesai perkuliahan dan lulus ujian maka harus bayar dari
awal, namun jika hanya belajar saja tidak ingin mendapatkan sertifikat bisa
gratis. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Keuntungan MOOC yang seperti ini adalah perguruan tinggi dan industri
saling berpatner sehingga tersedia sumber daya manusia yang melimpah dan
pengembangan teknologi yang cepat. Perguruan tinggi yang ada di dalam
konsorsium ini semuanya adalah <i>world class university</i>, hampir -bahkan
tidak ada sama sekali- perguruan tinggi yang berkelas menengah bawah yang
menyelenggarakannya. Di luar negeri memang ada persyaratan hanya kampus yang
ternama, dalam istilah di sini seperti akreditasi A/ Unggul yang boleh
menyelenggarakan MOOC.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Di Indonesia juga ada dua model penyelenggaraan seperti di atas.
Model MOOC yang dikelola oleh perguruan tinggi sendiri biasanya untuk kampus
yang akreditasi A. Jadi program regular tetap berjalan kemudian program MOOC untuk
masyarakat secara umum. Sudah seharusnya penyelengaraan kuliah melalui MOOC ini
tetap diakui sebatas mampu mempertahankan kualitas yang baik. Standar itu yang
nantinya disebut dengan <i>credit acknowledgments </i>yang terdiri;<i> </i>pengakuan
kredit yang ditabung; pemindahan kredit yang diperoleh; tidak ada kredit yang
diperoleh, kecuali sertifikat/ untuk sertifikasi saja. Pengakuan ini tentu
tidak terlepas dari system penjaminan mutu yang baik, kualitas dosen atau
pengampu yang tidak diragukan lagi. Maka sangat logis kalau persyaratan MOOC ini
hanya untuk kampus yang sudah mapan atau dengan standar akreditasi A.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Program pembelajaran daring di Indonesia sebenarnya sudah
dikembangkan oleh Kemdikbud dengan bantuan-bantuan dana hibah. Namun program
tersebut sepertinya kurang begitu menarik perhatian oleh perguruan tinggi. Baru
setelah adanya covid-19 pembelajaran daring menjadi alternative secara massif
di perguruan tinggi, meski berjalan dengan seadanya. Perguruan tinggi Indonesia
yang sedari awal berdiri 1984 denagn <i>platform</i> pendidikan jarak jauh
adalah UT (universitas Terbuka). <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam konteks sekarang Kemdikbud sudah berupaya mengembangkan MOOC bekerjasama
dengan perusahan dan perguruan tinggi. Program yang saat ini diluncurkan adalah
pembelajaran darum (dari rumah) dan merdeka belajar. Pembelajaran daring di
Indonesia jenisnya sebenarnya sudah banyak di antaranya yaitu; Courser, Udemi,
IndonesiaX, eaX, MOOC, Universitas Terbuka, dan Sepada Indonesia. Sekali lagi
yang masih disayangkan yaitu belum banyak kampus yang mengenalnya atau sudah
mengenal tapi belum memanfaatkannya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Merdeka Kuliah<b><o:p></o:p></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kebijakan MBKM menuntut perguruan tinggi untuk menata ulang
kurikulumnya, tak terkecuali kampus Islam. Setidaknya paling banyak tiga
semester kurikulum harus dirancang agar terbuka yang dapat dilaksanakan di luar
prodi maupun di luar kampus. Pada sisi ini sepertinya ada beberapa kampus Islam
yang belum melek dengan perkembangan perkuliahan jarak jauh yang diinisiasi
oleh Kemdikbud seperti Sepada Indonesia maupun MOOC yang diselenggarakan oleh
kampus luar negeri. Sehingga hal ini tidak menjadi bagian dari kurikulum MBKM
di kampus ketika melakukan penataan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Penataan kurikulum dengan memasukkan agenda MBKM masih terjebak
linieritas, misalnya perkuliahan atau kegiatan di luar prodi atau kampus harus
searah dengan kompetensi prodi. Kemudian pengambilan kuliah di luar prodi
maupun di luar kampus masih dibatasi, misalnya hanya pada perguruan tinggi yang
bekerjasama saja yang boleh dijadikan tempat kuliah, dan masih banyak yang
lainnya. Jika masalah ini masih menyelimuti rancangan kurikulum MBKM di kampus,
maka semangat dari merdeka belajar itu belum terasa. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Adanya MBKM perlu disambut baik oleh kampus maupun oleh mahasiswa,
karena dengan ini ada kemerdekaan dalam menentukan arah perkembangan kampus dan
kreatifitas mahasiswa. Perkembangan MOOC yang sudah sedemikian rupa mestinya
juga dapat menjadi perhatian oleh kampus dalam menata ulang kurikulumnya,
sehingga kesempatan 3 semester mahasiswa kuliah di luar prodi dan luar kampus
dapat dilaksanakan secara terbuka dan fleksibel. Bila perlu mahasiswa diarahkan
mengambil perkuliahannya di luar negeri agar mendapat pengalaman lain untuk
meningkatkan kapasitas mahasiswa. Kapasitas mahasiswa yang tingi selanjutnya
akan mempengaruhi performa perguruan tinggi. Kampus Islam harus cepat
beradaptasi dengan MBKM dan tidak perlu ragu untuk berinovasi dengan sigap. Prinsip
yang dapat dipegang dalam hal ini adalah selagi tidak ada larangan maka bebas
untuk mencoba/ melaksanakan. Sementara prinsip satunya yang segera harus ditinggalkan,
yakni “bertindak jika ada regulasinya, sehingga jika belum ada regulasi menjadi
takut bergerak”. Dengan demikian merdeka kuliah dan kecepatan inovasi benar-benar
akan terwujud. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Tulisan ini telah diterbitkan di Buletin al-Fatah Vol.11 No.2 Desember 2022, secara lengkap klik </span><a href="https://www.researchgate.net/publication/366633577_CAKRAWALA_KULIAH_ONLINE_Menuju_Kampus_Islam_Merdeka_Belajar_Sepenuhnya" rel="nofollow" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;" target="_blank">di sini</a><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-70236543971611985862022-12-02T14:12:00.002+07:002022-12-02T14:13:07.760+07:00TIGA PERAN PENTING DOSEN DALAM MENINGKATKAN AKREDITASI KAMPUS<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Oleh Arif Bulan, STKIP Yapis Dompu</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjqPN4dlB4C-CwtNP--FDxL06s3NKp77Ln9O0vCnrh3_B2jkaF0R6kdBAZT4h6yEjzO7eOICk7yzl8Wwrk9jJ4O2nhJPNVEnThn4s62CzCCfClI4LqDbzkgV688XXzYBGWOE3w4lIL8d7tlD0Lp0ih1Xxdrr9k40-MJxEnzHYZwtaH-yzgOJ85N_wbxg/s1024/akreditasi-pt-1024x800.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1024" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjqPN4dlB4C-CwtNP--FDxL06s3NKp77Ln9O0vCnrh3_B2jkaF0R6kdBAZT4h6yEjzO7eOICk7yzl8Wwrk9jJ4O2nhJPNVEnThn4s62CzCCfClI4LqDbzkgV688XXzYBGWOE3w4lIL8d7tlD0Lp0ih1Xxdrr9k40-MJxEnzHYZwtaH-yzgOJ85N_wbxg/s320/akreditasi-pt-1024x800.jpg" width="320" /></a></div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="font-size: 12pt;">Akreditasi adalah hal yang wajib dalam tubuh perguruan tinggi, baik itu
perguruan negeri maupun swasta. Kegiatan akreditasi dilakukan oleh lembaga
akreditasi mandiri (LAM) yang telah diatur dan ditentukan oleh pemerintah.
Akreditasi mengandung makna kegiatan penilaian kelayakan program studi atau
perguruan tinggi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh pemerintah
dalam hal ini LAM. Jadi, LAM menilai berdasar pada kriteria yang telah
ditetapkan, sebagai bentuk akuntabilitas publik yang dilakukan secara objektif,
adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria
yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti).</span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">
<br />
Tentu, orang yang menjalankan SN Dikti adalah dalam tubuh perguruan tinggi
adalah Dosen. Dengan demikian, dosen adalah orang yang harus menjalankan
tugasnya sebagai ilmuan, pendidik, dan peneliti. Dalam menjalankan tugas ini
maka dosen memiliki tigas peran pokok yang sangat sentral dan penting yaitu
pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang
dikemas dalam bingkai Tri Darma perguruan tinggi. Maka dosen wajib memainkan
tiga peran tersebut untuk mendukung dan meningkatkan akreditasi Program studi
dan kampus nya.<br />
<br />
Peran pertama yaitu pendidikan dan pengajaran. Peran ini tentu sangat
strategis, karena salah satu tugas dosen adalah transfer ilmu pengetahuan
(transfer of knowledge). Transfer pengetahuan dilakukan oleh dosen dalam proses
belajar mengajar. Rupanya bukan sampai di situ saja, dosen harus membuat
perangkat pembelajaran mulai dari rencana pembelajaran semester (RPS), satuan
acara perkuliahan (SAP), materi ajar (bahan ajar atau buku ajar), dan melakukan
evaluasi hasil pembelajaran.<br />
<br />
Perangkat pembelajaran dapat diartikan sebagai seperangkat alat yang dibutuhkan
dalam proses pengajaran di perguruan tinggi. Kemudian, RPS dan SAP memegang
peranan penting dalam proses pembelajaran, di mana dosen harus menggunakan
acuan ini ketika mengajar. RPS dan SAP disusun oleh dosen sebelum perkuliahan
dimulai dengan harapan agar proses perkuliahan berjalan maksimal dan mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh kampus. Selain daripada itu,
kehadiran materi ajar juga sangat penting adanya karena mereka saling
melengkapi satu sama lain, wajib ada.<br />
<br />
Untuk mendukung dan meningkatkan akreditasi kampus, dosen wajib
mendokumentasikan semua yang telah dibuat, misal RPS, SAP, materi ajar, dan
lembar evaluasi. Semua ini harus ada karena assessor akreditasi pasti
menanyakan. Apalagi, instrumen mengenai proses pembelajaran ada. Dengan demikian
dokumen yang disebutkan di atas wajib ada sebagai bentuk tanggung jawab dosen
kepada institusi lebih-lebih kepada peningkatan akreditasi. Bilamana dosen atau
kampus tidak mampu menunjukan dokumen bukti proses pembelajaran, maka sudah
barang tentu nilai akreditasinya anjlok.<br />
<br />
Peran kedua adalah penelitian. Setiap semester dosen wajib melakukan
penelitian.</span><span face=""Arial","sans-serif"" style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bukan sampai penelitian saja, bahkan dosen wajib
mempublikasikan hasil penelitian tersebut. Apalagi sejak tahun 2021 Kemendikbud
telah mengembangkan sistem pelaporan kinerja dosen (SISTER). Semua hal mengenai
Tridarma perguruan tinggi wajib diupload di SISTER, termasuk publikasi yang
berbentuk artikel jurnal. Maka dengan adanya sistem ini, sangat mendukung dan
memacu semua dosen di seluruh Indonesia untuk wajib melakukan penelitian dan
publikasi. Imbas positif nya adalah data artikel hasil publikasi dosen dapat
terekam dengan baik, sehingga hal ini sangat mendukung akreditasi perguruan
tinggi maupun program studi.<br />
<br />
Namun, masalahnya, masih ada dosen yang belum melakukan penelitian secara
mandiri atau publikasi secara mandiri. Sebagian dosen masih nyaman dengan cara
lama, di mana saat itu tidak pernah dosen diwajibkan untuk publikasi artikel.
Saat ini, mereka merasa sulit menerima kebijakan ini. Imbasnya adalah, masih
banyak dosen yang menumpang nama jadi penulis kedua, ketiga, dan seterusnya,
walaupun itu sah-sah saja tapi itu punya poin perhitungan tersendiri dalam
meningkatkan akreditasi.<br />
<br />
Peran terakhir adalah pengabdian kepada masyarakat (PKM). Peran ini dapat
dikatakan strategis di mana dosen terlibat langsung dalam pergaulan keilmuan di
khalayak ramai. PKM ini dapat diartikan sebagai peran dosen dalam mengabdikan
diri untuk masyarakat. Bentuk peran ini dapat berupa pemberian pelatihan,
pendampingan, pemberian materi di masyarakat, dan hal lain yang berbaur dengan
masyarakat akademik dan non akademik. Bukti dari PKM ini bisa berupa surat
undangan atau SK yang menunjuk nama pribadi seorang dosen tersebut.<br />
<br />
Sebagai contoh, tahun 2022 ini, penulis mendapatkan hibah peng</span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">a</span><span face=""Arial","sans-serif"" style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">bdian kepada masyarakat yang dibiayai penuh oleh Kemendikbud. Adapun bentuk
pengabdian yang penulis lakukan adalah pelatihan TOEFL dan pendampingan
Beasiswa untuk Scholarship Hunter Community. Jadi, penulis memberikan
pengabdian berupa pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat yang
membutuhkan. Selain itu, hasil dari PKM ini wajib untuk dipublikasikan baik
dalam seminar maupun dalam jurnal. Dengan demikian, hal ini sangat mendukung
akreditasi peguruan tinggi dan program studi.<br />
Inilah tiga peran penting yang wajib dilakukan oleh setiap dosen yang
menginginkan institusinya mendapat akreditasi yang lebih baik.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-1661419476123723852022-11-23T11:39:00.006+07:002022-11-23T11:40:29.551+07:00Pentingnya Memahami Penilaian Akreditasi<p class="MsoNormal" style="background: white; mso-background-themecolor: background1;"></p><div style="text-align: justify;"><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Oleh Arif Bulan, STKIP Yapis Dompu</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFAe97_gHnDDdYKJiZxdL7AbQn7EyZ-GL4667nyzmK-iFlb9rsl4e8TAt63i8G98zh884SlKYsyt0uSTPUD5qS1dvxvYPkX2JsBBdBMviWDZ-Xj4Y9fvRjTCf6Bd_EJpKvomIZWpIND1t6MVtQ79PXNNH3IIsxyNRt-DMnjlTTM7aSCDfn97C6mY7c1Q/s1024/akreditasi-pt-1024x800.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1024" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFAe97_gHnDDdYKJiZxdL7AbQn7EyZ-GL4667nyzmK-iFlb9rsl4e8TAt63i8G98zh884SlKYsyt0uSTPUD5qS1dvxvYPkX2JsBBdBMviWDZ-Xj4Y9fvRjTCf6Bd_EJpKvomIZWpIND1t6MVtQ79PXNNH3IIsxyNRt-DMnjlTTM7aSCDfn97C6mY7c1Q/s320/akreditasi-pt-1024x800.jpg" width="320" /></a></div><br /><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Sebelum berbicara lebih jauh mengenai akreditasi,
alangkah baiknya perlu diketahui terlebih dahulu apa itu akreditasi. Akreditasi
adalah suatu kegiatan penilaian yang berdasar pada standar nilai (kriteria)
yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN PT).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">BAN PT hanya melakukan akreditasi pada program studi
dan perguruan tinggi. Nilai akreditasi perguruan saat ini tidak lagi
menggunakan nilai A, B, atau C, melainkan berupa deskripsi Unggul, Sangat Baik,
dan Baik. Sebagaimana kebiasaan kita selama ini, saya ingin
menyederhanakan bahwa akreditas Unggul itu adalah sama dengan nilai A, Sangat
Baik sama dengan B, dan Baik sama dengan C.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Akreditasi itu sangat penting. Karena salah satu
tujuan akreditasi itu adalah untuk menjamin kualitas dan mutu lulusan dari
program studi atau perguruan tinggi tersebut. Maka manfaat atau fungsi
akreditasi itu memberi jaminan kepada publik bahwa kampus yang terakreditasi
dapat menyediakan layanan ssuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh BAN
BT.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Untuk mendukung tujuan akreditasi tersebut, BAN PT
mengeluarkan peraturan nomor 4 tahun 2017 tentang instrument akreditasi.
Penilaian akreditasi diarahkan pada capaian kinerja tridarma perguruan tinggi
meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada
masyarakat, peningkatan daya saing, dan wawasan internasional pada program
studi dan institusi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Penilaian akreditasi dilakukan secara tuntas dan
komprehensif yang mencakup elemen pemenuhan terhadap standar nasional
pendidikan tinggi (SN-Dikti), standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh
perguruan tinggi yang bersangkutan, peraturan perundang-undangan tentang
pengelolaan pendidikan tinggi, dan yang paling penting adalah komfirmasi
kinerja mutu dalam konteks akuntabilitas publik.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selain itu, penilaian akreditasi mencakup aspek
kondisi, kinerja, dan capaian mutu akademik dan non akademik pada program studi
atau perguruan tinggi. Kondisi dalam hal ini berkaitan dengan keadaan sarana
dan prasarana yang menunjang proses tridarma perguruan tinggi. Kemudian, diukur
kinerja tersebut dengan lriteria yang telah ditentukan. Dan yang paling penting
adalah semua penilaian tersebut harus memiliki bukti otentik.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="background: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan demikian, untuk mengetahui apa
itu akreditasi harus berangkat dari pengertian akreditasi, tujuan akreditas,
manfaat akreditasi dan instrument penilaian akreditasi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p><br /></div><p></p>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-9744576042513048172022-07-06T19:54:00.004+07:002022-07-06T19:55:31.713+07:00Pendidikan Islam Terbuka KH. Sahal MahfudhOleh Irham, Unisma Bekasi<div><b><br /></b><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglwCFFD_NQNoFuA0gs5TpSKT4r5Q17E7tt7aN-1NsCQVbjT6NLGsMD1n20Ji3TiaoUq3ix0iAwfs_o0pZi14RgU0MPRfdZaQLHRgWqbi2HZJLRD9v_adOY-wwqQr5-5V8O0RhBKJ6LHhgMm8yh6oYohKf4LPNv6uEL86-K_20zixbOUcLFcQHdsh7f4A/s830/kh-muhammad-achmad-sahal-mahfudz-_140124111129-959.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="556" data-original-width="830" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglwCFFD_NQNoFuA0gs5TpSKT4r5Q17E7tt7aN-1NsCQVbjT6NLGsMD1n20Ji3TiaoUq3ix0iAwfs_o0pZi14RgU0MPRfdZaQLHRgWqbi2HZJLRD9v_adOY-wwqQr5-5V8O0RhBKJ6LHhgMm8yh6oYohKf4LPNv6uEL86-K_20zixbOUcLFcQHdsh7f4A/s320/kh-muhammad-achmad-sahal-mahfudz-_140124111129-959.jpg" width="320" /></a></div><br /><b><br /></b></div></div><div><b><br /></b></div><div><b><br /></b></div><div><b><br /></b></div><div><b><br /></b></div><div><b><br /></b></div><div><b><br /></b></div><div><b><br /></b></div><div><b><br /></b></div><div><b><br /></b></div><div><b><br /></b></div><div><b><br /></b></div><div><span face="Roboto, Arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #111111; font-size: 14px;">Berikut ini merupakan hasil penelitian terbaru terkait dengan KH. Sahal Mahfudh, yang mencoba menggali konsep pendidikan Islam darinya. </span></div><div><span face="Roboto, Arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #111111; font-size: 14px;"><br /></span></div><div><span face="Roboto, Arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #111111; font-size: 14px;">KH. Sahal Mahfudz mewakili ulama tradisional (salaf) di Indonesia yang memiliki pemikiran terbuka terhadap perubahan. Keberadaannya penting karena pernah menjabat berbagai jabatan tertinggi lembaga-lembaga keagamaan terkemuka Indonesia seperti Rais Aam pada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) selama tiga periode dan juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) selama 15 tahun. </span></div><div><span face="Roboto, Arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #111111; font-size: 14px;"><br /></span></div><div><span face="Roboto, Arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #111111; font-size: 14px;">Artikel ini menyoroti pemikirannya tentang integrasi pendidikan Islam dengan konteks sosial-budaya dan ilmu pengetahuan. Melalui karya-karyanya, artikel ini menyimpulkan bahwa pendidikan Islam menurut KH. Sahal Mahfudz memiliki fungsi yang integratif berdasarkan empat kriteria utama. </span></div><div><span face="Roboto, Arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #111111; font-size: 14px;"><br /></span></div><div><span face="Roboto, Arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #111111; font-size: 14px;">Pertama, pendidikan Islam memiliki fungsi fundamental yang terintegrasi. Kedua, pendidikan Islam tidak tertutup, tidak terisolasi dari konteks sosial-budaya, memiliki sikap akomodatif serta terbuka dengan pembaharuan. Ketiga, pendidikan Islam mendukung cara berpikir yang interdisiplin-multidisiplin. Keempat, pendidikan Islam berkarakter inovatif yang mempertemukan tradisi dan modernitas. Artikel ini menyebut keempatnya sebagai pendidikan Islam yang terbuka KH. Sahal Mahfudz.</span></div><div><span face="Roboto, Arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #111111; font-size: 14px;"><br /></span></div><div><span face="Roboto, Arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #111111; font-size: 14px;">Secara lengkap artikel ini telah diterbitkan oleh Jurnal internasional Studia Islamika yang terindeks oleh Scopus Q1. Silahkan unduh secara gratis <a href="https://www.researchgate.net/publication/361511742_altlym_alaslamy_almftwh_ldy_kyahy_shl_mhfwz_1937-2014_Open_Islamic_Education_Of_KH_Sahal_Mahfud_1937-2014" rel="nofollow" target="_blank">di sini</a>. </span></div>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-58713220566810848172022-06-26T22:33:00.003+07:002022-06-26T22:33:28.295+07:00Menghindari salah tafsir, ini ilmu yang harus dipelajari<div><span style="background-color: white; color: #111111; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">Oleh Irham, Unisma Bekasi </span></div><div><span style="background-color: white; color: #111111; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px;"><br /></span></div><span style="background-color: white; color: #111111; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">Artikel ini mengeksplorasi penyimpangan makna dalam penafsiran Al-qur'an yang dihasilkan dari penggunaan metode penafsiran secara konvensional, dan hal-hal apa yang menjadi penyebab penyimpangan tersebut. Kajian ini merupakan telaah kepustakaan dengan metode diskriptif-analitis. </span><div><span style="background-color: white; color: #111111; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px;"><br /></span></div><div><span style="background-color: white; color: #111111; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">Temuannya menunjukkan bahwa penafsiran yang dihasilkan dari penggunaan metode penafsiran secara konvensional terdapat penyebab yang membuat hasil penafsiran al-Quran dapat menyimpang. Ada dua kategori penyebabnya, yaitu; penyebab dasar dan penyebab secara khusus. </span></div><div><span style="background-color: white; color: #111111; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px;"><br /></span></div><div><span style="background-color: white; color: #111111; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">Penyebab dasar penyimpangan tersebut terjadi karena syarat dan standar melakukan penafsiran yang tidak terpenuhi secara maksimal dan konsisten. Adapun penyebab secara khusus penyimpangan tersebut terkait dengan faktor penyimpangan penafsiran pada pendekatan al-ma'tsur, al-ra'yu dan al-isyari. Pengetahuan tentang penyebab terjadinya penyimpangan pemaknaan al-Qur'an ini dapat menjadi bagian tersendiri dalam metode penafsiran konvensional.</span><div><span style="color: #111111; font-family: Roboto, Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><br /></span></span></div><div><span style="color: #111111; font-family: Roboto, Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px;">Artikel lengkapnya silahkan unduh <a href="https://www.researchgate.net/publication/360939500_Problem_Pemaknaan_Al-Quran_Dalam_Metode_Tafsir_Konvensional_Problems_with_the_Meaning_of_the_Al-Quran_in_Conventional_Interpretation_Methods_Irham" rel="nofollow" target="_blank">di sini</a>.<br /></span></span><div><span style="font-family: g_d0_f2, serif; font-size: 21.3953px; height: 1em; left: 189.598px; pointer-events: all; position: absolute; top: 222.333px; transform-origin: left bottom; transform: scaleX(0.980249) translateY(13.8184%); white-space: pre;"><br /></span></div></div></div>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-76772026134817056152022-02-06T23:34:00.006+07:002022-02-06T23:41:37.434+07:00Perguruan Tinggi Swasta dan Kualitas Anak Negeri<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="background-color: white;">Oleh Nurahmania,<b> </b></span><span face="Roboto, RobotoDraft, Helvetica, Arial, sans-serif" style="background-color: white; font-size: small; text-align: start;">STKIP YAPIS DOMPU</span><br style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;" />
<br /></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://stkipyapisdompu.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="240" src="https://stkipyapisdompu.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/5.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>
<span style="font-family: georgia;"><div style="text-align: justify;">Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa perguruan tinggi
swasta (PTS) adalah perguruan tinggi “kelas dua” yang hanya akan dipilih ketika
calon mahasiswa tidak bisa masuk perguruan tinggi negeri (<st1:stockticker w:st="on">PTN</st1:stockticker>). Tak sepenuhnya pendapat tersebut benar, ada
beberapa kelebihan PTS jika dibandingkan dengan <st1:stockticker w:st="on">PTN</st1:stockticker>,
di antaranya adalah kualitas bagus, fasilitas lengkap, banyak penawaran
beasiswa, pendaftaran dan persaingan relatitif lebih mudah jika dibandingkan
dengan PTS, Serta waktu perkuliahan lebih fleksibel dengan adanya kelas
karyawan sangat membantu untuk mahasiswa yang ingin berkerja sambil kuliah.</div><o:p></o:p></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: georgia; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">Menurut Quacquarelli Symonds (QS) Asia University Rankings
2021, 5 dari 20 besar kampus terbaik di Indonesia adalah PTS. Kelima perguruan
tinggi tersebut adalah: Binus University, Telkom University, Universitas
Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan
Universitas Islam Indonesia, yang jelas dari kualitas dan akreditasinya pun
tidak bisa dianggap remeh dan bahkan bersaing dengan <st1:stockticker w:st="on">PTN</st1:stockticker>
tetapi, tentu saja sampai saat ini belum ada perguruan tinggi swasta yang masuk
klaster 1 (teratas) pemeringkatan perguruan tinggi terbaik non-vokasi versi
Kementerian Riset,Teknologi,dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) 2018. </span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: georgia; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">Masih banyak PTS di pelosok negeri yang kurang dari segi finansial contohnya
STKIP Yapis Dompu salah satu PTS yang ada di Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB).
Meskipun begitu, dari tenaga pengajar memiliki kualitas yang tidak kalah dari
PTS lain bahkan mampu berkiprah di dunia pendidikan Internasional. Kepala UPT
Pusat Bahasa, Ms, Diana Purwati, M.Ed (Tesol) dan Ketua Prodi Pendidikan Bahasa
Inggris, Nur Wahyuni, M.Pd, melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan mitra
asing yang difasilitasi Kementrian Luar Negeri, kedua dosen tersebut mewarnai discusi
dengan pemikiran-pemikiran yang briliant untuk perbaikan pendidikan.</span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia;"><span style="color: #222222; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">Astadi Pangarso, kandidat Doktor Ilmu Administrasi,
Universitas Brawijaya, dan dosen Program Studi Administrasi Bisnis, Universitas
Telkom Bandung, yang dilansir dari situs </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><a data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://sikula.id&source=gmail&ust=1644250865014000&usg=AOvVaw34dj2h-PIts1V8JjjV1sCJ" href="http://sikula.id/" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; word-spacing: 0px;" target="_blank"><span style="color: #1155cc;">sikula.id</span></a><span style="color: #222222;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"> berpendapat
bahwa Hampir 70 persen mahasiswa Indonesia kuliah di perguruan tinggi swasta.
Namun, kualitas perguruan tinggi swasta masih di bawah perguruan tinggi negeri.
Sumber daya finansial merupakan masalah serius untuk menggaji dosen, staf
pendukung, overhead, dan membangun infrastruktur guna mendukung tata kelola
pengetahuan lembaga yang baik. Bila kampus swasta tetap mau hidup dan unggul
bersaing, harus mempersiapkan diri dengan cepat dan terencana agar mampu
menghasilkan inovasi yang mendukung kelanjutan bisnis pendidikannya.</span><o:p></o:p></span></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia;"><span style="color: #222222; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">Lantas bagaimana meningkatkan kualitas perguruan tinggi
swasta, tempat mayoritas mahasiswa Indonesia kuliah? Sebelum menjawab
pertanyaaan tersebut mari kita analisis masalah yang di hadapi oleh PTS di Asia
termasuk Indonesia menurut riset Asian Development Bank, yang di rangkum dari
situs </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><a data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://sikula.id&source=gmail&ust=1644250865014000&usg=AOvVaw34dj2h-PIts1V8JjjV1sCJ" href="http://sikula.id/" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; word-spacing: 0px;" target="_blank"><span style="color: #1155cc;">sikula.id</span></a><span style="color: #222222;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">. Masalah tersebut
antara lain: (1) memperluas akses ke kampus swasta (meningkatkan jumlah mahasiswa,
menyediakan bangku kuliah bagi yang kurang mampu secara finansial dan
penyandang disabilitas), (2) kualitas perguruan tinggi swasta yang bervariasi,
(3) biaya tinggi di universitas swasta, dan (4) sulit mendapatkan dukungan dana.</span><o:p></o:p></span></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia;"><span style="color: #222222; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">Masih dari </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><a data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://sikula.id&source=gmail&ust=1644250865014000&usg=AOvVaw34dj2h-PIts1V8JjjV1sCJ" href="http://sikula.id/" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; word-spacing: 0px;" target="_blank"><span style="color: #1155cc;">sikula.id</span></a><span style="color: #222222;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"> secara
nasional, jumlah perguruan tinggi swasta (sekitar 3.000-an) jauh lebih banyak
ketimbang perguruan tinggi negeri (122). Dari 6,9 juta mahasiswa Indonesia,
yang kuliah di kampus negeri sekitar 32% (2,2 juta) dan di swasta 68% (4,7
juta). Universitas swasta meningkatkan partisipasi masyarakat memperoleh
pendidikan tinggi di tengah terbatasnya daya tampung kampus negeri. Memastikan
lulusan SMA dapat betul-betul memanfaatkaan bonus demografi , dengan memperluas
akses pendidikan tinggi. Peningkatan akses yang kini mendesak adalah menaikkan
akses bagi kelompok kurang mampu dan penyandang disabilitas. Namun, jika
perluasan akses ini tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas dari mahasiswa
itu sendiri dikhawatirkan akan meningkatkan jumlah sarjana menganggur seperti
yang biasa kita jumpai sekarang ini.</span><o:p></o:p></span></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: georgia; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">Mayoritas universitas swasta kualitasnya masih di bawah
universitas negeri. Kemendikbud menyusun pemeringkatan kualitas perguruan
tinggi menjadi lima klaster berdasarkan kualitas sumber daya manusia, lembaga,
kegiatan mahasiswa, penelitian dan pengabdian masyarakat, dan inovasi. Masalah
di atas membutuhkan solusi yang komprehensif dan melibatkan banyak pihak.
Perguruan tinggi swasta tidak bisa dibiarkan sendirian berjuang mengatasi
masalah tersebut. Pemerintah punya peran penting sebagai pembuat regulasi dan
menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang kompetitif sekaligus bisa
berkembang.</span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia;"><span style="color: #222222; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">Dikutip dari laman </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><a data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://akupintar.id&source=gmail&ust=1644250865014000&usg=AOvVaw3GcrwSC2YGpgfqgb-AVGBd" href="http://akupintar.id/" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; word-spacing: 0px;" target="_blank"><span style="color: #1155cc;">akupintar.id</span></a><span style="color: #222222;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"> berdasarkan
artikel yang ditulis oleh Deni Purbowati tahun 2021. Menyatakan bahwa kualitas
pendidikan terlepas dari statusnya sebagai negeri atau swasta, lembaga
pendidikan mengantongi golongan akreditasinya masing-masing. Pada tingkat
perguruan tinggi, setiap jurusan atau prodi juga memiliki golongan akreditasi.
Misalnya, sebuah PTS berakreditasi B tentu lebih layak di pilih dibanding <st1:stockticker w:st="on">PTN</st1:stockticker> berakreditasi C. </span></span></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="color: #222222;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">Demikian pula halnya dengan
jurusan atau prodi, tetapi perlu dicatat, semakin baik akreditasi suatu lembaga
atau jurusan, semakin ketat pula persaingan masuknya. Di sinilah muncul
keyakinan tentang kualitas <st1:stockticker w:st="on">PTN</st1:stockticker>
lebih baik dibanding PTS karena fasilitas pendidikan <st1:stockticker w:st="on">PTN</st1:stockticker>
terbatas pada pagu anggaran Kemendikbud, sedangkan PTS memiliki keleluasaan
untuk menyediakan fasilitas sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Selain
akreditasi, kualitas pendidikan juga bisa dipengaruhi oleh tenaga pengajar atau
dosen. Penerimaan dan kualitas dosen di <st1:stockticker w:st="on">PTN</st1:stockticker>
memiliki standar yang lebih jelas dibanding PTS, oleh karena itu bila ingin
mempertahankan eksistensinya, PTS harus memperhatikan kualitas tenaga
pengajarnya.</span><o:p></o:p></span></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia;"><span style="color: #222222; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br />
<span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">Berdasarkan artikel Elisabeth Garnistia tahun 2021 di laman </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><a data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://brainacademy.id&source=gmail&ust=1644250865014000&usg=AOvVaw1c2vDOi_xPX9qGV3kVqY2a" href="http://brainacademy.id/" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; word-spacing: 0px;" target="_blank"><span style="color: #1155cc;">brainacademy.id</span></a><span style="color: #222222;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">, Perguruan tinggi
negeri biasanya memberlakukan biaya kuliah tunggal yang mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013
tentang Biaya Kuliah Tunggal (BKT) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Perguruan
Tinggi Negeri. Isi dari peraturan BKT dan UKT menyatakan bahwa BKT merupakan
seluruh dari biaya operasional per mahasiswa per semester pada program studi
universitas negeri. Lalu untuk UKT disusun berdasarkan beberapa golongan untuk
menyesuaikan keadaan ekonomi dari pihak sebagai penyandang dana mahasiswa. </span></span></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="color: #222222;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">Intinya, <st1:stockticker w:st="on">PTN</st1:stockticker> akan menetapkan UKT
berdasarkan kemampuan ekonomi per mahasiswa dan mahasiswa tidak akan dibebankan
biaya apapun di luar UKT yang telah ditentukan di awal. Namun, peraturan ini
hanya berlaku pada mahasiswa yang masuk <st1:stockticker w:st="on">PTN</st1:stockticker>
melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN saja (jalur reguler). Sebaliknya, biaya kuliah
di PTS tergantung pada kebijakan masing-masing PTS. Secara umum komponen biaya
pendidikan PTS terbagi menjadi biaya pendaftaran, biaya registrasi ulang, biaya
<st1:stockticker w:st="on">SPP</st1:stockticker> per semester, uang sumbangan
institusi, biaya UTS dan UAS, biaya praktik lapangan, dan biaya lainnya
tergantung dengan kebijakan masing-masing PTS.</span><o:p></o:p></span></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: georgia; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">Menurut Prof Fathul Wahid (Rektor UII) dalam laman
bernasnews, ciri dari kualitas lulusan perguruan tinggi di masa depan adalah
berwatak luhur yakni religius dan nasionalis yang menghormati keberagaman dan
memiliki pemahaman lintas budaya. Selain itu, mahasiswa haruslah disiplin
terhadap ilmu, serta dapat beradaptasi terhadap perkembangan teknologi di era
globalisasi. Peran perguruan tinggi swasta untuk bangsa dan negara selama ini
luar biasa. Bahkan ketika negara belum hadir di setiap pelosok Nusantara, PTS
sudah hadir mencerdaskan anak bangsa.</span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia;"><span style="color: #222222; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">Lalu bagaimana dengan kualitas anak Negeri ?. Mahasiswa <st1:stockticker w:st="on">PTN</st1:stockticker> maupun PTS memiliki segudang prestasi baik
nasional maupun internasional. Dari </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><a data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://kompas.com&source=gmail&ust=1644250865014000&usg=AOvVaw3gMR2y7IHI6hDBAyykHQ6K" href="http://kompas.com/" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; word-spacing: 0px;" target="_blank"><span style="color: #1155cc;">kompas.com</span></a><span style="color: #222222;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"> yang ditulis
oleh Elisabeth Diandra Sandi, contoh prestasi dari <st1:stockticker w:st="on">PTN</st1:stockticker>
salah satunya Universitas Negeri Yogyakarta. Satu tim dari Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY) berhasil meraih medali emas dalam ajang International
Invention, Innovation, and Design Competition (3<st1:stockticker w:st="on">IDC</st1:stockticker>)
2020. Lima mahasiswa yang tergabung dalam tim tersebut adalah Ario Candra
Purpratama (Prodi Kimia), Zulkaisi Dwi Pangarso (Prodi Pendidikan Fisika),
Intania Isnaini (Prodi Pendidikan Kimia), Nahla Nur Khalisah (Prodi Pendidikan
Bahasa Inggris), dan Dwi Rahmawati (Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga). <o:p></o:p></span></span></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia;"><span style="color: #222222; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Meski lomba karya ilmiah yang diadakan oleh Faculty of
Accountancy, Universiti Teknologi MARA Kedah, Malaysia ini berbentuk virtual,
tetapi kelima mahasiswa tersebut berhasil meraih prestasi dengan
mempresentasikan “Innovation of Synthesis and Characterization for Curcuminoid
Nanoemulsion Temulawak”. Tidak hanya <st1:stockticker w:st="on">PTN</st1:stockticker>
yang memiliki prestasi PTS Indonesia Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
semakin unggul tingkatkan prestasi ditengah pandemi Covid-19. Prestasi tersebut
ialah capaian peringkat nasional 10 besar pada Sistem Informasi Manajemen
Pemeringkatan Kemahasiswaan (SIMKATMAWA) tahun 2021 yang diselenggrakan oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Selian itu, UMY unggul peringkat 1 tingkat Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM)
dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia dalam capaian prestasi kegiatan
mahasiswa. Tidak penting dari Universitas mana anda berasal, tapi tapi </span><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1;">seberapa besar kontribusi yang
bisa berikan untuk bangsa ini</span><span style="color: #222222; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></span></p><br />Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-65518284727193781592022-01-14T19:23:00.002+07:002022-01-14T19:28:33.885+07:00METODE KHUSUS PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM<div style="line-height: 200%; text-align: left;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Oleh </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;">Sri Riatni, Mahasiswi PAI Unisma Bekasi</span></div><div style="line-height: 200%; text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjwcR_Mgd1sEnDMmKrCyVyKAFS451YSBzDS1Ax0MRqyJgnDPS0iwWZdYaRzzNM_1PWeBN1_7QoLmJJPgXB40d4BAvrA86AfMxlDqLPjLNRzN0SmkoCH0_IQrf5rBncosLNXcyFEUzN-ZqIZktaMlKjPb6g0b-vb-h4Nk01Jkd5cistjkJT2Bhk1NfVaOA=s200" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="200" data-original-width="200" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjwcR_Mgd1sEnDMmKrCyVyKAFS451YSBzDS1Ax0MRqyJgnDPS0iwWZdYaRzzNM_1PWeBN1_7QoLmJJPgXB40d4BAvrA86AfMxlDqLPjLNRzN0SmkoCH0_IQrf5rBncosLNXcyFEUzN-ZqIZktaMlKjPb6g0b-vb-h4Nk01Jkd5cistjkJT2Bhk1NfVaOA" width="200" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><br /></div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;"><o:p></o:p></p><div><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Tulisan ini
merupakan ulasan buku yang berjudul <i>Metode Khusus Pendidikan dan Pembelajaran
Agama Islam </i>karya DR. Syukri diterbitkan oleh Kencana tahun 2020. Buku ini
tebalnya 236 halaman. Buku ini</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> menjelaskan cara khusus mendidik dan membimbing
peserta didik dalam beragama Islam dan cara menyampaikan materi pelajaran
kepada peserta didik dalam materi Agama Islam (Fikih, Akidah/Akhlak,
Al-Qur’an/Hadis).</span></div>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setiap guru
atau pun dosen penting menggunakan berbagai metode atau menggunakan variasi
metode dalam proses pembelajaran. Hal ini, membuat peserta didik tidak merasa
bosan dalam proses pembelajaran, serta peserta didik yang memiliki gaya belajar
yang berbeda sehingga dapat menyerap pelajaran dengan baik apabila menggunakan
variasi metode dalam proses pembelajaran, dan setiap peserta didik memiliki
kecerdasan yang berbeda-beda. <i>Menurut Howard Gardner bahwa kecerdasan
seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa,
kecerdasan musikal, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik,
kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapresonal, dan kecerdasan naturalis</i>.
Oleh karena itu setiap guru atau dosen pendidikan agama Islam (PAI) hendaknya
memahami dan menguasai berbagai macam metode sehingga dapat menggunakan variasi
metode dalam proses pembelajaran.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selain
menggunakan berbagai variasi metode dalam proses pembelajaran, penerapan alat
atau media juga sangat penting dalam pembelajaran agama Islam karena dapat
membatu memperjelas materi. Misalnya pada mata pelajaran fikih, materi haji dan
umrah, maka guru mengajak siswa keluar ruangan menuju miniatur Ka’bah yang
diletakan di depan atau di samping halaman sekolah. Hal ini, dapat menghasilkan
pemahaman siswa yang sangat kuat dan lama ingat.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Seorang guru juga
harus memperhatikan prinsip-prinsip dalam pemilihan metode khusus pendidikan
agama Islam yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran, beberapa prinsipnya
adalah :<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-left: 0.75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: 0in;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tujuan.
<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: 0in;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Materi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: 0in;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Alat
peraga yang tersedia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: 0in;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kemampuan
berpikir peserta belajar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-left: 0.75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: 0in;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kemampuan
guru menguasai metode.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam pemilihan
metode seorang guru juga harus melihat jenjang pendidikan. Karena setiap
jenjang pendidikan memiliki perbedaan umur dan kematangan berfikir yang
berbeda-beda baik dalam jenjang pendidikan dasar, menengah bahkan tingkat atas.
Maka pemilihan metode yang diterapkan kepada mereka akan berbeda disesuikan
dengan jenjang pendidikan mereka.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Siswa Sekolah
Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) sederajat, penerapan metode yang cocok
untuk anak berumur 6 tahun sampai 12 tahun yaitu menggunakan metode hafalan.
Karena memiliki memori sangat baik untuk menerima hafalan dengan cepat, memori
mereka masih kosong dari informasi lain, dan anak-anak sejak dini sudah
dibiasakan menggunakan otak kanan yang khusus berfungsi menghafal.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sekolah
Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah sederajat, penerapan metode
yang cocok untuk anak remaja atau sudah <i>akil balig</i>, sudah mulai
menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangannya yaitu
menggunkan metode demonstrasi dan praktik. Selain mereka mengetahui makna
ataupun pengetahuan tentang suatu ilmu dan mereka dapat mempraktikan dalam
kehidupannya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sekolah
Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah sederajat, penerapan metode yang cocok
untuk anak yang sudah memasuki usia dewasa sudah siap menggunkan semua jenis
metode, mulai dari menggunkan metode yang sederhana hingga menggunakan metode
yang kompleks dalam proses pembelajaran. Dan Mahasiswa di Perguruan tinggi, Dosen
dapat menerapkan metode variatif dalam berbagai macam materi perkuliahan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Di dalam buku
ini membahas dua metode khusus, <i>pertama</i> mengenai metode khusus
pendidikan agama Islam dan <i>kedua</i> mengenai metode khusus pembelajaran
agama Islam. Antara pendidikan dan pembelajaran dalam agama Islam dibedakan
dalam penggunaan metode dalam proses pembelajaran. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pertama</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, macam-macam metode khusus pendidikan agama Islam adalah (1)
metode keteladanan, guru hendaknya memberikan contoh yang baik kepada peserat
didik agar peserta didik dapat meniru dan melaksanakannya. (2) metode nasehat (<i>Mau’izah</i>),
dapat melembutkan hati serta mendorong untuk beramal. (3) metode hukuman,
tindakan yang diberikan kepada peserta didik sebagai akibat pelanggaran atau
perbuatan menyakiti orang lain yang telah dilakukannya. (4) metode janji dan
ancaman (<i>Targhib</i> dan <i>Tarhib</i>), <i>Targhib</i> ialah suatu janji
yang memberikan kesenangan dan kenikmatan sebagai balasan perbuatan baik
seseorang adapun <i>tarhib</i> ialah ancaman karena dosa atau kesalahan yang dilakukan
seseorang. (5) metode perbandingan, cara membandingkan suatu masalah yang
mengandung dua hal yang baik dan yang buruk.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kedua</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, macam-macam metode khusus pembelajaran agama Islam adalah (1)
Metode Perumpamaan, (2) Metode qiyas, (3) Metode Simbol, (4) Metode Kiasan, (5)
Metode Hafalan, (6) Metode Praktik, (7) Metode Demonstrasi, (8) Metode Bermain
Peran, (9) Metode Resitasi (Pemberian Tugas), (10) Metode Pengamatan
(Temuan/Inquiry), (11) Metode Eksperimen, (12) Metode Pemecahan Masalah. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Metode khusus
pendidikan agama Islam dan metode khusus pembelajaran agama Islam, keduanya
memiliki dasar dari Al-Qur’an. Dan macam-macam kedua metode ini juga dijelaskan
bagaimana mengaplikasikan peggunaan metode dalam proses pembelajaran selain itu
terdapat kelebihan dan kekurangan saat metode diterapkan dalam proses
pembelajaran baik pada macam-macam metode khusus pendidikan agama Islam ataupun
pada macam-macam metode khusus pembelajaran agama Islam.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebagai
pendidik harus mengetahui kemampuan atau gaya belajar peserta didiknya, karena
hal ini sangat penting di perhatikan agar siswa dapat memahami pembelajaran
dengan baik. Terdapat tiga gaya belajar, <i>Pertama</i>, gaya belajar audio
(mendengar). Gaya belajar audio mereka lebih cocok menggunakan metode ceramah,
tanya jawab, metode diskusi dan hafalan. <i>Kedua</i>, gaya visual (melihat).
Gaya belajar ini mereka lebih cocok menggunakan metode demonstrasi disertai
gambar baik gambar diam atau hidup. <i>Ketiga</i>, gaya kinestetik (praktik).
Gaya belajar kinestetik lebih cocok menggunakan metode eksperimen, metode
demonstrasi, metode praktik, metode bermain peran, metode simulasi dan metode
karyawisata.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b style="text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kritik</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Buku Metode
khusus pendidikan dan pembelajaran agama Islam karangan Dr. Syukuri, ini dapat menjadi pegangan untuk guru ataupun calon guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menerapkan metode khusus proses pembelajaran
PAI. Terdapat lima metode khusus pendidikan agama Islam dan dua belas metode
khusus pembelajaran agama Islam yang diterangkan dalam buku ini. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam buku ini
sudah sangat bagus memberikan macam-macam metode baik dalam metode khusus
pendidikan agama Islam ataupu metode khusus pembelajaran agama Islam, tetapi
metode yang diberikan atau dijelaskan dalam buku masih tergolong metode yang
lama atau yang sering dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Buku ini dijelaskan berbagai macam metode yang tergolong metode lama atau
yang sering dilakukan oleh guru PAI, alangkah baiknya metode yang diberikan
lebih terbaru dan kekinian dengan mengikuti perkembangan zaman. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Contoh metode
yang terbaru dan kekinian diantaranya <i>Mind Meping, Discoverry Learning</i>, dan jika
dikaitkan dengan kondisi sekarang yaitu adanya Covid-19, proses pembelajaran
dilaksanakan dengan jarak jauh, jadi dapat digunakan metode pembelajaran berupa
<i>project based learning, </i>daring <i>method, </i>luring <i>method, home visit method,
blended learning</i>.<o:p></o:p></span></p>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-25609586115088960772021-12-12T09:34:00.007+07:002021-12-12T09:53:12.259+07:00Bagaimanakah PAI Merespons Revolusi Industri 4.0 ?<div class="WordSection1">
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Oleh </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: center;">Diah Titi Nuraeni, Mahasiswi PAI Unisma Bekasi</span></p><p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgHN0s4BUC-PO8UxYT_2OwcWD9skZteyFQWzEyhC1hScuO0I3FnGcgXFxUV3XeOeQ9e4BoiUzef7DaY6GhqFfGUaplc5THJVzJRJy1yQmYJ7bW5HMgrkoSkikGXdeqs-lBCAxnEC2M1rtoFvUog_Sr7xHa33r8RVKUqIncvR7ZKdqOpt2O5rLCC7R8bQg=s760" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="505" data-original-width="760" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgHN0s4BUC-PO8UxYT_2OwcWD9skZteyFQWzEyhC1hScuO0I3FnGcgXFxUV3XeOeQ9e4BoiUzef7DaY6GhqFfGUaplc5THJVzJRJy1yQmYJ7bW5HMgrkoSkikGXdeqs-lBCAxnEC2M1rtoFvUog_Sr7xHa33r8RVKUqIncvR7ZKdqOpt2O5rLCC7R8bQg=s320" width="320" /></a></div><br /><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tulisan ini merupakan ulasan dari buku yang berjudul “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Redesign Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Menuju Revolusi Industri 4.0</i>” karya Asfiati, dan Ihwannudin
Pulungan terbit tahun 2018 oleh penerbit </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: left;">Prenamedia Group</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">. Ulasan ini yang akan menjawab pertanyaan dalam judul di atas dengan kata kunci </span><i style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px; mso-bidi-font-style: normal;">Redesign </i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px; mso-bidi-font-style: normal;">sebagai respons PAI atas revolusi 4.0</span><i style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px; mso-bidi-font-style: normal;">.</i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Buku ini menitikberatkan permasalahan kepada peranan guru dalam melaksanakan
interaksi antara peserta didik dalam meredesign pembelajaran Pendidikan Agama
Islam untuk menghadapi Revolasi Industri 4.0. Menurut Penulis </span><i style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">redesign
</i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">pembelajaran sangat dipentingkan sebagai sumber dalam menangkal revolusi
industri 4.0 ke arah yang positif dan keadaan ini sangat berpotensi
meningkatkan kualitas hidup peserta didik jika bisa dikolaborasikan dengan
iman, ilmu dan amal. Diharapkan para pendidik terutama Guru Pendidikan
Agama Islam dapat ikut andil dalam me-</span><i style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">redesign </i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">pembelajaran dan mampu menyikapi
era revolusi industri 4.0 tanpa mengurangi nilai-nilai keislaman dan
kemanusiaan. </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dalam buku ini penulis menjawab dan menerangkan bagaimana
dampak positif yang akan didapatkan peserta didik jika para pendidik mampu
merancang kurikulum pendidikan agama Islam dan meredesign pembelajaran. Karena
redesign pembelajaran pendidikan agama islam sangat berguna untuk menjawab
hal-hal yang akan terjadi di masyarakat seperti; mengapa, bagaimana caranya,
oleh siapa dan dalam setting yang bagaimana, dst. Kurikulum dan pembelajaran
pendidikan agama Islam selayaknya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
ada.<o:p></o:p></span></p>
</div>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Penulis
mengemukakan makna arti Revolusi Industri sebagai aktivitas manusia dengan
lainnya yang berpacu dengan kecepatan waktu, sehingga manusia membutuhkan
bantuan teknologi agar dapat memberikan hasil yang sempurna. Revolusi Industri
mampu membuat aktivitas dalam kehidupan manusia semakin komunikatif serta dapat
terbangunnya kerjasama antara pengetahuan manusia dengan skill. Revolusi tidak
lahir dengan sendirinya, akan tetapi membutuhkan bantuan dan pengetahuan skill agar
dapat membawa sejarah yang unik dari lahirnya revolusi industri 4.0.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Revolusi
Industri 4.0 dalam dunia pendidikan dapat menghantarkan proses pembelajaran
peserta didik memiliki komopleksitas tersendiri. Karena, pembelajaran semakin
memperhatikan ketekunan dan kreativfitas, dalam pendidikan agama Islam sebagai
mata pelajaran di Revolusi Industri 4.0 menopang harapan yang sangat besar pada
pendidikan nilai moral, agar proses pembelajaran dapat mewujudkan nilai moral
yang ideal. Redesign pembelajaran pendidikan agama Islam dilakukan sebab
kebutuhan tingkat kemajuan zaman. Kemajuan zaman yang telah berbeda dengan
sasaran pembelajaran dan meredesign pembelajaran dilakukan dengan tidak merubah
tujuan yang disusun dalam kurikulum pendidikan yang berlaku.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><i style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Redesign </i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">pembelajaran pendidikan
agama Islam dalam hal ini mencangkup hasil karya yang dirancang dengan
sejumlah perencanaan yang dijadikan sebagai langkah awal untuk menjalankan
proses pembelajaran agar sesuai dengan garis besar kebutuhan peserta didik dan
tuntutan zaman. Meredesign pendidikan agama Islam diharapkan mampu
mengembangkan kompetensi dan meningkatkan kualitas hidup melalui pengembangan
kreatifitas dan inovasi agar peserta didik memiliki kemampuan dalam berfikir
kritis. </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Teknologi sebagai alat bantu revolusi industri 4.0 dalam dunia
pendidikan menjadi mutakhir dan sangatlah dikaryakan. Lebih lanjut lagi penulis
menjelaskan bahwa lembaga pendidikan dalam perkembangan industri bisa dihadapi
dengan menggunakan beberapa pendekatan ilmu. Pendekatan ilmu agama Islam bisa
dikaitkan dengan arah revolusi industri 4.0. dan merujuk dari penelitian
McKinsey pada tahun 2016 bahwa dampak dari revolusi industri 4.0 dalam lima
tahun kedepan akan ada 52.6 juta jenis pekerjaan yang mengalami pergeseran.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Pendidik dapat berperan dalam
pembelajaran dengan memusatkan diri pada konstruksi, pencarian dan penemuan.
Pendidik berperan dalam pembelajaran yang menekankan pada kreativitas, kaya
akan pengembangan ilmu serta dapat mengarahkan peserta didik dengan mengikuti
kebiasaan dan jalur-jalur yang ditentukan. Dalam buku ini mengutip dari
penelitian Harapah tahun 2018; tentang peran pendidik di era revolusi industri
4.0 secara khusus menitikberatkan kepada bagaimana pemahaman tentang hal-hal
yang dilakukan peserta didik dalam belajar dan bagaimana merancang kegiatan dan
pengalaman pembelajaran yang efektif, menghasilkan peserta didik sebagai
sumber daya yang bisa dikembangkan dengan ilmu pengetahuan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Revolusi Industri 4.0 dalam dunia
pendidikan melibatkan semua unsur komponen pendidikan, mulai dari pendidik,
peserta didik, pemimpin pendidik, lingkungan, sarana, fasilitas, perangkat
lunak dan perangkat keras pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, revolusi
industri 4.0 adalah faktor pemacu dan pemicu untuk berhasil guna.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Revolusi Industri 4.0 menghasilkan
industri cerdas, moduler dan mampu menciptakan salinan dunia fisik secara
virtual. Perubahan ini melahirkan berbagai perangkat cerdas yang memudahkan
manusia dalam mengelola aktivitas sehari-hari. Kesiapan kita dalam menghadapi
revolusi industri 4.0 sangat bergantung pada kemampuan diri sendiri dalam
mewujudkan pendidikan yang berkualitas, karena pendidikan adalah akar dari
segala sendi dalam kehidupan. Pendidikan di era revolusi industri 4.0 berupa
perubahan dari cara belajar, pola pikir serta cara bertindak para peserta didik
dalam mengembangkan inovasi kreatif berbagai bidang. peserta didik dan pendidik
mau tidak mau harus saling berkerja sama agar sejalan dengan pola pembelajaran
baru.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Untuk mendukung pembelajaran di era
revolusi industri 4.0 maka diperlukan lembaga pendidikan dan pelatihan untuk
guru. Hal ini akan sejalan jika para pendidik difasilitasi dan didukung dengan
infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di era revolusi industri 4.0.
Serta, pemerintah juga ikut andil dalam mensukseskan perubahan sistem
pembelajaran dengan menyediakan teknologi yang mumpuni. Diperlukan perpindahan
makna KKN menjadi komunikasi, kolaborasi dan networking untuk membangun
generasi penerus yang melek teknologi. </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Di samping itu, mengusung pendidikan 4.0
yang timbul sebagai respon terhadap kebutuhan, dimana manusia dan mesin
diselaraskan untuk memperoleh solusi, memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi, serta mengemukakan berbagai inovasi baru yang dapat dimanfaatkan bagi
perbaikan kehidupan manusia modern. Langkah terakhir dengan adanya perubahan
sistem pendidikan di era revolusi industri 4.0 ini, pemerintah perlu merevisi
kurikulum dengan menambahkan lima kompetensi yang dimiliki peserta didik. Hal
ini sebagai modal yang sangat dibutuhkan untuk bersaing dalam era revolusi
industri 4.0</span></p>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-45613352645230912122021-10-16T07:20:00.000+07:002021-10-16T07:20:11.980+07:00Serial Webinar Pesantren, Peringati Hari Santri 2021<div>Oleh Irham Yuwanamu</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg29lbyjks0-FiFZski88MeMo4q_GzL0W-KiTTDk-9IcrM6NzP_3xVFunQ5fCby6ehHD73_kFyPAId-KzCxMpiBcgyMJM3ONQJ-vGpjfkvLzJ9tzCDL4uYkv0HkPiwTYWvClZK0D6UzlQTF/s1280/WhatsApp+Image+2021-10-15+at+19.13.04.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="904" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg29lbyjks0-FiFZski88MeMo4q_GzL0W-KiTTDk-9IcrM6NzP_3xVFunQ5fCby6ehHD73_kFyPAId-KzCxMpiBcgyMJM3ONQJ-vGpjfkvLzJ9tzCDL4uYkv0HkPiwTYWvClZK0D6UzlQTF/s320/WhatsApp+Image+2021-10-15+at+19.13.04.jpeg" width="226" /></a></div><br /><div><br /></div><div><br /></div><div>Bulan Oktober merupakan bulan diperingatinya hari santri nasional (HSN), tepatnya pada tanggal 22 Oktober. Hari ini ditetapkan sebagai hari santri karena menyimpan sejarah yang mendalam untuk Indonesia. Tentunya ada banyak hal yang bisa diuangkapkan di balik penentuan tanggal tersebut. Berbagai penelitian juga lahir terkait dengan santri, pesantren, kyai dan yang terkait dengannya yang menunjukkan keberadaannya untuk negara Indonesia sangat signifikan pengaruhnya. </div><div><br /></div><div>Sekarang ini pendidikan pesantren sudah menjadi bagian pendidikan resmi di negeri ini. Ada UU khusus yang membahas tentang kepesantrenan yaitu UU No 18 tahun 2019. Jika lihat jenis pendidikan ini sangat beragama sekali mulai dari yang paling tradisional hingga yang paling modern. Coraknya juga demikian. Di saat pendidikan Islam tradisional di dunia sudah pada habis tida laku, justru pesantren yang dianggap tradisional malah makin bertumbuh. Pesantren memiliki karakter yang adaptif dan akomodatif, karena itu yang membuatnya mampu bertahan bahkan bertumbuh pesat.</div><div><br /></div><div>Dalam rangka memperingati hari santri Pusat Riset Pendidikan Indonesia (PURISDIKI) dan Share Any Idea (SHARIA) ikut berkontribusi dengan menyelenggarakan diskusi serial dengan tema besar "Pesantren Indonesia: Satu Bentuk Peradaban Pendidikan Islam di Dunia" Adapun rincian tema tersebut adalah seperti di bawah. Setiap kegiatan akan dinformasikan secara lengkap waktu, dan link/ Id Zoom di chanel medsos PURISDIKI dan SHARIA. Mari kita bergabung dan merayakan dengan senang gembira. Selamat Hari Santri Nasional 2021. </div><div><br /></div><div><br /></div><div>Tema-tema serial diskusi/ webinar yang akan diselenggarakan:</div><div>1. Santri dulu dan kini: Sebuah metamorfosis keberagamaan dan sosial: 16 Oktober 2021</div><div>2. Bedah buku "pesantren kyai dan kitab kuning": 20 Oktober 2021</div><div>3. Pesantren salaf: Pesantren terbuka menurut KH. Sahal Mahfudh: 22 Oktober 2021</div><div>4. Pesantren dan pengembangan literasi filantropi Islam: 23 Oktober 2021</div><div>5. Pesantren sebagai pondasi keberagamaan: 24 Oktober 2021</div><div>6. Tradisi-tradisi pesantren dalam khasanah pendidikan tradisional dan modern: 27 Oktober 2021</div><div>7. Menyoal pesantren sebagai basis tumbuhnya radikalisme: 29 Oktober 2021</div><div>8. Pendidikan holistik: Integrasi teknologi informasi di pesantren: 31 Oktober 2021</div><div>9. Pendidikan pesantren di tengah pusaran arus perubahan jaman: 3 November 2021</div><div>10. Kehidupan paska nyantri : refleksi religiusitas, keilmuan, dan kemasyarakatan: 5 November 2021</div><div>11. Literasi pesantren: apa kabarnya ? : 7 November 2021 </div><div><br /></div><div><br /></div>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-44114860228237050602021-09-10T16:51:00.002+07:002021-09-10T17:45:29.503+07:00Proses Pembentukan AkhlakOleh Yudril Basith, UNUSIA Jakarta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiexraBd-mpBJenVEIqBhNZ_I2oqMFmt97Tq71sKwKRqH1gVRnXTlvh5ewIXyLL2Rbi7EKzrD5ctg8ybkV3XYJYxKSsM_eVDDrVC4CiHMRr7n5d_Zn6CpviBrDeGx7UlaFQcEYG0aICH-L4/s2048/IMG_20170608_144349.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiexraBd-mpBJenVEIqBhNZ_I2oqMFmt97Tq71sKwKRqH1gVRnXTlvh5ewIXyLL2Rbi7EKzrD5ctg8ybkV3XYJYxKSsM_eVDDrVC4CiHMRr7n5d_Zn6CpviBrDeGx7UlaFQcEYG0aICH-L4/s320/IMG_20170608_144349.jpg" width="320" /></a></div><br /><div><br /></div><div><div>Akhlak merupakan hasil dari sebuah kebiasaan. Kebiasaan bisa terbentuk karena dilatih, dan dalam pelatiahan dibutuhkan kerja keras. Kerja keras mesti dilandasi dengan pemahaman, serta pemahaman akan ada karena pengetahuan. Inilah dasarnya akhlak.</div><div><br /></div><div>Dengan demikian step pertama untuk menjadikan satu akhlak tertentu, seseorang terlebih dahulu harus mengetahui atau memahami suatu nilai itu. Pengetahuan ada yang disadari, dan ada yang tidak disadari. Upaya sadar ini seringkali dianggap proses belajar, seperti membaca, menulis, berlatih, sedangkan yang tidak disadari didapatkan karena melihat role model (suri tauladan). Pada dasarnya semua ini adalah proses menjadi akhlak.</div><div><br /></div><div>Untuk membentuk akhlak berarti kita harus memberikan pengetahuan kepada anak baik disadari ataupun yang tidak disadari. Keduanya sebenarnya harus sinkron untuk dilatihkan kepada anak, misal kita mengajarkan mereka makna kejujuran, kita juga harus menerapkan kejujuran itu pada diri kita, jangan sampai kita termasuk dalam katagori orang yang celaka, mengajarkan namun kita tidak melakukan. </div><div><br /></div><div>Upaya kerja keras dalam melatih untuk menerapkan pengetahuan, orang tua terlebih dahulu harus menerapkannya secara konsisten, namun konsistensi ini tidak bersifat kaku. Contoh saja ketika kita melarang anak tidak boleh membeli permen hari ini, karena permen membuat gigi sakit, maka untuk hari ini tidak boleh memberikan ia permen. </div><div><br /></div><div>Namun tidak seterusnya tidak boleh memberikan permen, kita bisa memberikannya permen di hari berikutnya dengan catatan, kalau membeli permen maka harus sikat gigi. Karena yang membuat sakit giginya bukan permennya, tetapi sisa permen yang ada di mulut yang tidak dibersihkan yang menyebabkan cepat rusaknya gigi. </div><div><br /></div><div>Contoh lain kita mengajak anak shalat, kita mengajarkan pengetahuan kepada mereka bahwa kalau shalat itu harus menutup aurat, namun kadangkala anak tidak mau menutup aurat, dan ia tetep kekeh mau mengikuti kita shalat tanpa nutup aurat.</div><div><br /></div><div>Nah di sini kita jangan karena alasan konsistensi maka anak kita tidak diajak shalat karena tidak menutup aurat. Di sinilah konsistensi ini tidak boleh bersifat kaku, karena penanaman pengetahuan yang pertama kepada anak adalah mengerjakan shalatnya bukan auratnya. </div><div><br /></div><div>Jadi walaupun ia tidak mau menggunakan pakaian yang menutup aurat, maka kita tetap ia ajak, dan kita biarkan ia untuk tidak memakai pakaian penutup aurat. Namun pada suatu kondisi ketika anak siap untuk diajak ngobrol, kita berikan penjelasan kepada mereka bahwa kalau shalat itu harus tetap menutup aurat.</div></div><div><br /></div><div>Pembiasan dan pemahaman merupakan hal yang pokok dalam pembentukan akhlak.</div>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-16763355192593890852021-08-05T11:23:00.000+07:002021-08-05T11:23:02.556+07:00Ada Yang Lebih Penting Dari Pada IT-sasi Kampus Islam<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Oleh Irham Yuwanamu, Unisma Bekasi</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYqBv7TwvFdLJA-WfRD8k-KgUK4HXxTdF8oGpqUHQIJu7TrvfngDAXxm8XlzJIHGQ1a8Me0eb6Qcy3FlFA4Jepp3mu5CfMHakrz9fhnZcmPOBBvRjSOtzHD5MA2qVXtuAxIm6LAASXZTSk/s960/transformasi-digital.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="960" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYqBv7TwvFdLJA-WfRD8k-KgUK4HXxTdF8oGpqUHQIJu7TrvfngDAXxm8XlzJIHGQ1a8Me0eb6Qcy3FlFA4Jepp3mu5CfMHakrz9fhnZcmPOBBvRjSOtzHD5MA2qVXtuAxIm6LAASXZTSk/s320/transformasi-digital.jpg" width="320" /></a></b></div><b><br /><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></b><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tuntutan
Transformasi<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dunia
terus mengalami perubahan secara cepat, dari detik ke detik, dari menit ke
menit, dari hari ke hari, dari minggu ke minggu dan seterusnya hingga dari
dekade ke dekade dan dari abad ke abad. Begitu cepatnya perubahan, kalau kita
sendiri tidak mampu meyesuaikannya maka akan tertinggal secara alamiah. Oleh
karena itu ikut bertransformasi adalah pilihan yang tidak bisa ditawar lagi.
Pada saat ini dunia terus bergerak menuju era 4.0 dengan ditandai kemajuan IT
(informasi dan teknologi). Saya menyebutnya sebagai dunia digital, yaitu era
yang mana segala sesuatunya dalam kehidupan manusia ditunjang dengan teknologi
digital. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Era
IT ini menjadi gelombang besar disrupsi untuk sendi kehidupan, yang tidak mampu
berinovasi akan kalah (baca Renald Kasali: <i>Disrupsi</i>). Lembaga perguruan
tinggi Islam adalah salah satu penyelenggara pendidikan Islam kalau saja tidak
mampu menyikapi perubahan dunia maka akan mengalami dampak disruptif. Dampak
ini yang jelas akan berkesan negatif, bisa saja perguruan tinggi Islam tidak
lagi diminati masyarakat, terkesan jadul, pelayanan lambat, dan ujungnya akan
gulung tikar. Kalau demikian adanya maka kesannya bahwa lembaga pendidikan
Islam selalu terbelakang dan tidak akan mungkin menjadi kelas pertama. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mengikuti
perkembangan dunia digital bukan berarti nilai-nilai pendidikan Islam akan
tergerus. Bahkan dengan adanya IT dapat membantu memudahkan tercapainya tujuan
pendidikan Islam itu sendiri. IT di sini tentu bukanlah substansi bagi
pendidikan Islam akan tetapi sebagai alat atau <i>tools</i> untuk mempermudah
agar tujuan tercapai dengan sebaik mungkin. Inilah dasar yang harus
digarisbawahi secara tebal bagi penyelenggara pendidikan Islam. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Saya
ingin menegaskan agar lembaga penyelenggara pendidikan Islam untuk bersiap-siap
mengikuti perkembangan dunia (inovasi), termasuk IT-nisasi. Ada rumusan yang
dapat menjadi pegangan untuk melakukan inovasi. Rumusan ini sangat populer di
kalangan umat Islam Indonesia terutama kalangan pendidikan Islam pesantren
yaitu <i>al-muhafadhatu ala qadim al-shalih, wa al-akhdzu bi al-jadiid
al-ashlah</i>. Kaidah ini meminta kita agar menjaga atau mempertahankan pola
atau tradisi lama yang masih relevan dengan konteks sekarang, dan mengajak kita
agar mengadopsi kebaruan yang lebih bermanfaat. Prinsip ini sangat tepat untuk
dijadikan pegangan lembaga pendidikan Islam dalam berinovasi. Tradisinya yang
baik masih dijaga termasuk tradisi keilmuan dan tidak menolak akan kemajuan.
Saya kira ini adalah prisip keseimbangan agar pendidikan Islam mampu
beradaptasi dengan kemajuan dan siap menjadi pendidikan dengan kualitas kelas
satu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tulisan
ini mengajak kita semua yang menjadi penyelenggara pendidikan Islam agar tidak
berhenti bertransformasi ke arah dunia digital untuk menuju kualitas pendidikan
Islam yang unggul. IT-nisasi merupakan upaya transformasi yang harus dilakukan.
Akan tetapi tulisan ini tidak berbicara bentuk IT-nisasi yang harus dilakukan
melainkan yang lebih penting dari itu, yaitu “mindset digital/ pola pikir
digital” dalam digitalisasi kampus. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pola
Pikir Digital<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mindset</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
atau pola pikir digital sebagai modal utama untuk transformasi sebuah
organisasi ke arah digital. Pola pikir digital bukanlah digitalisasi atau
otomatisasi atau komputerisasi. Dua hal ini harus dibedakan, sebab jika tidak
dapat dipahami dengan baik maka proyek transformasi akan tergangu. Bahkan tidak
sedikit organisasi, perusahaan atau lembaga pendidikan yang gagal atau
mengalami kelambatan transformasi digital karena tidak dibarengi <i>digital
mindset</i> terhadap semua pihak yang ada di sana. Setidaknya ini kata kunci
dalam melakukan transformasi digital yang dijelaskan oleh Eko Indarjit, pakar
di bidang IT dalam channel youtube Ekoji yang berjudul <i>Digital mindset: The
key to transform your organization.<o:p></o:p></i></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Penjelasan
selanjutnya bahwa pola pikir digital merupakan cara pikir yang benar yang dapat
menjadikan segalanya menjadi efektif dan efisien. <i>Digital mindset</i> pada
prinsipnya adalah <i>sharing resources</i> yang dapat menekan biaya-biaya yang
lain. Yang perlu diperhatikan dalam pola pikir digital ini adalah perjalanan
pelanggan. Jangan sampai perusahaan hanya mementingkan egonya tanpa melihat
pelanggan. Komputerisasi/ digitalisasi/ IT-nisasi merupakan bagian dari bisnis
proses. Jika melakukannya tanpa <i>digital mindset</i> maka akan membuat
berbelit-belit. Selain itu yang terjadi adalah persyaratan yang berulang dan
selalu berulang-ulang yang membosankan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tanpa
<i>digital mindset</i> juga, SOP yang sudah ada akan dapat mengganggu
kenyamanan, termasuk juga absensi kerja atau lainnya. Kalau sudah menggunakan <i>digital
mindset</i> misalnya <i>ngantor</i> tidak harus pergi ke kantor cukup dengan
kerja di rumah melalui teknologi. Semua bisa dijangkau sesuai target yang
diinginkan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pengertian
<i>digital mindset</i> yaitu suatu pola pikir yang dilandasari dari berbagai
kemungkinan dapat terjadi dengan pertimbangan-pertimbangan yang utuh. Proses
digital merupakan satu hal yang dapat membuat sumber daya tidak terbatas. Ini
menjadi efektif dan efisien. <i>Digital mindset</i> juga berdampak pada ekonomi
yang efisien, menekan biaya-biaya yang tidak perlu. Produknya sangat banyak,
yaitu semua objek yang dapat didigitalkan dan sarananya yaitu distribusi aset-aset
digital, misalnya via email, medsos, dll. Dasar konsep ini adalah kita semua
terhubung dari satu ke lainnya. Maka dari hal ini kita harus melakukan <i>sharing</i>.
<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Banyak
hal dapat dikerjakan lebih cepat, lebih murah, lebih efektif, dan ini di antara
dasar perlunya <i>digital mindset</i>. Teknologi itu juga dapat diaudit maka
dari itu tidak perlu diragukan lagi untuk melakukan reformasi digital. Setiap
orang tidak suka dengan kelambatan dan persyaratan yang rumit untuk pelayanan.
Selain itu terkadang pelanggan dikenakan biaya-biaya. Sumber daya yang tidak
perlu dapat dihilangkan dan melahirkan sumber daya yang cepat dengan biaya yang
jauh lebih kecil. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Prinsip
yang harus dipegang dalam dunia digital, terutama dalam menjalankan <i>digital
mindset</i> adalah pertama kolaborasi, dan kerjasama. Dengan kolaborasi
selanjutnya akan melahirkan pelayanan yang baru dan hebat. Maka dari itu setiap
hal dapat berkompetisi sekaligus dapat berkolaborasi. Prinsip kedua lebih baik
mendapat bagian kecil dari kue besar dari pada mendapat bagian banyak dari kue
kecil. Perlu dikembangkan ide-ide bahwa semua hal itu diperbolehkan kecuali
yang dilarang. Artinya ruang inovasi itu lebih luas dari pada larangan-larangan.
Mestinya regulasi seperti SOP itu bukanlah menjadi hambatan. Maka meninggalkan
ide lama yang tidak tepat yaitu semua hal itu dilarang dan sedikit yang
diperbolehkan, itu lebih baik. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Prinsip
selanjutnya libatkan regulator atas pengembangan produk baru. Selain itu
libatkan pelanggan untuk melakukan pengembangan. Kalau perguruan tinggi ingin
baik tanyalah kepada pelanggan. Dalam hal ini adalah mahasiswa. Merekalah yang
dapat menjadi dasar untuk inovasi dan pengembangan untuk perbaikan. Prinsip selanjutnya
memberikan ruang yang luas atas ide-ide dari karyawan. Jangan berpandangan
bahwa pusat ide itu adalah pimpinan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bersama
Bekerja</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Prinsip
kolaborasi, berbagi, tidak menguasai, tidak ingin menang sendiri, mudah dan
memudahkan serta saling keterhubungan yang dijelaskan di atas merupakan kata
kunci dari pola pikir digital. IT-nisasi tanpa prinsip tersebut justru akan
memperumit pekerjaan dan pelayanan. Maka dari itu proses IT-nisasi di perguruan
tinggi Islam secara bersamaan harus disertai<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pola pikir digital kepada semua sivitas akademika. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika
semua insan cendekia memiliki frekuensi yang sama akan pola pikir digital, maka
sudah otomatis mereka akan siap bekerja secara serempak untuk proyek
transformasi digital di kampus. Warga kampus dan masyarakat umum akan merasakan
dampak positifnya jika hal tersebut terbukti terlaksana. Kampus akan meningkat
menuju kelas unggulan dan masyarakat akan bertambah kepercayaannya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hal-hal
yang yang sifatnya prosedural, SOP yang menghambat inovasi, atau kegiatan yang
hanya formalitas dan rutinitas maka sudah semestinya dihilangkan. Perguruan
tingi Islam harus berbenah dengan membuat kebijakan-kebijakan yang sifatnya
fleksibel untuk menumbuhkan inovasi-inovasi bagi semua kegiatan di kampus,
terutama adalah program pengembangan pembelajaran. Terlebih perguruan tinggi
Islam harus berorientasi pada substansi yang ingin dikembangkan dan dicapai.
Kecanggihan IT dapat menjadi tools untuk mencapai harapan-harapan yang
progresif demi menuju kualitas pendidikan yang baik. Perguruan tinggi Kita tak
akan mampu bersaing hingga level internasional tanpa disertai kemampuan inovasi
yang tinggi bagi semua civitas akademika. Dalam menuju transformasi yang
diinginkan, yang paling penting adalah semua harus terlibat. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">*Artikel ini telah terbit di Buletin Al Fatah Vol.9 No.2 dengan judul, "Mindset Digital Lebih Diutamakan Bagi Perguruan Tinggi Islam Untuk Bertransformasi". Selanjutnya bisa dilihat <a href="https://www.researchgate.net/publication/353701442_MINDSET_DIGITAL_LEBIH_DIUTAMAKAN_BAGI_PERGURUAN_TINGGI_ISLAM_UNTUK_BERTRANSFORMASI" target="_blank">di sini </a>. </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">*Gambar diambil dari google.</span></p>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-52079542034060664042021-07-24T15:43:00.006+07:002021-07-24T16:13:14.962+07:00Peran Pendidikan Islam terhadap Aliran Pemikiran dalam Islam<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; tab-stops: 2.0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;">Oleh Irham Unisma Bekasi dan Zakaria H. Lubis PTIQ Jakarta</span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; tab-stops: 2.0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi8qXyHG56Oxmx9mmrYL13Qv_TYYavDa9xfoVkqSP1nZ3HDdTfVvN3zzwu4WDbG1d6d3ddejPms_FpS2xx5FQydGFB8uX6SL6Kgu9YKObXAqLn4Mg8rrzrD3etlNedv-EV81tmQav2yI02/s300/aaa.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="223" data-original-width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi8qXyHG56Oxmx9mmrYL13Qv_TYYavDa9xfoVkqSP1nZ3HDdTfVvN3zzwu4WDbG1d6d3ddejPms_FpS2xx5FQydGFB8uX6SL6Kgu9YKObXAqLn4Mg8rrzrD3etlNedv-EV81tmQav2yI02/s0/aaa.jpg" /></a></b></div><b><br /><o:p></o:p></b><p></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Aliran
pemikiran keagamaan tumbuh berkembang tidak terlepas dari peran pendidikan
Islam, meskipun bukan satu-satunya. Aspek sosial budaya dan politik juga ikut
memiliki kontribusi dalam pembentukan aliran keberagamaan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Liberalisme
dan penantangnya yang sering disebut dengan anti liberal atau sebagai bentuk
fundamentalisme agama merupakan dua aliran pemikiran hukum Islam <i>(Islamic
legal thinking).</i> Untuk kasus di Indonesia dua aliran pemikiran ini
terbentuk bukan hanya dari aspek pendidikan akan tetapi dengan aspek lainnya.
Latar belakang sosial-budaya yang membangun komunitas epistemik yang ada di
perkotaan ikut terlibat dalam menciptakan pemikiran tersebut. Pola pemikiran
Islam liberal terbentuk dari kombinasi pendidikan tradisional dan modern dalam
kajian keislaman dengan disiplin ilmu lain yang disertai dengan interaksi
masyarakat urban di perkotaan. Karakteristik dari kelompok liberal ini
dihadapkan atas orientasi idiologi sekuler. Artinya adalah pengembangan pemahaman
keislaman mereka dilakukan secara tertentu yang memiliki satu frekuansi yang
sama dan bukan seperti dakwah konvensional. Dengan seperti ini pemikiran Islam
liberal yang dikembangkan dapat terus tumbuh. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Berbeda
dengan kelompok anti liberal (kelompok fundamentalisme) yang terbentuk dari
sebuah pembelajaran tradisional atau modern tanpa ada kombinasi yang diperkuat
dengan bertemunya kepada masyarakat muslim perkotaan yang memiliki orentasi
Islam idiologis. Mereka terbentuk ke dalam komunitas epistemik yang
berseberangan dengan komunitas muslim liberal.<a href="file:///D:/Essay%20akan%20publish/ke%20jurnal%20al%20tahrir/irham_zakaria_dinamika%20islam%20kontemporer.docx#_ftn1" name="_ftnref1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
Penjelasan ini sebenarnya menunjukkan adanya pola yang sama di antara
terbentuknya kedua kelompok di atas. Keduanya sama-sama dilatarbelakangi dari
dunia pendidikan kemudian ditambah dengan tergabungnya masyarakat yang memiliki
orientasi yang sama atau ketertarikan yang sama atas ide-ide itu serta tumbuh
bersemai dalam satu komunitas yang sama pemahamannya. Latar belakang pendidikan
adalah yang mendasari awal cara berpikir masing-masing kelompok yang
selanjutnya dapat menentukan aliran pemikiran yang harus diikuti, meskipun ini
tidak selamanya karena suatu saat mereka bisa berpindah.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Bentuk pendidikan
yang melahirkan dua aliran pemikiran tersebut memiliki model pengajaran dan
orientasi yang benar-benar kontras. Model pendidikan yang dikembangkan oleh
kelompok Islam liberal dikatakan sebagai model akademik. Model pendidikan ini
berorientasi atas pengembangan dan perluasan ilmu pengetahuan, kemudian
menggunakan pendekatan kritis untuk membuat analisa-analisa, menyajikan beragam
pandangan pemikiran yang selanjutnya hasil pendidikan <i>(outcome) </i>melahirkan
alumni atau individu yang otonom dan mampu berpikir mandiri. Model pendidikan
ini biasanya dikembangkan oleh lembaga pendidikan/ perguruan tinggi agama
(universitas) dengan orientasi pengebangan ilmu pengetahuan dan pengembangan
skill anak didik.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Sedangkan
model pendidikan yang dikembangkan oleh kelompok Islam fundamentalis disebut
dengan model ideologis. Model ini memprioritaskan mengaji al-Quran, hadis, dan
sumber-sumber ilmu Islam klasik serta belajar bahasa Arab. Otoritas penuh yang
boleh menjelaskan atau mengajarkan ilmu tersebut adalah ulama atau sang guru.
Nalar kritis tentu tidak diajarkan di sini. Tujuan dari pendekatan ini
melahirkan muslim yang taat dan menolak kritisisme anak didik.<a href="file:///D:/Essay%20akan%20publish/ke%20jurnal%20al%20tahrir/irham_zakaria_dinamika%20islam%20kontemporer.docx#_ftn2" name="_ftnref2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> Contoh
model pendidikan ini misalnya madrasah atau pesantren (lembaga pendidikan
Islam) dengan corak purfikasi agama.<a href="file:///D:/Essay%20akan%20publish/ke%20jurnal%20al%20tahrir/irham_zakaria_dinamika%20islam%20kontemporer.docx#_ftn3" name="_ftnref3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Output
yang dihasilkan dari dua model pendidikan ini berdampak kepada sikap mereka
secara sosial. Model pendidikan idiologis lebih cendrung berbaur kepada
masyarakat dan memiliki sopan santun yang luar biasa kepada figur seorang guru
yang mengajarkan ilmu keislaman seperti ustadz, kiai atau habaib. Fenomena ini
bisa dilihat bagaimana penghormatan mereka terhadap guru dengan cara mencium
tangan agar mendapat berkah, melepaskan sandal saat berziarah ke makam para
ulama atau kiai yang dikeramatkan, berdiri dan berhenti sambil menundukkan
kepada ketika berpapasan jalan dengan guru. Otoritas guru beserta wewenangnya
dalam memilih ilmu pengetahuan menguatkan legitimasi doktrinnya terhadap
murid-murid.<a href="file:///D:/Essay%20akan%20publish/ke%20jurnal%20al%20tahrir/irham_zakaria_dinamika%20islam%20kontemporer.docx#_ftn4" name="_ftnref4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Sebenarnya
model pendidikan idiologis tidak mesti melahirkan cara beragama fundamentalis, tetapi
bisa juga melahirkan kelompok yang tradisionalis atau konservatif.
Masing-masing kelompok ini berbeda karakternya, sebab kelompok tradisionalis
dan konservatif tidak memiliki doktrin khilafahisme atau jihadisme seperti
fundamentalisme. Model pendidikan yang mengarah pada fundamentalisme dapat
dikatakan model pendidikan idiologis-purifikasi. Model ini berupaya membatasi
bahan bacaan, dan menyediakan buku yang boleh dibaca saja. Doktrin purifikasi,
khilafahisme, jihadisme selalu ada, dan tidak ketinggalan doktrin tentang <i>al-wala’
wa al-barra’</i>. Doktrin yang terakhir ini yang selanjutnya menjadi benih
idiologi <i>takfiri</i>. Pada dasarnya aspek akidah adalah yang menjadi tumpuan
model pendidikan ini. Model keberagamaan yang lahir dari pendidikan ini adalah <i>salafi</i>
<i>puris</i>, <i>salafi haraki</i>, dan <i>salafi jihadi</i> (yang suka memerangi
yang berbeda pandangan). Istilah lain dari model ini adalah model pendidikan <i>manhaj
salafi</i>.<a href="file:///D:/Essay%20akan%20publish/ke%20jurnal%20al%20tahrir/irham_zakaria_dinamika%20islam%20kontemporer.docx#_ftn5" name="_ftnref5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
Pendidikan Islam di Indonesia yang berorientasi ke arah sana (liberalisme atau
fundamentamentalisme) tentu ada meskipun tidak banyak, sebab kelompok ini masih
tergolong minoritas. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Selanjutnya
terkait dengan pemikiran <i>hybrid</i> juga dikembangkan dalam dunia pendidikan
Islam. Pendidikan pesantren meskipun ragamnya banyak termasuk adanya pesantren
haraki/ manhaj salafi, namun secara umum (mainstream) diakui mampu melahirkan
keberagamaan yang moderat-inklusif sebagai karakter dari pemikiran <i>hybrid</i>.
Pendidikan ini dapat dilihat sebagai pencerahan konteks sosial-budaya dan juga
dapat dipengaruhi karena realitas sosial seperti misalnya berkembangnya faham
fundamentalisme dan liberalisme agama. Prisnsip yang melekat di dalamnya adalah
kebersamaan, keadilan/ keseimbangan, toleran yang mengarah pada pembebasan
sosial. Pada dasarnya dinamika pendidikan ini tidak terlepas dari faktor sosial
yang berkembang. Peran pesantren ini terjadi sejak beberapa abad lalu yang
selanjutnya menjadi <i>local wisdom</i> sebagai benteng moral masyarakat atas
masalah sosial keagamaan.<a href="file:///D:/Essay%20akan%20publish/ke%20jurnal%20al%20tahrir/irham_zakaria_dinamika%20islam%20kontemporer.docx#_ftn6" name="_ftnref6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Kyai
Sahal Mahfudh yang merupakan representasi dari orang pesantren telah menegaskan
bahwa pesantren menjadi titik temu dari berbagai aliran pemikiran keislaman
terutama pemikiran akidah <i>jabbariah</i> dan <i>qadariah</i>. Pengasuh
pesantren yang mayoritas memiliki faham </span><span style="color: black; font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aswaja <i>(ahlun
al-sunnah wa al-jama>‘ah)</i> selanjutnya yang mewarnai corak keislaman
pesantren. Corak pemikiran aswaja adalah jalan tengah. Namun tujuan utama
pesantren bukan untuk melahirkan aliran aswaja dari tokoh pendirinya melainkan
melahirkan pribadi islami yang aktif.<a href="file:///D:/Essay%20akan%20publish/ke%20jurnal%20al%20tahrir/irham_zakaria_dinamika%20islam%20kontemporer.docx#_ftn7" name="_ftnref7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> Dengan
demikian pesantren sangat terbuka dan menjadi titik temu dari pemikiran
keislaman yang ada yang diaggap saling berlawanan. Prinsip yang melekat di
pesantren yaitu <i>al-muh}a>fad}atu ‘ala> qadi>m al-s}a>lih, wa
al-akhdhu bi al-jadi>d al-as}lah} </i></span><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">termasuk juga yang menjadi
prinsip titik temu ini (prinsip pemikiran <i>hybrid</i>). Menurut Lukens Bull
pesantren mampu mempertemukan tradisi dan kemoderenan.<a href="file:///D:/Essay%20akan%20publish/ke%20jurnal%20al%20tahrir/irham_zakaria_dinamika%20islam%20kontemporer.docx#_ftn8" name="_ftnref8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Penjelasan
di atas mempertegas bahwa pendidikan Islam menjadi aspek yang kuat untuk
membentuk tipologi keberagamaan termasuk dinamika pemikiran keislaman kontemporer
yang telah dijelaskan sebelumnya. Perlu digarisbawahi juga bahwa corak
pendidikan Islam itu beragam orientasi dan model pengajarannya. Hemat penulis,
model <i>hybrid</i> tentunya yang menarik untuk dieksplorasi lebih jauh yang
selanjutnya dapat melahirkan pola pemikiran dan pola keberagamaan yang <i>hybrid</i>.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br /></p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="text-indent: 0.5in;"><br /></span></p><p style="line-height: 150%; margin: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="text-indent: 0.5in;">Keterangan: Tulisan ini diterjemahkan dari artikel berbahasa Inggris yang berjudul, </span><span style="text-indent: 0.5in;">"THE DYNAMICS OF CONTEMPORARY ISLAMIC THINKING AND THE ROLE OF EDUCATION: Islamic Fundamentalism, Opponents, and Hybrid Thought" yang terbit di jurnal Al Tahrir vol.12 no.1. Untuk versi aslinya dan artikel utuh bisa unduh <a href="https://www.researchgate.net/publication/351968800_THE_DYNAMICS_OF_CONTEMPORARY_ISLAMIC_THINKING_AND_THE_ROLEOF_EDUCATION_Islamic_Fundamentalism_Opponents_and_Hybrid_Thought" target="_blank">di sini</a>.</span></p>
<div style="mso-element: footnote-list;"><!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<div id="ftn1" style="mso-element: footnote;">
<p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: x-small;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sumber rujukan:</span></span></span></p><p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: x-small;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-special-character: footnote;"><a href="file:///D:/Essay%20akan%20publish/ke%20jurnal%20al%20tahrir/irham_zakaria_dinamika%20islam%20kontemporer.docx#_ftnref1" name="_ftn1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[1]</span></span><!--[endif]--></a></span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
style='font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:major-bidi;
mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-begin'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>ADDIN ZOTERO_ITEM CSL_CITATION
{"citationID":"4fq4ZooQ","properties":{"formattedCitation":"Akh.
Muzakki, \\uc0\\u8220{}IS EDUCATION DETERMINANT? The Formation of Liberal and
Anti-Liberal Islamic Legal Thinking in Indonesia,\\uc0\\u8221{} {\\i{}JOURNAL
OF INDONESIAN ISLAM} 1, no. 2 (December 1, 2007): 280,
doi:10.15642/JIIS.2007.1.2.280-322.","plainCitation":"Akh.
Muzakki, “IS EDUCATION DETERMINANT? The Formation of Liberal and Anti-Liberal
Islamic Legal Thinking in Indonesia,” JOURNAL OF INDONESIAN ISLAM 1, no. 2
(December 1, 2007): 280,
doi:10.15642/JIIS.2007.1.2.280-322.","noteIndex":43},"citationItems":[{"id":583,"uris":["http://zotero.org/users/4926125/items/ZXYTUCIQ"],"uri":["http://zotero.org/users/4926125/items/ZXYTUCIQ"],"itemData":{"id":583,"type":"article-journal","container-title":"JOURNAL
OF INDONESIAN
ISLAM","DOI":"10.15642/JIIS.2007.1.2.280-322","ISSN":"2355-6994,
1978-6301","issue":"2","journalAbbreviation":"JIIS","page":"280","source":"DOI.org
(Crossref)","title":"IS EDUCATION DETERMINANT? The
Formation of Liberal and Anti-liberal Islamic Legal Thinking in
Indonesia","title-short":"IS EDUCATION
DETERMINANT?","volume":"1","author":[{"family":"Muzakki","given":"Akh."}],"issued":{"date-parts":[["2007",12,1]]}}}],"schema":"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"}
<span style='mso-element:field-separator'></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Akh.
Muzakki, “IS EDUCATION DETERMINANT? The Formation of Liberal and Anti-Liberal
Islamic Legal Thinking in Indonesia,” <i>JOURNAL OF INDONESIAN ISLAM</i> 1, no.
2 (December 1, 2007): 280, doi:10.15642/JIIS.2007.1.2.280-322.</span><!--[if supportFields]><span
style='font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:major-bidi;
mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-end'></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></span></p>
</div>
<div id="ftn2" style="mso-element: footnote;">
<p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: x-small;"><a href="file:///D:/Essay%20akan%20publish/ke%20jurnal%20al%20tahrir/irham_zakaria_dinamika%20islam%20kontemporer.docx#_ftnref2" name="_ftn2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
style='font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:major-bidi;
mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-begin'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>ADDIN ZOTERO_ITEM CSL_CITATION
{"citationID":"flf5ccPe","properties":{"formattedCitation":"Cox,
Marks, and Institute for the Study of Civil Society, {\\i{}The \\uc0\\u8220{}West\\uc0\\u8221{},
Islam and Islamism}, hal. 27-28.","plainCitation":"Cox,
Marks, and Institute for the Study of Civil Society, The “West”, Islam and
Islamism, hal.
27-28.","noteIndex":44},"citationItems":[{"id":"sp3uPkV8/hW5PAqFd","uris":["http://zotero.org/users/local/AxqPQZtP/items/32X4GIRK"],"uri":["http://zotero.org/users/local/AxqPQZtP/items/32X4GIRK"],"itemData":{"id":65,"type":"book","abstract":"Argues
for a distinction between Islam and 'Islamism', or Muslim fundamentalism, to
develop a greater understanding of Islam toward better relationships with
moderate, peaceable Muslims. Writings of key Islamists, past and present
including Osama Bin Laden are
documented.","event-place":"London","ISBN":"978-1-903386-29-3","language":"English","note":"OCLC:
52660798","publisher":"Civitas, Institute for the Study of
Civil Society","publisher-place":"London","source":"Open
WorldCat","title":"The 'West', Islam and Islamism: is
ideological Islam compatible with liberal
democracy?","title-short":"The 'West', Islam and Islamism","author":[{"family":"Cox","given":"Caroline"},{"family":"Marks","given":"John"},{"literal":"Institute
for the Study of Civil
Society"}],"issued":{"date-parts":[["2003"]]}},"locator":"hal.
27-28","label":"page"}],"schema":"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"}
<span style='mso-element:field-separator'></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Cox,
Marks, and Institute for the Study of Civil Society, <i>The “West”, Islam and
Islamism</i>, hal. 27-28.</span><!--[if supportFields]><span style='font-family:
"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:major-bidi;mso-hansi-theme-font:
major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></span></p>
</div>
<div id="ftn3" style="mso-element: footnote;">
<p class="MsoFootnoteText"><span style="font-size: x-small;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"> <a href="file:///D:/Essay%20akan%20publish/ke%20jurnal%20al%20tahrir/irham_zakaria_dinamika%20islam%20kontemporer.docx#_ftnref3" name="_ftn3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span face=""Calibri","sans-serif"" style="line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[3]</span></span><!--[endif]--></a></span></span> <!--[if supportFields]><span
style='mso-element:field-begin'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>ADDIN ZOTERO_ITEM CSL_CITATION
{"citationID":"a1i59m46ig6","properties":{"formattedCitation":"Din
Wahid, \\uc0\\u8220{}Nurturing The Salafy Manhaj: A Study of Salafi Pesantrens
In Contemporary\\uc0\\u8221{} (Utrecht University,
2014).","plainCitation":"Din Wahid, “Nurturing The Salafy
Manhaj: A Study of Salafi Pesantrens In Contemporary” (Utrecht University,
2014).","noteIndex":45},"citationItems":[{"id":506,"uris":["http://zotero.org/users/4926125/items/25D3MR5C"],"uri":["http://zotero.org/users/4926125/items/25D3MR5C"],"itemData":{"id":506,"type":"thesis","event-place":"Utrecht
Netherland","publisher":"Utrecht
University","publisher-place":"Utrecht
Netherland","title":"Nurturing The Salafy Manhaj: A Study
of Salafi Pesantrens In
Contemporary","author":[{"family":"Wahid","given":"Din"}],"issued":{"date-parts":[["2014"]]}}}],"schema":"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"}
<span style='mso-element:field-separator'></span><![endif]--><span style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-hansi-font-family: Calibri;">Din Wahid, “Nurturing The
Salafy Manhaj: A Study of Salafi Pesantrens In Contemporary” (Utrecht
University, 2014).</span><!--[if supportFields]><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></span></p>
</div>
<div id="ftn4" style="mso-element: footnote;">
<p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: x-small;"><a href="file:///D:/Essay%20akan%20publish/ke%20jurnal%20al%20tahrir/irham_zakaria_dinamika%20islam%20kontemporer.docx#_ftnref4" name="_ftn4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
style='font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:major-bidi;
mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-begin'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>ADDIN ZOTERO_ITEM CSL_CITATION
{"citationID":"1EIFj6l2","properties":{"formattedCitation":"Mohammad
Muchlis Solichin, \\uc0\\u8220{}Interrelation Kiai Authorities, Curriculum and
Learning Culture in Pesantren Indonesia,\\uc0\\u8221{} {\\i{}TARBIYA: Journal
of Education in Muslim Society} 5, no. 1 (October 21, 2018): hal. 87-100,
doi:10.15408/tjems.v5i1.7781.","plainCitation":"Mohammad
Muchlis Solichin, “Interrelation Kiai Authorities, Curriculum and Learning
Culture in Pesantren Indonesia,” TARBIYA: Journal of Education in Muslim
Society 5, no. 1 (October 21, 2018): hal. 87-100,
doi:10.15408/tjems.v5i1.7781.","noteIndex":46},"citationItems":[{"id":"sp3uPkV8/4gwTYU1L","uris":["http://zotero.org/users/local/AxqPQZtP/items/GJJ8V7I8"],"uri":["http://zotero.org/users/local/AxqPQZtP/items/GJJ8V7I8"],"itemData":{"id":64,"type":"article-journal","abstract":"Mohammad
Muchlis Solichin Institut Agama Islam Negeri Madura, Indonesia E-mail: mohammad
muchlissolichin69@gmail.com Received: 22th April 2018; Revised: 25th Mei 2018;
Accepted: 28th June 2018 Abstract In the education system of `Pesantren salaf
(traditional Islamic boarding school), Kiai is the highest authority in
determining the direction and policies of a pesantren. The figure of Kiai in
Pesantren, has the authority to determine the direction, the purpose of
education, curriculum \\ learning materials in Pesantren. Kiai has authority in
determining the books of certain scholars. Some books are specifically used in
Pesantren to guide students in implementing the learning process in
Pesantren.Those books are selected by Kiai to guide students in implementing
the learning process in this Pesantren. This writing seeks to discuss mutual
and interrelated relations among authorities, curriculum and norms of students
in learning. This paper will discuss how Kiai with authority to select and
specify the books on the provisions of the students in learning. While such
rules directly strengthen and perpetuate the leadership of Kiai in
Pesantren.","container-title":"TARBIYA: Journal of
Education in Muslim
Society","DOI":"10.15408/tjems.v5i1.7781","ISSN":"2442-9848,
2356-1416","issue":"1","journalAbbreviation":"TARBIYA
J. Edu. Muslim
Soc.","language":"en","source":"DOI.org
(Crossref)","title":"Interrelation Kiai Authorities,
Curriculum and Learning Culture in Pesantren
Indonesia","URL":"http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/tarbiya/article/view/7781","volume":"5","author":[{"family":"Solichin","given":"Mohammad
Muchlis"}],"accessed":{"date-parts":[["2020",8,19]]},"issued":{"date-parts":[["2018",10,21]]}},"locator":"hal.
87-100","label":"page"}],"schema":"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"}
<span style='mso-element:field-separator'></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Mohammad
Muchlis Solichin, “Interrelation Kiai Authorities, Curriculum and Learning
Culture in Pesantren Indonesia,” <i>TARBIYA: Journal of Education in Muslim
Society</i> 5, no. 1 (October 21, 2018): hal. 87-100,
doi:10.15408/tjems.v5i1.7781.</span><!--[if supportFields]><span
style='font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:major-bidi;
mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-end'></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></span></p>
</div>
<div id="ftn5" style="mso-element: footnote;">
<p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: x-small;"><a href="file:///D:/Essay%20akan%20publish/ke%20jurnal%20al%20tahrir/irham_zakaria_dinamika%20islam%20kontemporer.docx#_ftnref5" name="_ftn5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span face=""Calibri","sans-serif"" style="line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<!--[if supportFields]><span style='mso-element:field-begin'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>ADDIN ZOTERO_ITEM CSL_CITATION
{"citationID":"GRKJnsKs","properties":{"formattedCitation":"Irham
Irham, \\uc0\\u8220{}PESANTREN MANHAJ SALAFI: PENDIDIKAN ISLAM MODEL BARU DI
INDONESIA,\\uc0\\u8221{} {\\i{}ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam} 17, no. 1 (May
25, 2016): 1\\uc0\\u8211{}18, doi:10.18860/ua.v17i1.3252; Wahid,
\\uc0\\u8220{}Nurturing The Salafy Manhaj: A Study of Salafi Pesantrens In
Contemporary.\\uc0\\u8221{}","plainCitation":"Irham Irham,
“PESANTREN MANHAJ SALAFI: PENDIDIKAN ISLAM MODEL BARU DI INDONESIA,” ULUL ALBAB
Jurnal Studi Islam 17, no. 1 (May 25, 2016): 1–18, doi:10.18860/ua.v17i1.3252;
Wahid, “Nurturing The Salafy Manhaj: A Study of Salafi Pesantrens In
Contemporary.”","noteIndex":47},"citationItems":[{"id":236,"uris":["http://zotero.org/users/4926125/items/Y86TAZKK"],"uri":["http://zotero.org/users/4926125/items/Y86TAZKK"],"itemData":{"id":236,"type":"article-journal","container-title":"ULUL
ALBAB Jurnal Studi Islam","DOI":"10.18860/ua.v17i1.3252","ISSN":"2442-5249,
1858-4349","issue":"1","page":"1-18","source":"Crossref","title":"PESANTREN
MANHAJ SALAFI: PENDIDIKAN ISLAM MODEL BARU DI
INDONESIA","title-short":"PESANTREN MANHAJ
SALAFI","volume":"17","author":[{"family":"Irham","given":"Irham"}],"issued":{"date-parts":[["2016",5,25]]}}},{"id":506,"uris":["http://zotero.org/users/4926125/items/25D3MR5C"],"uri":["http://zotero.org/users/4926125/items/25D3MR5C"],"itemData":{"id":506,"type":"thesis","event-place":"Utrecht
Netherland","publisher":"Utrecht
University","publisher-place":"Utrecht Netherland","title":"Nurturing
The Salafy Manhaj: A Study of Salafi Pesantrens In
Contemporary","author":[{"family":"Wahid","given":"Din"}],"issued":{"date-parts":[["2014"]]}}}],"schema":"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"}
<span style='mso-element:field-separator'></span><![endif]--><span style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-hansi-font-family: Calibri;">Irham Irham, “PESANTREN MANHAJ
SALAFI: PENDIDIKAN ISLAM MODEL BARU DI INDONESIA,” <i>ULUL ALBAB Jurnal Studi
Islam</i> 17, no. 1 (May 25, 2016): 1–18, doi:10.18860/ua.v17i1.3252; Wahid,
“Nurturing The Salafy Manhaj: A Study of Salafi Pesantrens In Contemporary.”</span><!--[if supportFields]><span
style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></span></p>
</div>
<div id="ftn6" style="mso-element: footnote;">
<p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: x-small;"><a href="file:///D:/Essay%20akan%20publish/ke%20jurnal%20al%20tahrir/irham_zakaria_dinamika%20islam%20kontemporer.docx#_ftnref6" name="_ftn6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span face=""Calibri","sans-serif"" style="line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<!--[if supportFields]><span style='mso-element:field-begin'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>ADDIN ZOTERO_ITEM CSL_CITATION
{"citationID":"AQkGmPcg","properties":{"formattedCitation":"Ahmad
Fauzi, \\uc0\\u8220{}KONSTRUKSI MODEL PENDIDIKAN PESANTREN: Diskursus Fundamentalisme
Dan Liberalisme Dalam Islam,\\uc0\\u8221{} {\\i{}Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran
Islam} 18, no. 1 (June 11, 2018): 85,
doi:10.21154/altahrir.v18i1.1161.","plainCitation":"Ahmad
Fauzi, “KONSTRUKSI MODEL PENDIDIKAN PESANTREN: Diskursus Fundamentalisme Dan
Liberalisme Dalam Islam,” Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 18, no. 1 (June 11,
2018): 85,
doi:10.21154/altahrir.v18i1.1161.","noteIndex":48},"citationItems":[{"id":590,"uris":["http://zotero.org/users/4926125/items/W9DXEI77"],"uri":["http://zotero.org/users/4926125/items/W9DXEI77"],"itemData":{"id":590,"type":"article-journal","abstract":"Abstract:The
role of pesantren education, since several centuries ago has contributed
greatly to social reality. This view is inseparable from the role of pesantren
as the last moral bastion of all models of Islamic education, even seen as the
oldest Islamic education in Indonesia. From the sociological persperctive, the
portrait of the presence of pesantren gave birth to the values of local wisdom
as a subculture of pesantren which is believed to be the core belief and core
values towards the implementation of Islamic education in the midst of intense
liberalism and fundamentalism. Therefore, to provide a holistic understanding
of this study, the author uses the social constructiontheory betweendialectics
i.e., externalization, objectivation and internalization. According to the
theoritical perspective, the process of creating the value system above is part
of the externalization which is believed as objectivation by society as the
internalized value systemwithin pesantren. Such value internalizationbecomes a
social capital of pesantren to developa moderate-inclusive pesantren education,
as a consequence of liberalism and fundamantalism. Because essentially, the
dynamics of pesantren education is always in contact with the its surrounding
social reality (historical determinism and practical realism) this view gives
birth to two models of education namely; pesantren is seen as cultural
enlightenment, and the dynamics of pesantren education can be influenced by
social reality, including the birth of liberalism and fundamentalism which
contributed to colour pesantren education portrait;more significantly pesantren
education emphasized on the principle of togetherness (ijtima'iyyah),
justice and tolerance (tasamuh) to social liberation (taharrur). <span
lang=AR-SA dir=RTL style='font-family:"Arial","sans-serif";mso-ascii-font-family:
Calibri;mso-ascii-theme-font:minor-latin;mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;mso-bidi-font-family:Arial;mso-bidi-theme-font:
minor-bidi'>الملخص: الدور تربية المعهد الاسلامي، منذ عدة قرون مضت إلى حد كبير
في الواقع الاجتماعي، لا يمكن فصلها وجهة نظر من مشية الصعود كما معقل الأخلاقي الماضي
من كافة طرازات التربية الإسلامية، حتى يعتبر أقدم التربية الإسلامية في إندونيسيا.
اجتماعيًا، وجود المعهد الاسلامي توليد القيم الحكمة المحلية، وثقافة فرعية داخلية
التي يعتقد أن تكون قيمة خط الأساس, لتنفيذ خضم التربية الإسلامية المتنامية
الليبرالية والأصولية. لذلك، لتوفير فهم شامل لهذا البحث، يستخدم الباحث نظرية البناء
الاجتماعي بين الديالكتيك (الخارجية, الداخلية, والموضوعية) في نظرية وعملية
خلق القيمة في النظام المذكور أعلاه، وهي جزء من نظرة الخارجية يعتقد أن الموضوعية
من قبل الجمهور كنظام معدل الاستيعاب في المعهد, قيم استيعاب أعلاه، رأس المال الاجتماعي
لبناء تربية المعهد الاسلامي معتدلة شاملة لنتيجة الليبرالية,و في الوقعية، ارتباط
بين تربية معهد الإسلامية هي مع الواقع , الحتمية التاريخية مع الواقعية العملية.
أعطى هذا الرأي ولادة إلى نموذجين، وهي التعليم؛ المعهدالاسلامي ينظر إليها على أنها
التنوير الثقافية, والتعليمية من المعهد الإسلامي يمكن أن تتأثر بالواقع الاجتماعي،
بما في ذلك ولادة الليبرالية والأصولية التي تأخذ تربية المعاهد الإسلامية, مزيد من
التركيز بشكل كبير على مبادئ العمل الجماعي والعدالة والتسامح لتحرير الاجتماعي</span><span
dir=LTR></span><span dir=LTR></span>. Abstrak: Peran pendidikan pesantren,
sejak beberapa abad yang lalu telah memberikan kontribusi besar terhadap
realitas sosial, pandangan tersebut tidak lepas dari kiprah pesantren sebagai
benteng moral terakhir dari segala model pendidikan Islam, bahkan dipandang
sebagai pendidikan Islam tertua di Indonesia. Secara sosiologis, potret
kehadiran pesantren melahirkan nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom)
sebagai subkultur pesantren yang diyakini menjadi nilai dasar (core belief and
core values) terhadap penyelenggaraan pendidikan Islam di tengah gencarnya
liberalisme dan fundamentalisme. Karena itu, untuk memberikan pemahaman
holistik terhadap kajian ini, penulis menggunakan teori (social construction)
antara dialektika (ekternalisasi, objektivasi dan internalisasi). Dalam
perspektif teori, proses terciptanya sistem nilai di atas merupakan bagian dari
ekternalisasi diyakini sebagai objektivasi oleh masyarakat sebagai sistem nilai
internalisasi dalam pesantren. Internalisasi nilai-nilai di atas menjadi modal
sosial (social capital) pesantren untuk membangun pendidikan pesantren moderat-inklusif,
sebagai dampak dari liberalime dan fundamantalisme. Karena pada hakikatnya,
dinamisasi pendidikan pesantren selalu bersentuhan dengan realitas sosial yang
mengitarinya antara (determinisme historis dengan realisme praktis). Pandangan
ini melahirkan dua model pendidikan, yaitu pesantren dipandang sebagai
pencerahan kultural, dan dinamika pendidikan pesantren dapat pengaruhi oleh
realitas sosial, termasuk lahirnya liberalisme dan fundamentalisme yang turut
ikut mewarnai potret pendidikan pesantren, secara signifikan pendidikan
pesantren lebih menekankan pada prinsip kebersamaan (ijtima’iyyah), keadilan
(adalah) dan toleransi (tasamuh) menuju pembebasan (taharrur)
sosial.","container-title":"Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran
Islam","DOI":"10.21154/altahrir.v18i1.1161","ISSN":"2502-2210,
1412-7512","issue":"1","journalAbbreviation":"Al-Tahrir:
Jurnal Pemikiran
Islam","page":"85","source":"DOI.org
(Crossref)","title":"KONSTRUKSI MODEL PENDIDIKAN PESANTREN:
Diskursus Fundamentalisme dan Liberalisme dalam Islam","title-short":"KONSTRUKSI
MODEL PENDIDIKAN
PESANTREN","volume":"18","author":[{"family":"Fauzi","given":"Ahmad"}],"issued":{"date-parts":[["2018",6,11]]}}}],"schema":"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"}
<span style='mso-element:field-separator'></span><![endif]--><span style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-hansi-font-family: Calibri;">Ahmad Fauzi, “KONSTRUKSI MODEL
PENDIDIKAN PESANTREN: Diskursus Fundamentalisme Dan Liberalisme Dalam Islam,” <i>Al-Tahrir:
Jurnal Pemikiran Islam</i> 18, no. 1 (June 11, 2018): 85,
doi:10.21154/altahrir.v18i1.1161.</span><!--[if supportFields]><span
style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></span></p>
</div>
<div id="ftn7" style="mso-element: footnote;">
<p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: x-small;"><a href="file:///D:/Essay%20akan%20publish/ke%20jurnal%20al%20tahrir/irham_zakaria_dinamika%20islam%20kontemporer.docx#_ftnref7" name="_ftn7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span face=""Calibri","sans-serif"" style="line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<!--[if supportFields]><span style='mso-element:field-begin'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>ADDIN ZOTERO_ITEM CSL_CITATION
{"citationID":"rNVqlNcZ","properties":{"formattedCitation":"MA.
Sahal Mahfudh, {\\i{}Pesantren Mencari Makna}, ed. Marwan Ja\\uc0\\u8217{}far,
1st ed. (Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999),
50\\uc0\\u8211{}57.","plainCitation":"MA. Sahal Mahfudh,
Pesantren Mencari Makna, ed. Marwan Ja’far, 1st ed. (Jakarta: Pustaka Ciganjur,
1999),
50–57.","noteIndex":49},"citationItems":[{"id":309,"uris":["http://zotero.org/users/4926125/items/MY4AAG4R"],"uri":["http://zotero.org/users/4926125/items/MY4AAG4R"],"itemData":{"id":309,"type":"book","edition":"1","event-place":"Jakarta","publisher":"Pustaka
Ciganjur","publisher-place":"Jakarta","title":"Pesantren
Mencari
Makna","author":[{"family":"Mahfudh","given":"MA.
Sahal"}],"editor":[{"family":"Ja'far","given":"Marwan"}],"issued":{"date-parts":[["1999"]]}},"locator":"50-57"}],"schema":"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"}
<span style='mso-element:field-separator'></span><![endif]--><span style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-hansi-font-family: Calibri;">MA. Sahal Mahfudh, <i>Pesantren
Mencari Makna</i>, ed. Marwan Ja’far, 1st ed. (Jakarta: Pustaka Ciganjur,
1999), 50–57.</span><!--[if supportFields]><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></span></p>
</div>
<div id="ftn8" style="mso-element: footnote;">
<p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: x-small;"><a href="file:///D:/Essay%20akan%20publish/ke%20jurnal%20al%20tahrir/irham_zakaria_dinamika%20islam%20kontemporer.docx#_ftnref8" name="_ftn8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span face=""Calibri","sans-serif"" style="line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<!--[if supportFields]><span style='mso-element:field-begin'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>ADDIN ZOTERO_ITEM CSL_CITATION
{"citationID":"LonTkXfl","properties":{"formattedCitation":"Ronald
A. Lukens-Bull, \\uc0\\u8220{}Two Sides of the Same Coin: Modernity and Tradition
in Islamic Education in Indonesia,\\uc0\\u8221{} {\\i{}Anthropology
<html_ent Glyph=\"@amp;\" Ascii=\"&amp;\"/>
Education Quarterly} 32, no. 3 (September 2001): 350\\uc0\\u8211{}72,
doi:10.1525/aeq.2001.32.3.350.","plainCitation":"Ronald A.
Lukens-Bull, “Two Sides of the Same Coin: Modernity and Tradition in Islamic
Education in Indonesia,” Anthropology <html_ent Glyph=\"@amp;\"
Ascii=\"&amp;\"/> Education Quarterly 32, no. 3 (September
2001): 350–72, doi:10.1525/aeq.2001.32.3.350.","noteIndex":50},"citationItems":[{"id":435,"uris":["http://zotero.org/users/4926125/items/4KCJM4XY"],"uri":["http://zotero.org/users/4926125/items/4KCJM4XY"],"itemData":{"id":435,"type":"article-journal","abstract":"Pesantren
Mahasiswa: negosiasi modernitas dan globalisasi\nPendidikan Islam dapat menjadi
tempat pertemuan untuk mengosiasikan antara tradisi, modernitas dan
globalisasi. Dalam hal ini tradisi dan modernitas bukan hanya kompatibel di
antara mereka akan tetapi dapat menciptakan tradisi modernitas Islam baru. Ini
yang merupakan hasil temuan (Lukens-Bull 2001). Ia melakukan penelitian di
pesantren Jawa kasusnya di ambil di pesantren Al Hikam Jawa Timur. Dalam
penelitian ini Luken-Bull menegaskan bahwa pesantren dengan figure Kyai dapat
menciptakan system hibrida dalam pendidikan Islam yang mampu menegosisasikan antara
antara tradisi dan modernitas untuk menciptakan tradisi modernitas Islam
Indonesia. Sistem pendidikan ini bukan hanya mempelajari ilmu-ilmu agama akan
tetapi mengkaji ilmu-ilmu umum. Dalam kasus al Hikam merupakan pesantren
mahasiswa, jadi mereka kalau siang belajar ilmu-ilmu umum, termasuk ilmu-ilmu
yang dipelajari masing-masing perguruan tinggi mereka dan di malam hari mereka
belajar ilmu-ilmu agama. Dengan demikian kata Luken-Bulls bahwa pendidikan
Islam klasik di Indonesia (pesantren) dengan penemuan atau pengembangan tradisi
modernitas bukanlah dua sisi mata uang yang berbeda tetapi dua sisi mata uang
yang sama. Artinya tradisionalisme dan modernism dapat bertemu, dan pendidikan
Islam dalam hal ini mejadi media mempertemukannya itu.","container-title":"Anthropology
<html_ent glyph=\"@amp;\" ascii=\"&amp;\"/>
Education
Quarterly","DOI":"10.1525/aeq.2001.32.3.350","ISSN":"0161-7761,
1548-1492","issue":"3","journalAbbreviation":"Anthropology
<html_ent glyph=\"@amp;\" ascii=\"&amp;\"/>
Education Quarterly","language":"en","page":"350-372","source":"DOI.org
(Crossref)","title":"Two Sides of the Same Coin: Modernity
and Tradition in Islamic Education in Indonesia","title-short":"Two
Sides of the Same
Coin","volume":"32","author":[{"family":"Lukens-Bull","given":"Ronald
A."}],"issued":{"date-parts":[["2001",9]]}}}],"schema":"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"}
<span style='mso-element:field-separator'></span><![endif]--><span style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-hansi-font-family: Calibri;">Ronald A. Lukens-Bull, “Two
Sides of the Same Coin: Modernity and Tradition in Islamic Education in Indonesia,”
<i>Anthropology <html_ent Glyph="@amp;"
Ascii="&amp;"/> Education Quarterly</i> 32, no. 3 (September
2001): 350–72, doi:10.1525/aeq.2001.32.3.350.</span></span></p><p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="text-indent: 0.5in;"><br /></span></p><p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br /></p>
</div>
</div>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-27815760491811275762021-06-27T09:04:00.000+07:002021-06-28T13:24:55.452+07:00Ajaran Tasawuf dan Peran Guru<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Goudy Old Style, serif;"><b>Oleh Irham Unisma Bekasi dan Yudril Basit Unusia Jakarta </b></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Goudy Old Style, serif;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Goudy Old Style, serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtFe6v7egNqPxZ-6iEE2zbk1ouvusy0U_OnHv519uPcNhxbWJOxB7rT7I8jPg1cR8qP5nCfB7ihX0BGD0kjGmgwNFpsYgkJtvsQmv3G0pgtRc0Xb3hFJXJoB89tlBIPnUBHXzIERQ2SlI0/s900/tasawuf.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="540" data-original-width="900" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtFe6v7egNqPxZ-6iEE2zbk1ouvusy0U_OnHv519uPcNhxbWJOxB7rT7I8jPg1cR8qP5nCfB7ihX0BGD0kjGmgwNFpsYgkJtvsQmv3G0pgtRc0Xb3hFJXJoB89tlBIPnUBHXzIERQ2SlI0/s320/tasawuf.jpg" width="320" /></a></span></div><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Tasawuf
adalah mazhab etika</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">,</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> ranah
yang paling diutamakan adalah moralitas.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Tujuan
pendidikan dalam tasawuf </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">dapat </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">memahami
diri untuk mengenal siapa dia sesungguhnya dan mencari ketenangan untuk meng</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">h</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">amba kepada penciptanya </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Subhi", "given" :
"Ahmad Mahmud", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "1992" ] ] }, "publisher" :
"Serambi Ilmu Semesta", "publisher-place" :
"Jakarta", "title" : "Filsafat Etika",
"type" : "book" }, "locator" : "204",
"uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=24f48610-f297-4722-9bce-c9da916f975b"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Subhi
1992:204)", "manualFormatting" : "(Subhi, 1992:204)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Subhi 1992:204)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Subhi 1992:204)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Subhi, 1992:204)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.<span class="MsoFootnoteReference"> </span>Biasanya orang yang belajar ilmu ini sudah
memiliki tujuan hidup yang capaiannya bukan lagi duniawi melainkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ukhrawi</i>. Seakan-akan mereka akan
menghadap kepada Tuhan, maka harus bersiap-siap memperbaiki diri dari perbuatan
buruk dan membersihkan dari penyakit hati.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Tasawuf
merupakan metodologi yang membimbing manusia ke</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">arah
harmoni dan keseimbangan total.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Sehingga
bertasawuf yang benar berarti berpendidikan bagi kesadaran emosi dan spiritual.
</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Pendidikan dalam</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ajaran
ini <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pada intinya proses menuju perbaikan
diri dan pribadi yang pada gilirannya akan mencapai puncak <i>makrifatullah </i></span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><i><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></i></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-font-style:italic'>ADDIN
CSL_CITATION { "citationItems" : [ { "id" :
"ITEM-1", "itemData" : { "author" : [ {
"dropping-particle" : "", "family" :
"Siradj", "given" : "Said Aqiel",
"non-dropping-particle" : "", "parse-names" :
false, "suffix" : "" } ], "edition" :
"4", "id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2012" ] ] }, "publisher" :
"SAS Foundation", "publisher-place" : "Jakarta
Selatan", "title" : "Tasawuf sebagai Kritik Sosial
Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi", "type" :
"book" }, "locator" : "238\u2013239",
"uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=2ab5ccd6-f015-4dc5-871f-98153857102b"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Siradj
2012:238\u2013239)", "manualFormatting" : "(Siradj,
2012:238\u2013239)", "plainTextFormattedCitation" :
"(Siradj 2012:238\u2013239)", "previouslyFormattedCitation"
: "(Siradj 2012:238\u2013239)" }, "properties" : {<span
style='mso-spacerun:yes'> </span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><i><span style='mso-element:field-separator'></span></i></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Siradj,
2012:238–239)</span><!--[if supportFields]><span class=MsoFootnoteReference><i><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-end'></span></span></i></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Tasawuf memberikan ajaran cinta terhadap Tuhan,
dan apabila orang sudah cinta akan Tuhannya maka akan mencintai makhluknya. Ini
merupakan ajaran yang hakiki dari jalan sufi </span><!--[if supportFields]><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Fuadi", "given" :
"Muhammad Robith", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"container-title" : "Ulul Albab", "id" :
"ITEM-1", "issue" : "2", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2013" ] ] }, "page" :
"1-14", "title" : "Memahami Tasawuf Ibnuu Arabi dan
Ibnuu al Farid: Konsep al Hubb Illahi, Wahdat al Wujud, Wahdah al Syuhud dan
Wahdat al Adyan", "type" : "article-journal",
"volume" : "14" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=50556da1-b45d-4a16-95ec-8d3a170049e8"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Fuadi
2013)", "manualFormatting" : "(Fuadi, 2013)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Fuadi 2013)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Fuadi 2013)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span style='mso-element:field-separator'></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-no-proof: yes;">(Fuadi, 2013)</span></span><!--[if supportFields]><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-end'></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. Abdullah Syarqowi dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Syarah Hikam</i> menegaskan bahwa ilmu
tasawuf sebagai tata cara untuk membersihkan hati dan juga untuk membentuk
akhlak atau budi pekerti. Setiap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mukallaf</i>
wajib <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ain</i> hukumnya belajar ilmu ini,
dalam rangka untuk memperbaiki diri secara lahir dan batin <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "Al", "family" : "Syarqowi", "given"
: "Abdullah", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "0" ] ] }, "publisher" :
"Maktabah al Balagh", "publisher-place" :
"Tuban", "title" : "Syarah Hikam Ibn Athoillah",
"type" : "book" }, "locator" : "b-w",
"uris" : [ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=2894069d-ab93-4d76-9fc5-a4326d53885d"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Syarqowi
n.d.:b-w)", "manualFormatting" : "(Syarqowi
n.d.,:b-w)", "plainTextFormattedCitation" : "(Syarqowi
n.d.:b-w)", "previouslyFormattedCitation" : "(Syarqowi
n.d.:b-w)" }, "properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'>
</span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Syarqowi n.d.,:b-w)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Pokok
pembahasan tasawuf menekankan kepada pembentukan karakter seseorang </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">untuk </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">meminimalisasi tingkat ego.</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Karakter seperti ini menjadikan pribadi terbentuk lebih
baik. Menurut Munir Mulkhan perkembangan pribadi yang ideal bisa dibangun
dengan meletakkan jiwa sufi, yang acap kali dicita-citakan oleh pendidikan,
karena herarki tahapan maqam </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span lang=IN style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi;mso-ansi-language:IN'>ADDIN
CSL_CITATION { "citationItems" : [ { "id" :
"ITEM-1", "itemData" : { "author" : [ {
"dropping-particle" : "", "family" :
"Mulkan", "given" : "Abdul Munir",
"non-dropping-particle" : "", "parse-names" :
false, "suffix" : "" } ], "container-title" :
"Antologi Studi Islam", "id" : "ITEM-1", "issued"
: { "date-parts" : [ [ "2000" ] ] }, "publisher"
: "Sunan Kalijaga Press", "publisher-place" :
"Yogyakarta", "title" : "\u201cMetodologi Penelitian
Pendidikan Islam\u201d", "type" : "chapter" },
"locator" : "178", "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=acc0b804-fb71-49ea-84b7-54a4f7ff6255"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Mulkan
2000:178)", "manualFormatting" : "(Mulkan, 2000:178)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Mulkan 2000:178)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Mulkan 2000:178)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}</span><span class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:
field-separator'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Mulkan, 2000:178)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Imam Ghazali telah menegaskan, bahwasanya jalan
sufi itu dengan ilmu dan amal. Adapun amalan yang dilakukan yaitu pembersihan
jiwa dan perilaku (akhlak) dari sifat tercela secara lahir dan batin. Selanjutnya
dapat mengosongkan hati dari yang selain Allah dan mengisinya dengan berdzikir
kepadaNya </span><!--[if supportFields]><span class=MsoFootnoteReference><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span></span></span><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN
CSL_CITATION { "citationItems" : [ { "id" :
"ITEM-1", "itemData" : { "author" : [ {
"dropping-particle" : "al", "family" :
"Ghazaly", "given" : "Abi Hamid Muhammad bin Muhammad
bin Muhammad", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2011" ] ] }, "publisher" :
"al Maktabah al 'Ashriyyah", "publisher-place" :
"Baerut Lebanon", "title" : "Al Munqidz Min Al Dhalal
wa Ma'ahu Kimiau al Sa'adat wa al Qowaid al 'Ashrati wa al Adabi fi al Din wa
Risalati Ayyuha al Waladi", "type" : "book" },
"locator" : "65", "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=b9db8167-cbdc-472d-94fb-431715790929"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Ghazaly
2011:65)", "plainTextFormattedCitation" : "(Ghazaly
2011:65)", "previouslyFormattedCitation" : "(Ghazaly
2011:65)" }, "properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'>
</span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Ghazaly 2011:65)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Orientasi
yang lain, ajaran tasawuf mengarahkan pada</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> penyadaran hakiki dengan pemaknaan hidup secara humanis</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">P</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">enyadaran
hakiki ini berada pada wilayah esoterik yang senantiasa meneguhkan nilai-nilai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ilahiyah</i> yang menjadi sumber </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">dari</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> segala bentuk kesadaran. </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Kemudian capaiannya lebih kepada
</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">kebahagiaan yang hakiki </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">yaitu pada dimensi</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> spiritual</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">itas</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> dan </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">dimensi</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ini
merupakan</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> ajaran inti darinya. Ajaran
ini bukan berarti seorang membenci perkara yang berhubungan dengan dunia, yang
mengasingkan diri dari hiruk pikuk dunia, akan tetapi seperti apa yang dinyatakan
oleh Sahal Mahfudz bahwa tasawuf memandang dunia ini adalah jembatan untuk
menuju akhirat. Artinya bukan memandang dunia ini sebagai musuh untuk
mendekatkan diri dengan Allah</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">, akan tetapi sebagai sarana untuk mendekatkan
diri kepadaNya</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. Konsep yang ditawarkan
tasawuf seperti zuhud</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">,</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">
diartikan sebagai cara untuk mengurangi pola hidup yang individualistik dan
konsumtif yang semakin marak pada era modern ini</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. Konsep ini</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> merupakan pengendali moral manusia, </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">yang
sekaligus mengajarkan untuk hidup sederhana</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Mahfudh", "given" :
"MA. Sahal", "non-dropping-particle" : "", "parse-names"
: false, "suffix" : "" } ], "edition" :
"7", "id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2007" ] ] }, "publisher" :
"LKiS", "publisher-place" : "Yogyakarta",
"title" : "Nuansa Fiqh Sosial", "type" :
"book" }, "uris" : [ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=412fea8e-aee6-490c-94ba-3a872584cb4f"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Mahfudh
2007)", "manualFormatting" : "(Mahfudh, 2007)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Mahfudh 2007)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Mahfudh 2007)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Mahfudh, 2007)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Oleh karena itu nilai-nilai ajaran ini sudah
sepatutnya menjadi inspirasi ke dalam semua bentuk pendidikan dalam rangka
mengembangkan pendidikan berkarakter. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Tasawuf
memberikan pendidikan kepada murid untuk memahami diri. Karena itu, seorang
murid perlu bantuan atau bimbingan supaya tidak tersesat dalam</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">memahami diri dan ini bisa diperoleh dari sosok
seorang guru. Konsep guru yang ditawarkannya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yaitu guru yang sesungguhnya. </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">A</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">rtinya seorang guru memiliki otoritas penuh terhadap
muridnya untuk menunjukkan jalan menuju kecenderungan spiritualitasnya </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Khan", "given" :
"Pir Villat Inayat", "non-dropping-particle" :
"", "parse-names" : false, "suffix" :
"" } ], "id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2005" ] ] }, "publisher" :
"Pustka Hidayah", "publisher-place" : "Bandung",
"title" : "Membawa Surga Ke Bumi", "type" :
"book" }, "uris" : [ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=78ecdcd9-0853-4a76-b7ab-f61d2599f422"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Khan
2005)", "manualFormatting" : "(Khan, 2005)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Khan 2005)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Khan 2005)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Khan, 2005)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Namun demikian g</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">uru</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> sufi juga tak segan</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> mendengarkan apa yang diceritakan murid. Berbeda dengan
kebanyakan guru yang hanya bisa memberikan ceramah kepada anak didik, dan tidak
mau mendengarkan apa yang diceritakan muridnya karena faktor ego yang ada pada
diri guru. </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Dalam kaitan ini </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Julian
Weissglass </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">tak menentangnya, ia menyatakan </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">bahwa seorang guru pertama kali </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">yang
harus </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">dilakukan adalah mendengarkan, kemudian
mengajar</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Weissglass", "given"
: "Julian", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"container-title" : "The Phi Delta Kappan", "id"
: "ITEM-1", "issue" : "6", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2012" ] ] }, "title" :
"Listen First, Then Teach", "type" :
"article-journal", "volume" : "93" },
"uris" : [ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=345e532d-f471-4683-bbbd-80e0349e7495"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" :
"(Weissglass 2012)", "plainTextFormattedCitation" :
"(Weissglass 2012)", "previouslyFormattedCitation" :
"(Weissglass 2012)" }, "properties" : {<span
style='mso-spacerun:yes'> </span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Weissglass 2012)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Guru
bukan hanya memiliki tugas mengajar, akan tetapi juga mendidik, </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">yang</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> tidak dibatasi oleh tempat</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">M</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">engajar
itu bisa dilaksanakan ketika<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>murid dan
guru melakukan kontak secara langsung</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">,</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><i><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">face to
face</span></i><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> ataupun
dengan media elektronik </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">yang</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> di</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">dalamnya terdapat materi ajar </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">dan terjadi </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">proses pembelajaran</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Mendidik
lebih dari itu, karena mendidik</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> tidak dibatasi oleh </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ruang</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">,</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> dan
waktu.</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">S</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">eorang
guru mendidik muridnya bisa dengan do’a tanpa adanya bahan ajar, yakni
mendoakan muridnya ketika d</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ari</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">
kejauhan untuk menadapatkan petunjuk oleh Allah, mendidik<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa dibuktikan dengan suri tauladan yang
baik seorang guru </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Syalhub", "given" :
"Fu\u2019ad Asy", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : { "date-parts"
: [ [ "2006" ] ] }, "publisher" : "gema insani",
"publisher-place" : "Jakarta", "title" :
"Guruku Muhammad SAW", "type" : "book" },
"locator" : "1-2", "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=62d27fc0-67aa-4f68-8996-913f14fd1c16"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Syalhub
2006:1\u20132)", "manualFormatting" : "(Syalhub,
2006:1\u20132)", "plainTextFormattedCitation" : "(Syalhub
2006:1\u20132)", "previouslyFormattedCitation" : "(Syalhub
2006:1\u20132)" }, "properties" : {<span
style='mso-spacerun:yes'> </span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Syalhub, 2006:1–2)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Dalam posisi ini m</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">urid merupakan orang yang
belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan dan bimbingan orang lain untuk
menjadi manusia ya</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ng</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">mengemban tugas </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">menjadi <i>khalifah fil ardi </i></span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><i><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></i></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-font-style:italic'>ADDIN
CSL_CITATION { "citationItems" : [ { "id" :
"ITEM-1", "itemData" : { "author" : [ {
"dropping-particle" : "", "family" :
"Ahmadi", "given" : "Abu",
"non-dropping-particle" : "", "parse-names" :
false, "suffix" : "" }, { "dropping-particle" :
"", "family" : "Uhbuyati", "given" :
"Nur", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2007" ] ] }, "publisher" :
"Rineka Cipta", "publisher-place" : "Jakarta",
"title" : "Ilmu Pendidikan", "type" :
"book" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=8bedbe61-b530-4996-bfeb-981247be790e"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Ahmadi
and Uhbuyati 2007)", "manualFormatting" : "(Ahmadi and
Uhbuyati, 2007)", "plainTextFormattedCitation" : "(Ahmadi
and Uhbuyati 2007)", "previouslyFormattedCitation" :
"(Ahmadi and Uhbuyati 2007)" }, "properties" : {<span
style='mso-spacerun:yes'> </span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><i><span style='mso-element:field-separator'></span></i></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Ahmadi and Uhbuyati, 2007)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><i><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></i></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Murid</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> juga
sebagai</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> manusia
yang mempunyai potensi sejak dilahirkan baik berupa potensi lahir dan potensi
batin </span><!--[if supportFields]><span class=MsoFootnoteReference><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span></span></span><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN
CSL_CITATION { "citationItems" : [ { "id" :
"ITEM-1", "itemData" : { "author" : [ {
"dropping-particle" : "", "family" :
"Jalaluddin", "given" : "",
"non-dropping-particle" : "", "parse-names" :
false, "suffix" : "" } ], "id" : "ITEM-1",
"issued" : { "date-parts" : [ [ "2011" ] ] },
"publisher" : "Rajawali Press", "publisher-place"
: "Jakarta", "title" : "Psikologi Agama",
"type" : "book" }, "locator" : "67",
"uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=a1f347f1-a2c8-42b7-b997-17cf3391d745"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" :
"(Jalaluddin 2011:67)", "manualFormatting" :
"(Jalaluddin, 2011:67)", "plainTextFormattedCitation" :
"(Jalaluddin 2011:67)", "previouslyFormattedCitation" :
"(Jalaluddin 2011:67)" }, "properties" : {<span
style='mso-spacerun:yes'> </span>}, "schema" : "https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Jalaluddin, 2011:67)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">K</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">onsep sufi</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> menekankan bahwa</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> murid membutuhkan peranan guru yang harus dilalui dalam
tahapan maqam.</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Tahapan
maqam dalam sufi dibagi menjadi empat tingkatan, pertama adalah maqam syariat
yakni suatu ibadah yang memperbaiki amalan-amalan lahir, kedua maqam hakikat
yakni</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">mengamalkan segala rahasia
yang gaib, ketiga maqam tare</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">k</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">at yakni
memperbaiki amalan-amalan batin, dan maqam ma’rifat yakni mengenal hakikat
Allah baik zat, sifat maupun perbuatannya, untuk mencapai tahapan-tahapan
tersebut </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">murid</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> harus mempunyai seorang
guru untuk menuntun atau membimbing mencapai tahapan tersebut</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">D</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">i</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">sinilah seorang guru memp</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">u</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">nyai hak otoritas terhadap muridnya untuk mencapai
tahapan-tahapan tersebut sebagai penunjuk jalan, artinya seorang guru memiliki
kedekatan emosional terhadap muridnya</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Mulyati", "given" :
"Sri", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2005" ] ] }, "publisher" :
"prenada Media", "publisher-place" : "Jakarta",
"title" : "Memahami dan Mengenal Tarekat Muktabarah di
Indonesia", "type" : "book" }, "locator" :
"6", "uris" : [ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=4e992a63-31d9-4b03-ad8e-9086807faebc"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Mulyati
2005:6)", "plainTextFormattedCitation" : "(Mulyati
2005:6)", "previouslyFormattedCitation" : "(Mulyati
2005:6)" }, "properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'>
</span>}, "schema" : "https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Mulyati 2005:6)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">G</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">uru</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">dan murid</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">memiliki hubungan yang susah untuk dipahami oleh rasio, hubungan
</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ini
sering disebut</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> <span lang="IN">dengan <i>iradah</i>, yang
biasa diartikan rindu atau keinginan</span></span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">G</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">uru
disebut dengan <i>murad</i> yakni orang yang dirindukan atau diinginkan, dan
orang yang mengikuti disebut dengan <i>murid</i>, orang yang rindu atau
berkeinginan</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Burhani", "given" :
"Ahmad Najib", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2002" ] ] }, "publisher" :
"Serambi", "publisher-place" : "Jakarta",
"title" : "Tarekat Tanpa Tarekat", "type" :
"book" }, "locator" : "53", "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=a5f97195-b598-4aaf-a20e-1b450b3db3db"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Burhani
2002:53)", "plainTextFormattedCitation" : "(Burhani
2002:53)", "previouslyFormattedCitation" : "(Burhani
2002:53)" }, "properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'>
</span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Burhani 2002:53)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. Guru adalah tempat curhat bagi muridnya, yang berangkat
dari landasan kepercayaan seorang murid terhadap gurunya</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Bentonous", "given" :
"Khaled", "non-dropping-particle" : "", "parse-names"
: false, "suffix" : "" } ], "id" :
"ITEM-1", "issued" : { "date-parts" : [ [
"2003" ] ] }, "publisher" : "Pustaka Sufi",
"publisher-place" : "Yogyakarta", "title" :
"Tasawuf sebagai Jantung Islam : Nilai-nilai universalitas tasawuf",
"type" : "book" }, "locator" : "51-52",
"uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=cc2649e0-f5ed-43a0-8e3c-397132e7fb7f"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" :
"(Bentonous 2003:51\u201352)", "plainTextFormattedCitation"
: "(Bentonous 2003:51\u201352)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Bentonous
2003:51\u201352)" }, "properties" : {<span
style='mso-spacerun:yes'> </span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Bentonous 2003:51–52)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> <span lang="IN">Landasan kepercayaan yang menyebabkan
patuhnya murid terhadap guru, yaitu sebagaimana kisah Abu Bakar Al-Shidiq meyakini
kebenaran Nabi Muhammad SAW, ketika semua orang menolak peristiwa <i>isra’-mi’ra.</i>
Abu Bakar</span></span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> merupakan</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> orang yang pertamakali membenarkannya</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Burhani", "given" :
"Ahmad Najib", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2002" ] ] }, "publisher" :
"Serambi", "publisher-place" : "Jakarta",
"title" : "Tarekat Tanpa Tarekat", "type" :
"book" }, "locator" : "54", "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=a5f97195-b598-4aaf-a20e-1b450b3db3db"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Burhani
2002:54)", "plainTextFormattedCitation" : "(Burhani
2002:54)", "previouslyFormattedCitation" : "(Burhani
2002:54)" }, "properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'>
</span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Burhani 2002:54)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Uraian
di atas dapat memberikan gambaran bahwa tasawuf sebagai ajaran moral spiritual bagi
manusia, kemudian guru sufi aktifitasnya bukan hanya mendidik atau mengajar
pada sisi intelektual maupun moral-perilaku, akan tetapi juga pada sisi
spiritualitas atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">batiniyyah</i>. Pada
sisi yang terakhir ini guru memiliki hubungan yang tak terbatas pada ruang dan
waktu kepada murid/anak didik, sehingga murid merasa selalu diperhatikan dan
guru terus memperhatikannya. Dengan demikian murid akan terus berupaya untuk
melakukan yang terbaik dan terus meningkatkan kualitas dirinya. Pemaknaan
guru/pendidik yang seperti ini akan menciptakan suasana pendidikan yang penuh
dengan rasa kecintaan dan ketenangan baik secara lahir dan batin. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kaitannya dengan ini Jamal Fakhri menguraikan </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">a</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">da dua katagori dalam pendidik</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">an</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> tentang otoritas pendidik, pertama pandangan
tradisional, yakni pendidik memiliki otoritas dan tanggung jawab dan menentukan
pengetahuan yang harus dipelajari oleh peserta didik, kedua pandangan pragmatis
yakni pendidik sebagai pendamping dan pemandu, dan pengarah dihadapan peserta
didik </span><!--[if supportFields]><span class=MsoFootnoteReference><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span></span></span><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN
CSL_CITATION { "citationItems" : [ { "id" :
"ITEM-1", "itemData" : { "author" : [ {
"dropping-particle" : "", "family" :
"Fakhari", "given" : "Jamal",
"non-dropping-particle" : "", "parse-names" :
false, "suffix" : "" } ], "id" :
"ITEM-1", "issued" : { "date-parts" : [ [
"2011" ] ] }, "publisher" : "UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta", "title" : "Modernisasi Pendidikan Islam: Gagasan
Tranformatif Pemikiran Fazlur Rahman", "type" :
"thesis" }, "locator" : "155-156",
"uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=afd5ecc1-b744-47bf-859b-87671927695d"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Fakhari
2011:155\u201356)", "plainTextFormattedCitation" :
"(Fakhari 2011:155\u201356)", "previouslyFormattedCitation"
: "(Fakhari 2011:155\u201356)" }, "properties" : {<span
style='mso-spacerun:yes'> </span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Fakhari 2011:155–56)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. Guru
dalam ajaran tasawuf tentu lebih jauh dari pandangan tersebut atau yang senada
dengannya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Kalau
teori-teori pendidikan modern seperti yang sudah dijelaskan pada sub sebelumnya
memberikan makna bahwa guru dengan berbagai kreatifitas dan metodologi dalam
proses pembelajaran, hanya menyentuh pada dimensi intelektualitas dan
emosional. Sehingga untuk hal itu peran guru sebatas pada kontak fisik saja, di
luar itu guru tak mampu mengontrolnya atau bahkan bebas tugas. Maka, hal ini
berbeda dengan pandangan tasawuf, bahwa guru memiliki peran yang tidak terbatas
pada ruang tertentu dan waktu secara khusus. Melainkan guru memiliki hubungan
dan tanggung jawab yang kuat untuk memberikan perubahan kepada murid pada sisi
intelektual, emosional, dan spiritual (moralitas secara lahir dan batin). Sebenarnya
inti dari pendidikan tasawuf tersebut<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>secara umum telah diamanatkan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 kepada
pemerintah Indonesia. Bahasa yang digunakan oleh UUD yakni pemerintah untuk
mengusahakan dan menyelenggarakan satu pendidikan nasional yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa yang diatur dengan undang-undang. Artinya pendidikan tasawuf dapat
menjadi bahan acuan untuk mengembangkan pendidikan nasional.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Tulisan ini merupakakan bagian dari artikel jurnal yang berjudul, "</span><span style="font-size: x-small;"><span style="background-color: white; color: #111111; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; text-indent: 0px;">REVITALISASI MAKNA GURU DARI AJARAN TASAWUF DALAM KERANGKA PEMBENTUKAN KARAKTER", terbit di Jurnal Ulul Albab 2018 lihat <a href="https://www.researchgate.net/publication/325985555_REVITALISASI_MAKNA_GURU_DARI_AJARAN_TASAWUF_DALAM_KERANGKA_PEMBENTUKAN_KARAKTER">di sini</a>.</span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: x-small;"><span style="background-color: white; color: #111111; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; text-indent: 0px;">Keterangan: Gambar diambil dari situs </span></span><span style="color: #111111; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: x-small;">https://iqra.id/4-pilar-penting-dalam-ilmu-tasawuf-235701/</span></p>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-80381677492170118722021-06-27T08:52:00.000+07:002021-06-27T08:52:21.343+07:00Diskursus Peran Pendidikan dan Arti Guru<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Oleh Irham UNISMA Bekasi dan Yudril Basith UNUSIA Jakarta</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmNwngjMR3hjMaI5szUKT5FgSGkm_IBUt4jYmCKiMc7sd_ZtREPHb9Qo8qDSPsLLc0oSHWq8yhy51LcQQK-dCPflVu6HV1oYvCpywWOIFYynMuz619WiCLMZe66Na3Tm6Sm642gxqgMGR0/s1080/sekolah.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="641" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmNwngjMR3hjMaI5szUKT5FgSGkm_IBUt4jYmCKiMc7sd_ZtREPHb9Qo8qDSPsLLc0oSHWq8yhy51LcQQK-dCPflVu6HV1oYvCpywWOIFYynMuz619WiCLMZe66Na3Tm6Sm642gxqgMGR0/s320/sekolah.jpeg" width="320" /></a></div><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Sebelum mendiskusikan
pengertian guru, penting kiranya terlebih dahulu menguraikan perdebatan peran
pendidikan dalam kehidupan manusia. </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Pendidikan
memiliki kontribusi yang besar dalam pembangunan peradaban manusia dan kemajuan
sebuah negara. Hal ini yang dilakukan oleh negara-negara maju, misalnya </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Singapura
meletakkan pendidikan menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam s</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">i</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">stem kemajuan </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">negara</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Tan", "given" :
"Oon-Seng", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"container-title" : "The Phi Delta Kappan", "id"
: "ITEM-1", "issue" : "3", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2012" ] ] }, "page" :
"76-77", "title" : "Singapore's Holistic Approach to
Teacher Development", "type" : "article-journal",
"volume" : "94" }, "uris" : [ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=8a310f25-9065-45d7-87e9-cae6719bfdb6"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Tan
2012)", "manualFormatting" : "(Tan, 2012)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Tan 2012)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Tan 2012)" }, "properties"
: {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Tan, 2012)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. Begitu
juga dengan </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">negara Jepang, Korea dan
China, yang menempatkan pendidikan sebagai hal yang utama untuk mencapai tujuan</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "editor" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Didham", "given" :
"Robert J.", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2011" ] ] }, "publisher" :
"Institute for Global Environmental Strategies", "title" :
"The Role of Governments in Education for Sustainable Consumption:
Strengthening Capacity For Effective Implementation In China, Japan, And Republic
Of Korea", "type" : "book" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=87840fbd-b131-4653-a7d1-09050bf0bb12"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Didham
2011)", "manualFormatting" : "(Didham, 2011)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Didham 2011)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Didham 2011)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Didham, 2011)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. P</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">endidikan merupakan ujung tombak sebuah
peradaban, dan merupakan pekerjaan pembangunan bangsa karena hal ini berkaitan dengan
suluruh aspek kehidupan </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Mihardja", "given" : "Achdiat
K.", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "1986" ] ] }, "publisher" :
"Pustaka Jaya", "publisher-place" : "Jakarta",
"title" : "Polemik Kebudayaan", "type" :
"book" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=c8111034-3b4b-4077-a3ff-e0c9b1aaf40b"
] }, { "id" : "ITEM-2", "itemData" : {
"author" : [ { "dropping-particle" : "",
"family" : "Supriadi", "given" :
"Dedi", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-2", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2005" ] ] }, "publisher" :
"Rosda Karya", "publisher-place" : "Bandung",
"title" : "Membangun Bangsa Melalui Pendidikan",
"type" : "book" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=0953c3c1-2106-491c-921b-f3299040ef52"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Mihardja
1986; Supriadi 2005)", "manualFormatting" : "(Mihardja,
1986)", "plainTextFormattedCitation" : "(Mihardja 1986;
Supriadi 2005)", "previouslyFormattedCitation" : "(Mihardja
1986; Supriadi 2005)" }, "properties" : {<span
style='mso-spacerun:yes'> </span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Mihardja, 1986)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Teori-teori pendidikan </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">modern </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">yang berkembang juga hampir senada tentang peran
pendidikan untuk manusia, </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">seperti halnya </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">teorinya </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Paulo </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">F</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">riere </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">yang menyatakan bahwa </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">pendidikan </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">dapat memberikan kesadaran kritis kepada manusia untuk
memberikan pembebasan</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Freire", "given" :
"Paulo", "non-dropping-particle" : "", "parse-names"
: false, "suffix" : "" } ], "id" :
"ITEM-1", "issued" : { "date-parts" : [ [
"2011" ] ] }, "publisher" : "continuumm",
"publisher-place" : "New York", "title" :
"Education for Critical Consciniousness", "type" :
"book" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=affffd51-e713-44a6-bb79-3d1aec61ef4a"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Freire
2011)", "manualFormatting" : "(Freire, 2011)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Freire 2011)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Freire 2011)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Freire, 2011)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Perkembangan lainnya</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ada </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">teori pendidikan
multikultural</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Banks", "given" :
"James A.", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2008" ] ] }, "publisher" :
"Pearson", "publisher-place" : "Boston",
"title" : "An Introduction Multicultural Education",
"type" : "book" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=cb598ae0-1140-4afc-93a8-ed0b56836a93"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Banks
2008)", "manualFormatting" : "(Banks, 2008)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Banks 2008)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Banks 2008)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Banks, 2008)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">, pendidikan humanis</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Zuchdi", "given" :
"Darmiyati", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2009" ] ] }, "publisher" :
"Bumi Aksara", "publisher-place" : "Jakarta",
"title" : "Humanisasi Pendidikan: Menemukan Kembali Pendidikan
yang Manusiawi", "type" : "book" }, "uris" :
[ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=c5c2b4ba-3918-4949-b73a-9b5a16ffbc57"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Zuchdi
2009)", "manualFormatting" : "(Zuchdi, 2009)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Zuchdi 2009)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Zuchdi 2009)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Zuchdi, 2009)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">, pendidikan behavioristik, pendidikan yang berbasis ne</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">u</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">rosains,</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">konstruktivisme</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">, dan proses pembelajaran
kognitif </span><!--[if supportFields]><span class=MsoFootnoteReference><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span></span></span><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN
CSL_CITATION { "citationItems" : [ { "id" :
"ITEM-1", "itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Schunk", "given" :
"Dale H.", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ], "edition"
: "sixth", "id" : "ITEM-1", "issued" :
{ "date-parts" : [ [ "2012" ] ] }, "publisher" :
"Pearson", "publisher-place" : "Boston",
"title" : "Learning Theorises an educational Perseptive",
"type" : "book" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=aea34c50-643b-47d6-bc17-2c7b760fc682"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Schunk
2012)", "manualFormatting" : "(Schunk, 2012)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Schunk 2012)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Schunk 2012)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Schunk, 2012)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.
Teori-teori ini secara </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">substansi</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">al</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">dalam rangka</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> <span lang="IN">membangun </span></span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">kualitas</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> <span lang="IN">kehidupan manusia</span></span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> dengan moralitas yang baik
melalui dunia pendidikan</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Tidak hanya itu,</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> terkait implementasi
pendidikan,</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">model-model pembelajaran</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> <span lang="IN">juga </span></span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">mengalami kemajuan, </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">misalnya</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> model <i>problem based learning </i></span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><i><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></i></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-font-style:italic'>ADDIN
CSL_CITATION { "citationItems" : [ { "id" :
"ITEM-1", "itemData" : { "author" : [ {
"dropping-particle" : "", "family" :
"Jonassen, David H.", "given" : "and Woei Hung",
"non-dropping-particle" : "", "parse-names" :
false, "suffix" : "" } ], "container-title" :
"Essential Readings in Problem-Based Learning: Exploring and Extending the
Legacy of Howard S. Barrows", "editor" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Andrew", "given" :
"Walker", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" }, {
"dropping-particle" : "", "family" :
"Heather", "given" : "Leary", "non-dropping-particle"
: "", "parse-names" : false, "suffix" :
"" }, { "dropping-particle" : "",
"family" : "E.", "given" : "Hmelo-Silver
Cindy", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" }, {
"dropping-particle" : "", "family" :
"A.", "given" : "Ertmer Peggy",
"non-dropping-particle" : "", "parse-names" :
false, "suffix" : "" } ], "id" :
"ITEM-1", "issued" : { "date-parts" : [ [
"2015" ] ] }, "page" : "17-42",
"publisher" : "Purdue University Press", "title"
: "All Problems Are Not Equal: Implications For Problem-Based Learning",
"type" : "chapter" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=9ba4de02-142b-4e29-80aa-681c8ce4dd1b"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" :
"(Jonassen, David H. 2015)", "plainTextFormattedCitation" :
"(Jonassen, David H. 2015)", "previouslyFormattedCitation"
: "(Jonassen, David H. 2015)" }, "properties" : {<span
style='mso-spacerun:yes'> </span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><i><span style='mso-element:field-separator'></span></i></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Jonassen,
David H. 2015)</span><!--[if supportFields]><span class=MsoFootnoteReference><i><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-end'></span></span></i></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">, m</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">etode <i>a</i></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">c</span></i><i><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ti</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ve</span></i><i><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">
learning </span></i><!--[if supportFields]><span class=MsoFootnoteReference><i><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span></span></i></span><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi;
mso-bidi-font-style:italic'>ADDIN CSL_CITATION { "citationItems" : [
{ "id" : "ITEM-1", "itemData" : {
"author" : [ { "dropping-particle" : "",
"family" : "Hollingsworth", "given" :
"Pat", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" }, {
"dropping-particle" : "", "family" :
"Lewis", "given" : "Gina",
"non-dropping-particle" : "", "parse-names" :
false, "suffix" : "" } ], "id" :
"ITEM-1", "issued" : { "date-parts" : [ [
"2008" ] ] }, "publisher" : "Indeks",
"publisher-place" : "Jakarta", "title" :
"Pembelajaran Aktif : Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di dalam
Kelas", "type" : "book" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=a69dc096-75df-4eb6-9980-16ca93606689"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" :
"(Hollingsworth and Lewis 2008)", "manualFormatting" :
"(Hollingsworth and Lewis, 2008)", "plainTextFormattedCitation"
: "(Hollingsworth and Lewis 2008)", "previouslyFormattedCitation"
: "(Hollingsworth and Lewis 2008)" }, "properties" : {<span
style='mso-spacerun:yes'> </span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><i><span style='mso-element:field-separator'></span></i></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Hollingsworth and Lewis, 2008)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><i><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></i></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">,</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">metode</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">holistic</span></i><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION { "citationItems"
: [ { "id" : "ITEM-1", "itemData" : {
"author" : [ { "dropping-particle" : "V.",
"family" : "Patel", "given" :
"Nandish", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"container-title" : "The International Journal of Educational
Management", "id" : "ITEM-1", "issue" :
"6/7", "issued" : { "date-parts" : [ [
"2003" ] ] }, "page" : "272-284",
"title" : "A Holistic Approach to Learning and Teaching
Interaction: Factors in the Developmen t of Critical Learners",
"type" : "article-journal", "volume" :
"17" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=ab0be353-4f4d-4698-9b3c-4fb571331ae2"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Patel
2003)", "manualFormatting" : "(Patel, 2003)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Patel 2003)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Patel 2003)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Patel, 2003)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">, </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">metode integrasi keilmuan yang sedang
dikembangkan UIN se-Indonesia </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Rifai", "given" :
"Nurlena", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" }, {
"dropping-particle" : "", "family" :
"Fauzan", "given" : "",
"non-dropping-particle" : "", "parse-names" :
false, "suffix" : "" }, { "dropping-particle" :
"", "family" : "Sayuti", "given" :
"Wahdi", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" }, {
"dropping-particle" : "", "family" :
"Bahrissalim", "given" : "",
"non-dropping-particle" : "", "parse-names" :
false, "suffix" : "" } ], "container-title" :
"Tarbiya", "id" : "ITEM-1", "issue" :
"1", "issued" : { "date-parts" : [ [
"2014" ] ] }, "page" : "13-33", "title"
: "Integrasi Keilmuan dalam Pengembangan Kurikulum di UIN Se-Indonesia:
Evaluasi Penerapan Integrasi Keilmuan UIN dalam Kurikulum dan Proses
Pembelajaran", "type" : "article-journal", "volume"
: "1" }, "uris" : [ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=1b0b2201-fe79-4b23-8569-a1d66d28fef0"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Rifai et
al. 2014)", "manualFormatting" : "(Rifai et al.,
2014)", "plainTextFormattedCitation" : "(Rifai et al.
2014)", "previouslyFormattedCitation" : "(Rifai et al.
2014)" }, "properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'>
</span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Rifai et al., 2014)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">,</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> andragogy </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Henschke", "given" :
"J. A", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ], "container-title"
: "Integrating Adult Learning and Technology for Effective Education:
Strategic Approaches", "editor" : [ {
"dropping-particle" : "", "family" :
"Wang", "given" : "V.",
"non-dropping-particle" : "", "parse-names" :
false, "suffix" : "" } ], "id" :
"ITEM-1", "issued" : { "date-parts" : [ [
"2009" ] ] }, "publisher" : "IGI Global",
"publisher-place" : "Hershey", "title" :
"Beginnings of the History and Philosophy of Andragogy 1833-2000",
"type" : "chapter" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=82ce5e0c-379c-418b-9693-7c6f6368cbba"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Henschke
2009)", "manualFormatting" : "(Henschke, 2009)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Henschke 2009)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Henschke 2009)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Henschke, 2009)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">, </span><i><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">creating organization learning </span></i><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><i><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></i></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-font-style:italic'>ADDIN
CSL_CITATION { "citationItems" : [ { "id" :
"ITEM-1", "itemData" : { "author" : [ {
"dropping-particle" : "", "family" :
"Lashway", "given" : "Larry",
"non-dropping-particle" : "", "parse-names" :
false, "suffix" : "" } ], "container-title" :
"Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan", "id" :
"ITEM-1", "issue" : "3", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2009" ] ] }, "page" :
"580-587", "title" : "Creating A Learning
Organization", "type" : "article-journal",
"volume" : "14" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=3d9c0386-3535-4eb3-956f-92546771afd1"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Lashway
2009)", "manualFormatting" : "(Lashway, 2009)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Lashway 2009)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Lashway 2009)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><i><span style='mso-element:field-separator'></span></i></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Lashway,
2009)</span><!--[if supportFields]><span class=MsoFootnoteReference><i><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-end'></span></span></i></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">, dan </span><i><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">teacher-centered learning</span></i><i><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span></i><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ke <i>student-centereded learning </i></span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><i><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></i></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-font-style:italic'>ADDIN
CSL_CITATION { "citationItems" : [ { "id" :
"ITEM-1", "itemData" : { "author" : [ {
"dropping-particle" : "", "family" :
"Garrett", "given" : "Tracey",
"non-dropping-particle" : "", "parse-names" :
false, "suffix" : "" } ], "container-title" :
"Journal of Classroom Interaction", "id" :
"ITEM-1", "issue" : "1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2008" ] ] }, "page" :
"34 - 47", "title" : "Student-Centered and
Teacher-Centered Classroom management: a Case Study of Three Elementary
Teachers", "type" : "article-journal",
"volume" : "43" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=1863c064-946b-4695-a9f2-3451c9c80442"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Garrett
2008)", "manualFormatting" : "(Garrett, 2008)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Garrett 2008)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Garrett 2008)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" : "https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><i><span style='mso-element:field-separator'></span></i></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Garrett,
2008)</span><!--[if supportFields]><span class=MsoFootnoteReference><i><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-end'></span></span></i></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Model-model
pembelajaran ini tidak lain s</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ebagai upaya untuk </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">mencapai</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">tujuan </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">pendidikan yang sesuai dengan perkembangan
zaman, </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">dan untuk</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">
tercapainya cita-cita pendidikan</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">,</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> yakni
memanusiakan manusia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">P</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ada dasarnya pendidikan bebas untuk semua dan tidak
terbatas pada </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">sejumlah anak tertentu</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">,</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> dalam
ruang tertentu dan bimbingan orang tertentu</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> atau waktu tertentu</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Hidayatullah",
"given" : "Syarif", "non-dropping-particle" :
"", "parse-names" : false, "suffix" :
"" } ], "container-title" : "Jurnal Pendidikan
Islam", "id" : "ITEM-1", "issue" :
"2", "issued" : { "date-parts" : [ [
"2013" ] ] }, "page" : "419-440",
"title" : "Perspektif Filosofis Sir Muhammad Iqbal Tentang Pendidikan
Islam", "type" : "article-journal", "volume"
: "2" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=910c4f86-05ee-437d-bb7e-f0367713a582"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" :
"(Hidayatullah 2013)", "manualFormatting" :
"(Hidayatullah, 2013)", "plainTextFormattedCitation" :
"(Hidayatullah 2013)", "previouslyFormattedCitation" :
"(Hidayatullah 2013)" }, "properties" : {<span
style='mso-spacerun:yes'> </span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Hidayatullah, 2013)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. Namun
setidaknya keberhasilan </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">peran </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">pendidikan
ditentukan oleh tiga hal, </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">yakni </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">proses
pembelajaran yang baik, peserta didik yang berkualitas, dan guru atau pendidik
yang profesional </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Mahfud", "given" :
"Mahsun", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"container-title" : "Insania Jurnal Pemikiran Alternatif
Pendidikan", "id" : "ITEM-1", "issue" : "1",
"issued" : { "date-parts" : [ [ "2009" ] ] },
"page" : "3-18", "title" : "Paradigma
Pendidikan Islam dan Keprofesionalan Guru dalam Menjawab Tantangan
Global", "type" : "article-journal",
"volume" : "14" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=3998435f-8630-4c42-b297-15836046bbf2"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Mahfud
2009)", "manualFormatting" : "(Mahfud, 2009)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Mahfud 2009)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Mahfud 2009)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Mahfud, 2009)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Dari tiga hal itu sebenarnya titik s</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">entral</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">nya ada pada</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> seorang guru atau pendidik</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">D</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">i era
global</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> <span lang="IN">peran p</span></span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">endidik bukanlah
hanya sebatas mengajar</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">,</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> akan
tetapi pendidik dituntu</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">t</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> untuk
menjadi seseorang yang profesional. Hal ini juga sebag</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">a</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">imana termaktub dalam Undang-</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">u</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ndang </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">RI n</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">omor 14
Tahun 2005 bab I dan pasal I tentang </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">g</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">uru dan </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">d</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">osen, bahwa</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">pendidik
merupakan tenaga profesional yang merencanakan, melaksanakan pembelaj</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">a</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ran serta mengevaluasi hasil belajar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Jadi,
peran pentingnya pendidikan itu terlatak pada diri seorang guru. Secara </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">sederhana</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> guru </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">dipahami
sebagai</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">
seseorang yang mengajarkan ilmu. Menurut Surya</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">,</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> guru memiliki makna </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">yang variatif yang dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang. Misalnya dari sudut pandang</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> siswa</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">, guru</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">sebagai
sumber motivasi belajar. Dari sudut pandang orang tua</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">,</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> guru menjadi mitra pendidik bagi anak-a</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">n</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ak. </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">D</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ari
sudut pandang pemerintah, guru </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">sebagai
orang yang </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">berperan secara profesional dan proporsional sebagai unsur
penunjang kebijakan program pemerintah terutama di bidang pendidikan.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">D</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ari</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> sudut
pandang masyarakat</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">, guru</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> adalah
wakil masyarakat di lembaga pendidikan, dan wakil pendidikan masyarakat. </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Kalau</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> sudut pandang budaya </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">guru </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">merupakan subjek yang berperan dalam pewarisan
budaya dari satu generasi ke</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">genarasi
yang lainnya, yang pada hak</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">i</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">katnya
guru memiliki keberdayaan untuk mewujudkan kinerja seorang guru yang dapat
mewujudkan fungsi dan perannya secara optimal </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Surya", "given" :
"Mohammad", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ], "id"
: "ITEM-1", "issued" : { "date-parts" : [ [
"2002" ] ] }, "publisher" : "Balai Pustaka",
"publisher-place" : "Jakarta", "title" :
"Bunga Rampai Guru dan Pendidikan", "type" :
"book" }, "locator" : "22-23", "uris" :
[ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=4408bf5a-6f41-4b10-bf88-829bc27ebefa"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Surya
2002:22\u201323)", "manualFormatting" : "(Surya,
2002:22\u201323)", "plainTextFormattedCitation" : "(Surya
2002:22\u201323)", "previouslyFormattedCitation" : "(Surya
2002:22\u201323)" }, "properties" : {<span
style='mso-spacerun:yes'> </span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Surya, 2002:22–23)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Menurut</span></span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span></span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Sheila
Spence g<span class="hps">uru yang baik adalah murid yang baik</span></span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">, maksudnya </span></span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">guru </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">dapat berperan sebagai siswa yang baik </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">dan </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">menjadikan siswa sebagai pusat perubahan, yang
diposisikan seolah sebagai guru dan</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">untuk itu</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> butuh dukungan dari sekitar lingkungan yang
ada </span><!--[if supportFields]><span class=MsoFootnoteReference><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span></span></span><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN
CSL_CITATION { "citationItems" : [ { "id" :
"ITEM-1", "itemData" : { "author" : [ {
"dropping-particle" : "", "family" :
"Spence", "given" : "Sheila",
"non-dropping-particle" : "", "parse-names" :
false, "suffix" : "" } ], "container-title" :
"Meta: Research In Hermeneutics, Phenomenology, And Practical
Philosophy", "id" : "ITEM-1", "issue" :
"1", "issued" : { "date-parts" : [ [
"2012" ] ] }, "page" : "37-55", "title"
: "Student to Teacher", "type" : "article-journal",
"volume" : "4" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=0a6ed2e6-f702-4c9b-829d-6f15bd15f859"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Spence
2012)", "manualFormatting" : "(Spence, 2012)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Spence 2012)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Spence 2012)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" : "https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Spence, 2012)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Lebih dari itu, s</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">yarat utama bagi guru untuk dapat mengajar dengan baik
adalah guru yang memiliki penguasaan materi yang telah memadai, guru
benar-benar kompeten dengan materi yang akan diberikannya, sebab guru yang
tidak kompeten tentu tidak dapat mengahasilkan siswa yang kompeten</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Rizali", "given" :
"Ahmad", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" }, {
"dropping-particle" : "", "family" :
"Sidi", "given" : "Indra Djati",
"non-dropping-particle" : "", "parse-names" :
false, "suffix" : "" }, { "dropping-particle" :
"", "family" : "Dharma", "given" :
"Satria", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : { "date-parts"
: [ [ "2008" ] ] }, "publisher" : "Grasindo",
"publisher-place" : "Jakarta", "title" :
"Dari guru konvensional menuju guru professional", "type" :
"book" }, "locator" : "18-19", "uris" :
[
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=9b18fb32-07a5-44cc-81e2-6a07a93b3cee"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Rizali,
Sidi, and Dharma 2008:18\u201319)", "manualFormatting" :
"(Rizali, Sidi, and Dharma, 2008:18\u201319)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Rizali, Sidi, and Dharma
2008:18\u201319)", "previouslyFormattedCitation" :
"(Rizali, Sidi, and Dharma 2008:18\u201319)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" : "https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Rizali, Sidi, and Dharma,
2008:18–19)</span><!--[if supportFields]><span class=MsoFootnoteReference><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Fazlur Rahman seperti dalam tesis Jamal Alfakhari, </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">melengkapi</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> ada tiga syarat berkaitan dengan kualiatas pendidik,
yakni profesional, berpikir kreatif, dan terpadu. Sikap profesional menuntut
seorang guru memiliki skill, metode yang cocok untuk menumbuhkan pengetahuan
siswa. Tugas pendidik adalah menumbuhkan kemauan peserta didik untuk
menciptakan pengetahuan dan menggunakannya, dan pengetahuan itu dipengaruhi
oleh komunikasi antara murid dan guru dalam rangka pengembangan potensi peserta
didik</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span class=MsoFootnoteReference><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span></span></span><span
style='font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN
CSL_CITATION { "citationItems" : [ { "id" :
"ITEM-1", "itemData" : { "author" : [ {
"dropping-particle" : "", "family" :
"Fakhari", "given" : "Jamal",
"non-dropping-particle" : "", "parse-names" :
false, "suffix" : "" } ], "id" :
"ITEM-1", "issued" : { "date-parts" : [ [
"2011" ] ] }, "publisher" : "UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta", "title" : "Modernisasi Pendidikan Islam: Gagasan
Tranformatif Pemikiran Fazlur Rahman", "type" :
"thesis" }, "locator" : "154", "uris" :
[ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=afd5ecc1-b744-47bf-859b-87671927695d"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Fakhari
2011:154)", "manualFormatting" : "(Fakhari,
2011:154)", "plainTextFormattedCitation" : "(Fakhari
2011:154)", "previouslyFormattedCitation" : "(Fakhari 2011:154)"
}, "properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" : "https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Fakhari, 2011:154)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Secara umum guru bisa dikatagorikan menjadi dua, yakni
orang yang benar-benar memiliki jiwa guru, kedua adalah guru yang dipaksakan
menjadi guru. Guru yang pertama memiliki keyakinan dalam memandang murid yang
dipandang sebagai manusia yang diciptakan dengan martabat yang luhur dan mampu
memimpin. Kemudian sebagai ciptaan Tuhan terbaik yang memiliki potensi dan
nilai. </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Pandangan
yang kedua adalah mereka yang hanya datang mengajar untuk menggugurkan
kewajiban sebagai rutinitas, datang mengisi absen, dan hal ini berimplikasi
terhadap tidak terjadi <i>transfer of velue</i> dan suri tauladan yang baik
untuk muridnya, karena dia tidak paham makna sebagai guru </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span></span></span><span style='font-size:12.0pt;
line-height:150%;font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:
"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Eckert", "given" :
"Jonathan", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"container-title" : "The Phi Delta Kappan", "id"
: "ITEM-1", "issue" : "4", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2011" ] ] }, "page" :
"20-23", "title" : "Teachers and Faith",
"type" : "article-journal", "volume" :
"93" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=6ebf35c0-9743-4276-a383-7d0ce9649429"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Eckert
2011)", "manualFormatting" : "(Eckert, 2011)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Eckert 2011)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Eckert 2011)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" : "https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Eckert, 2011)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-size:12.0pt;line-height:150%;
font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. <o:p></o:p></span></p>
<p class="Default" style="line-height: 150%; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Peran pentingnya guru telah dibahas oleh para peneliti, </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">misalnya
dalam riset terdahulu yang berjudul “M</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">eningkatkan </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">P</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">restasi </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">B</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">elajar </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">M</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">atematika </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">M</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">elalui </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">M</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">etode </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">K</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ooperatif </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">M</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">odel </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">L</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">earning </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">T</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ogether</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">”</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi;
color:windowtext'><span style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span></span></span><span
style='font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi;color:windowtext'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Suyadi", "given" :
"HM.", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"container-title" : "Media Penelitian Pendidikan",
"id" : "ITEM-1", "issue" : "2",
"issued" : { "date-parts" : [ [ "2012" ] ] },
"page" : "110-119", "title" : "Meningkatkan
Prestasi Belajar Matematika Melalui Metode Kooperatif Model Learning Together
Pada Siswa Kelas Viif Smp Negeri 21 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012",
"type" : "article-journal", "volume" :
"6" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=52b0dc90-bbb6-4d1e-8afc-59dc1f4cb811"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Suyadi
2012)", "manualFormatting" : "(Suyadi, 2012)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Suyadi 2012)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Suyadi 2012)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>}, "schema"
:
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Suyadi, 2012)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi;
color:windowtext'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">, </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">kemudian “P</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">eningkatan </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">K</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ecepatan </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">E</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">fektif </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">M</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">embaca (KEM) dan </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">P</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">emahaman dengan </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">M</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">etode </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Q</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">uantum </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">R</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">eader </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">P</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ada </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">S</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">iswa</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">”</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi;
color:windowtext'><span style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span></span></span><span
style='font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi;color:windowtext'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Kartobi", "given" :
"Hikmat", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "0" ] ] }, "title" :
"Peningkatan Kecepatan Efektif Membaca (KEM) dan pemahaman dengan metode
quantum reader pada siswa kelas VIII Kharisma Bangsa Pondok Cabe Tahun
Pelajaran 2012/2013", "type" : "thesis" },
"uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=c5e9633a-f7b9-4716-bcf3-6e19c19ef1b6"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Kartobi
n.d.)", "plainTextFormattedCitation" : "(Kartobi
n.d.)", "previouslyFormattedCitation" : "(Kartobi
n.d.)" }, "properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'>
</span>}, "schema" : "https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Kartobi
n.d.)</span><!--[if supportFields]><span class=MsoFootnoteReference><span
style='font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi;color:windowtext'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">,</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">selanjutnya
“P</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">endekatan </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">B</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">erbasis </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">T</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ugas, </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">K</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">epribadian </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">E</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">kstrovat dan </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">K</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">eterampilan </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">B</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">erbicara </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">B</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ahasa </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">A</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">rab </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi;
color:windowtext'><span style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span></span></span><span
style='font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi;color:windowtext'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Dinata", "given" :
"Yuan Martina", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2009" ] ] }, "publisher" :
"UIN Syarif Hidayatullah Jakarta", "title" :
"Pendekatan Berbasis Tugas, Kepribadian Ekstrovat dan Keterampilan
Berbicara Bahasa Arab", "type" : "thesis" },
"uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=0b2c5aa9-b7dc-47a7-a792-e91561925c63"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Dinata
2009)", "manualFormatting" : "(Dinata, 2009)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Dinata 2009)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Dinata 2009)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Dinata,
2009)</span><!--[if supportFields]><span class=MsoFootnoteReference><span
style='font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi;color:windowtext'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Berikutnya
tentang, “P</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">aradigma </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">B</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">aru </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">P</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">embelajaran </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">T</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">elaah </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">K</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">eberhasilan </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">M</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">odel DSL (Dawah Sistem Langsung) </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi;
color:windowtext'><span style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span></span></span><span
style='font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi;color:windowtext'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Rahman", "given" :
"Abdul", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2010" ] ] }, "publisher" :
"UIN Syarif Hidayatullah Jakarta", "title" :
"Paradigma baru pembelajaran telaah keberhasilan model DSL (kawah Sistem
Langsung) di SMK Negri 8 Jakarta", "type" : "thesis"
}, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=4ba8e000-43fc-4cb3-b4a7-ce8923c5d37b"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Rahman
2010)", "manualFormatting" : "(Rahman, 2010)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Rahman 2010)", "previouslyFormattedCitation"
: "(Rahman 2010)" }, "properties" : {<span
style='mso-spacerun:yes'> </span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Rahman,
2010)</span><!--[if supportFields]><span class=MsoFootnoteReference><span
style='font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi;color:windowtext'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">, “</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Teacher Effectiveness in Relation
to Emotional Intelligence</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">”</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi;
color:windowtext'><span style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span></span></span><span
style='font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi;color:windowtext'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Jha", "given" :
"Ajeya", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" }, {
"dropping-particle" : "", "family" : "Singh",
"given" : "Indoo", "non-dropping-particle" :
"", "parse-names" : false, "suffix" :
"" } ], "container-title" : "Europe's Journal of
Psychology", "id" : "ITEM-1", "issue" :
"4", "issued" : { "date-parts" : [ [
"2012" ] ] }, "page" : "667\u2013685",
"title" : "Teacher Effectiveness in Relation to Emotional
Intelligence Among Medicaland Engineering Faculty Members",
"type" : "article-journal", "volume" :
"8" }, "uris" : [ "http://www.mendeley.com/documents/?uuid=006761c8-cc5b-402c-b66b-be92f98f7d81"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Jha and
Singh 2012)", "manualFormatting" : "(Jha and Singh,
2012)", "plainTextFormattedCitation" : "(Jha and Singh
2012)", "previouslyFormattedCitation" : "(Jha and Singh
2012)" }, "properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'>
</span>}, "schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(Jha and Singh, 2012)</span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi;
color:windowtext'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">, </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">dan “</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Student-Teacher </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">R</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">elationships As </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">P</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">redictors of </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">R</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">eading </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">C</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">omprehension</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">”</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span><!--[if supportFields]><span
class=MsoFootnoteReference><span style='font-family:"Goudy Old Style","serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:major-bidi;
color:windowtext'><span style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span></span></span><span
style='font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi;color:windowtext'>ADDIN CSL_CITATION {
"citationItems" : [ { "id" : "ITEM-1",
"itemData" : { "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "DeTeso", "given" :
"Jeffrey A.", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ],
"id" : "ITEM-1", "issued" : {
"date-parts" : [ [ "2011" ] ] }, "publisher" :
"Colombia University", "title" : "Student-Teacher
relationships As predictors of reading comprehension gains in 2nd grade",
"type" : "thesis" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=f0bcb05e-4ca5-47a3-bd2e-5c97c063d8f5"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(DeTeso
2011)", "manualFormatting" : "(DeTeso, 2011)",
"plainTextFormattedCitation" : "(DeTeso 2011)",
"previouslyFormattedCitation" : "(DeTeso 2011)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" :
"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span class=MsoFootnoteReference><span style='mso-element:field-separator'></span></span></span><![endif]--><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-no-proof: yes;">(DeTeso,
2011)</span><!--[if supportFields]><span class=MsoFootnoteReference><span
style='font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi;color:windowtext'><span style='mso-element:field-end'></span></span></span><![endif]--><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">.</span><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> <span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="Default" style="line-height: 150%; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">R</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">iset tersebut pada intinya guru yang
menentukan proses pembelajaran dan keduanya saling berkaitan dalam rangka memberikan
peran pendidikan pada seluruh insan di dunia. </span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Riset-riset terdahulu </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">itu</span><span lang="IN" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> mengkaji proses pembelajaran yang melibatkan
antara guru dan metode-metode yang digunakannya. </span><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Berhasil tidaknya program pendidikan termasuk pendidikan agama
tergantung pada kemampuan gurunya, misalnya pendidikan agama dapat membentuk
moral kemajemukan karena didukung oleh guru yang memiliki moral itu </span><!--[if supportFields]><span
style='font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-begin;
mso-field-lock:yes'></span>ADDIN CSL_CITATION { "citationItems" : [ {
"id" : "ITEM-1", "itemData" : { "DOI" :
"10.15575/jpi.v3i2.1448", "ISSN" : "2460-8149",
"abstract" : "This article aims to explain the roles of PAI
(Pendidikan Agama Islam/Islamic Education) at multicultural schools. It was the
results of the field research by using a qualitative method. The research was
conducted at SMA (Sekolah Menengah Atas/Senior High School) Plus Pembangunan
Jaya Bintaro Tangerang. The school was selected because its students had
diversity of backgrounds, and the school had committed to develop the
multicultural insights. Data of research were obtained through interview,
observation, and documentation. The results showed that PAI had the roles as
the pluralism moral activator to students. PAI was applied in the educational
process to form students\u2019 multicultural attitude and thought. There were
two underlying findings, namely: type of inclusive educators and design of
multicultural curriculum.", "author" : [ { "dropping-particle"
: "", "family" : "Irham", "given" :
"Irham", "non-dropping-particle" : "",
"parse-names" : false, "suffix" : "" } ], "container-title"
: "Jurnal Pendidikan Islam", "id" : "ITEM-1",
"issued" : { "date-parts" : [ [ "2018" ] ] },
"title" : "Islamic Education at Multicultural Schools",
"type" : "article-journal" }, "uris" : [
"http://www.mendeley.com/documents/?uuid=4f46d6cf-1272-38c4-87bd-8c996931c6a0"
] } ], "mendeley" : { "formattedCitation" : "(Irham
2018)", "manualFormatting" : "(Irham, 2018)",
"plainTextFormattedCitation" : "(Irham 2018)",
"previouslyFormattedCitation" : "(Irham 2018)" },
"properties" : {<span style='mso-spacerun:yes'> </span>},
"schema" : "https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"
}<span style='mso-element:field-separator'></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-no-proof: yes;">(Irham, 2018)</span></span><!--[if supportFields]><span
style='font-family:"Goudy Old Style","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:major-bidi'><span style='mso-element:field-end'></span></span><![endif]--><span style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">. Jadi dalam hal ini guru pemegang kendali
terhadap perkembangan murid, pada sisi moralitas, maupun intelektualitas. Guru
dalam arti ini dapat dikatakan sebagai penyampai materi, atau fasilitator,
mediator, kepada anak didik. Penekanannya lebih kepada guru yang profesional, menguasai
metode pembelajaran dan pengajaran yang orientasinya adalah pada kecerdasan
kognitif. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kalau pengertian guru dengan
perannya seperti ini akan mengalami masalah dalam membentuk moralitas anak
didik. Maka dari itu untuk pendidikan karakter harus ada revitalisasi makna
guru<i style="mso-bidi-font-style: normal;">. </i>Selanjutnya ini berupaya
menguraikan makna guru dari pendekatan tasawuf. <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></i></span></p><p class="Default" style="line-height: 150%; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: Goudy Old Style, serif;">Tulisan ini merupakan bagian dari artikel jurnal yang berjudul, "</span><a class="nova-e-link nova-e-link--color-inherit nova-e-link--theme-bare" href="https://www.researchgate.net/publication/325985555_REVITALISASI_MAKNA_GURU_DARI_AJARAN_TASAWUF_DALAM_KERANGKA_PEMBENTUKAN_KARAKTER" style="background: none rgb(255, 255, 255); border: 0px; cursor: pointer; display: inline; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-weight: 700; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left;">REVITALISASI MAKNA GURU DARI AJARAN TASAWUF DALAM KERANGKA PEMBENTUKAN KARAKTER</a>". Terbit di Jurnal Ulul Albab 2018.<span style="font-family: "Goudy Old Style", serif; text-indent: 0.5in;"> </span></p><p class="Default" style="line-height: 150%; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Goudy Old Style", serif; text-indent: 0.5in;">Keterangan: gambar diambil dari situs </span><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Goudy Old Style, serif;">https://mpi-iainpalopo.ac.id/</span></span></p>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5414330635690276487.post-12669111453357508672021-06-27T08:15:00.001+07:002021-06-27T08:17:04.716+07:00Pendidikan Islam dan Dinamika Pemikiran Islam Saling Berhubungan<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Oleh Irham Unisma Bekasi dan </span><span style="font-family: "Times New Arabic", serif; font-size: 12pt; text-align: center;">Zakaria
Husin Lubis PTIQ Jakarta</span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPRAXNcht2L-XbM99gU_CJVbc9jEyJNoxxUlkG6sKDP4UQeXFC0osNgx9_MXPbmety2MYMlZwdtNZv0ZHGzzARb6fmkMlLimdIPc2bgKMRUSBMhK9FanzbM7thSTHh5W7TJoOJA3sQ3Z3j/s300/image-asset.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="269" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPRAXNcht2L-XbM99gU_CJVbc9jEyJNoxxUlkG6sKDP4UQeXFC0osNgx9_MXPbmety2MYMlZwdtNZv0ZHGzzARb6fmkMlLimdIPc2bgKMRUSBMhK9FanzbM7thSTHh5W7TJoOJA3sQ3Z3j/s0/image-asset.jpeg" /></a></div><br /><p></p><p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Artikel<b> </b>ini<b> </b>bermaksud untuk menjelaskan dinamika
pemikiran Islam kontemporer dan peran pendidikan Islam yang menjadi salah satu
penopangnya. Dinamika pemikiran Islam itu beragam namun memiliki karakter yang
sama yaitu pemikiran yang saling berlawanan dan pemikiran yang mencari titik
temu. Pemikiran yang saling berlawanan yang dijelaskan di sini adalah fundamentalisme
dan liberalisme Islam. Kemudian pemikiran yang mencari titik temu di sini disebut
dengan pemikiran <i>hybrid</i>. Artikel ini merupakan kajian pustaka dengan memanfaatkan
temuan-temuan dalam kajian terdahulu lalu dirumuskan menjadi temuan baru yang
belum dibahas pada kajian sebelumya. </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tulisan ini menyimpulkan bahwa dinamika
pemikiran Islam kontemporer dengan karakternya tumbuh berkembang tidak terlepas
dari peran pendidikan Islam. Meskipun tidak dipungkiri bahwa peran pendidikan
Islam dalam hal ini bukan satu-satunya, karena masih ada faktor lainnya seperti
faktor sejarah, politik, teknologi, globalisasi, modernisasi, konteks sosial
dan budaya. Pemikiran Islam fundamental dapat ditopang dan dilahirkan oleh
model pendidikan Islam idiologis-puris <i>(manhaj salafi)</i>. Begitu pula
bentuk pemikiran liberal ditopang dan dilahirkan oleh model pendidikan yang
berorientasi akademik-ilmiah, rasional dan sekuler. Bentuk pemikiran <i>hybrid</i>
</span><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">ditopang
oleh model pendidikan moderat-inklusif yang mengembangkan metode
tekstual-kontekstual, menyeimbangkan sumber <i>nas}</i>, akal dan intuitif,
mengakomodasi tradisi lama dan modern yang masih relevan dan tidak bertentangan
dengan nilai agama. </span><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Artikel secara utuh dapat dibaca di sini <a href="https://www.researchgate.net/publication/351968800_THE_DYNAMICS_OF_CONTEMPORARY_ISLAMIC_THINKING_AND_THE_ROLEOF_EDUCATION_ISLAMIC_FUNDAMENTALISM_OPPONENTS_AND_HYBRID_THOUGHT" target="_blank">https://www.researchgate.net/publication/351968800_THE_DYNAMICS_OF_CONTEMPORARY_ISLAMIC_THINKING_AND_THE_ROLEOF_EDUCATION_ISLAMIC_FUNDAMENTALISM_OPPONENTS_AND_HYBRID_THOUGHT</a></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Arabic","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p>Purisdiki indonesiahttp://www.blogger.com/profile/16653982807316170824noreply@blogger.com0